Obat Tradisional Tinjauan Pustaka

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol daun jambu biji Psidium guajava Linn. terhadap inflamasi pada tikus putih jantan galur Wistar yang diinduksi dengan karagenin 1.

D. Tinjauan Pustaka

1. Obat Tradisional

Pengobatan tradisional adalah pengobatan danatau perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya yang mengacu kepada pengalaman, ketrampilan turun temurun, danatau pendidikan atau pelatihan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Obat tradisional adalah obat yang dibuat dari bahan atau paduan bahan-bahan yang diperoleh dari tanaman, hewan atau mineral yang belum berupa zat murni, tapi sebagian besar berasal dari tanaman Anonim, 2003. Obat tradisional yang digunakan sebaiknya memenuhi kriteria mudah didapat jika mungkin dari kebun sekitar rumah, dikenal oleh banyak orang serta proses penyimpanannya sederhana, mudah digunakan dan tidak berbahaya dalam penggunaan Agoes dan Jacob, 1992. Obat asli Indonesia ada tiga yaitu jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka. Jamu adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Obat herbal terstandar adalah sediaan obat yang telah jelas keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku, sehingga sediaan tersebut terjamin keseragaman komponen aktif, keamanan dan khasiatnya. Fitofarmaka merupakan sediaan obat yang jelas keamanan dan khasiatnya serta sudah teruji secara praklinis, klinis dan pascaklinis. Bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang memenuhi persyaratan yang berlaku, sehingga sediaan tersebut terjamin keseragaman komponen aktif, keamanan dan khasiatnya Anonim, 2004. 2. Simplisia Simplisia adalah bahan alami yang digunakan untuk obat dan belum mengalami perubahan proses apapun, dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah dikeringkan Anonim, 1979. Berdasarkan hal itu maka simplisia dibagi menjadi tiga golongan, yaitu simplisia nabati merupakan simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman, eksudat tanaman atau gabungan antara ketiganya, simplisia hewani yaitu simplisia berupa hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni dan simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan pelikan atau mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa bahan kimia murni. Pada umumnya pembuatan simplisia melalui tahapan-tahapan : pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan, penyimpanan dan pemeriksaan mutu Gunawan dan Mulyani, 2004.

3. Ekstrak dan ekstraksi