BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Berkaitan dengan perkembangan rekayasa teknologi, realitas kebijakan pemerintah maupunperubahan ekonomi seperti sekarang ini banyak perubahan
sejenis yang harus bersaing secara ketat. Dengan semakin banyak persaingan yang semakin lama semakin komplek dan ketat dalam dunia bisnis, maka
perusahaan harus mampu mengatasi mengantisipasi dengan ancaman-ancaman pesaing, menutup kelemahan-kelemahan perusahaan dan memanfaatkan
peluang-peluang dengan kekuatan yang ada. Disamping itu juga harus dapat menganalisis industri sebagai salah satu keseluruhan yang dapat mengetahui
evolusi masa depan industri, memahami pesaing dan posisinya serta dapat menerjemahkan kedalam strategi yang tepat untuk mengatasi dan
memenangkan persaingan. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk
meraih keuntungan secara maksimal. Salah satu kegiatan untuk mencapainya adalah dalam hal pemasaran. Karena pemasaran merupakan urat nadi dari
keberhasilan suatu perusahaan disamping kegiatan-kegiatan lain seperti personalia, produksi dan pembelinya.
Dalam rangka untuk meningkatkan volume penjualan dan menarik pelangganan yang sebanyak-banyaknya perusahaan dituntut untuk menerapkan
kebijaksanaan yang tepat dan efektif. Dalam pemasaran juga sangat diperlukan adanya suatu srtategi dan teknik atau cara yang paling tepat bagi perusahaan
untuk menentukan kombinasi macam apakah yang paling tepat dan menguntungkan dalam usaha mencapai pasar yang dituju atau sudah ditentukan
sehingga dalam strategi ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahan dalam menilai pasar mana yang berpotensi untuk pemasaran barang produksinya.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan peralatan transportasi sebagai sarana penunjang transportasinya, sepeda motor telah
menjadi pilihan utama masyarakat sebagai sarana transportasi karena harganya lebih murah, lebih lincah, lebih irit bahan bakar dan mudah penggunaanya
dibandingkan sarana transportasi lain yaitu mobil. Sekarang ini dipasaran telah banyak merk-merk sepeda motor yang telah
berkecimpung selama 30 tahun lebih atau yang baru awal 2001 menjadi pemain baru dalam industri sepeda motor. Semua merk tersebut memiliki ciri tersendiri
dan saling bersaing mendapatkan simpati dari kalangan masyarakat banyak. Dalam persaingan yang ketat ini perusahaan perlu mengetahui secara rinci
hal-hal yang menimbulkan daya tarik untuk membeli produk yang dibuat perusahannya.
Pemahaman tentang atribut yang dipertimbangkan dalam memilih dan membeli suatu produk sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu
memperbaiki dan meningkatkan keberadaan merknya dalam bersaing dipasar. Untuk memenangkan persaingan perusahaan harus
mampu memberikan
kepuasan kepada para pelanggannya, misalnya dengan memberikan produk yang lebih baik daripada para pesaingnya.
Pelanggan memang harus dipuaskan, sebab kalau mereka tidak puas akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pesaing. Hal ini yang akan
menyebabkan penurunan penjualan dan pada gilirannya akan menurunkan laba dan bahkan akan mengalami kerugian. Maka dari itu, pimpinan perusahaan
harus berusaha melakukan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan agar segera mengetahui atribut apa dari suatu produk yang bisa membuat pelanggan tidak
puas. Tanpa adanya tindakan untuk melakukan koreksi atau perbaikan hasil
pengukuran tingakat kepuasan pelanggan menjadi tidak bermanfaat. Padahal tujuan pengukuran tingkat kepuasan pelanggan ialah untuk dapat segera
mengetahui faktor-faktor yang membuat para pelanggan tidak puas dan untuk itu harus sesegera mungkin diperbaiki, sehingga pelanggan tidak kecewa, tetap
menjadi pelanggan perusahaan yang bersangkutan bahkan menjadi pelanggan yang loyal, yang dapat meningkatkan penjualan dan pada akhirnya akan
meningkatkan laba perusahaan.
1.2
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan kondisi yang telah digambarkan pada bagian sebelumnya dan latar belakang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : “ Bagaimana tingkat kepuasan konsumen terhadap sepeda motor Yamaha Mio dan tindakan-tindakan sebagai koreksi. ”
1.3 BATASAN MASALAH