Matrik HOQ Process Requirements to Quality Procedures

4.4 Matrik HOQ Process Requirements to Quality Procedures

Matrik HOQ process requirements to quality procedures adalah tahap terakhir dari tahap berantai analisis QFD. Input dari matrik ini didapatkan dari output matrik sebelumnya yaitu process requirements kebutuhan proses dan nilai kepentingan relatif bobot kebutuhan proses diperoleh dari nilai absolut kebutuhan proses terhadap parameter teknik. a. Kepentingan Relatif Bobot Kepentingan relatif bobot dari kebutuhan proses diperoleh dari dari nilai absolut kebutuhan proses terhadap parameter teknik. Adapun nilai dari bobot kebutuhan proses dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut: Tabel 4.28 Bobot Kebutuhan Proses No Kebutuhan proses Nilai 1 Mengubah bahan isi jok yang lembut 97,02 2 Memasang shock absober daya redam tinggi 270,39 3 Mengganti suspensi dengan yang medium 308,61 4 Mengarahkan aliran udara kebagian pusat panas 223,83 5 Memberikan sistim pendingin mesin air culler radiator 172,98 6 Memasang rem tromol dengan diameter dan kampas yang labih besar 211,38 7 Memberikan system penutup kunci 62,32 8 Meningkatkan motor starter dengan voltase rendah 55,23 9 Melapisi handel gas dengan bahan yang lembut 148,14 10 Memberikan bantalan karet pada dudukan mesin 141,81 11 Merubah indikator menjadi digital 56,52 12 Mendistribusikan spare part genuin ke toko onderdil 201,15 b. Normalisasi Bobot Bobot dari masing-masing atribut kebutuhan proses yang telah diperoleh perlu dinormalisasikan. Hal ini untuk memudahkan dalam perhitungan selanjutnya. Perhitungan normalisasi bobot dari kebutuhan proses diperoleh dari hasil bagi antara masing-masing bobot kebutuhan proses dengan jumlah total dari bobot kebutuhan proses dikalikan 100. Contoh perhitungan normalisasi bobot untuk atribut kebutuhan proses yang pertama ” Mengubah bahan isi jok yang lembut” dari adalah sebagai berikut: Normalisasi bobot = bobot total bobot x 100 = 1949,38 97,02 x 100 = 4,97 Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.29 berikut: Tabel 4.29 Normalisasi Bobot Kebutuhan Proses No Kebutuhan proses Nilai 1 Mengubah bahan isi jok yang lembut 4,97 2 Memasang shock absober daya redam tinggi 13,87 3 Mengganti suspensi dengan yang medium 15,83 4 Mengarahkan aliran udara kebagian pusat panas 11,48 5 Memberikan sistim pendingin mesin air culler radiator 8,87 6 Memasang rem tromol dengan diameter dan kampas yang lebih besar 10,84 7 Memberikan system penutup kunci 3,19 8 Meningkatkan motor starter dengan voltase rendah 2,83 9 Melapisi handel gas dengan bahan yang lembut 7,59 10 Memberikan bantalan karet pada dudukan mesin 7,27 11 Merubah indikator menjadi digital 2,89 12 Mendistribusikan spare part genuin ke toko onderdil 10,31 c. Quality Procedures Atribut quality procedures merupakan penerjemahan pihak manajemen dalam menyikapi keinginan pelanggan yang telah terbentuk dalam atribut kebutuhan proses. Atribut ini merupakan rangkaian prosedur teknis dalam Operasional Dealer Hoya Motor klaten secara terperinci, terukur dan konkrit. Quality procedures sepenuhnya ditentukan oleh pihak manajemen Dealer Hoya Motor klaten dan atribut prosedur kualitas tersebut selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.310berikut: Tabel 4.30 Prosedur Kualitas No Prosedur kualitas 1 Mengubah bahan isi jok dengan menggunakan busa yang lembut dan tebal 2 Memasang shock absober yang menggunakan tekanan angin 3 Mengganti suspensi yang menggunakan begel bantalan shock yang dapat diubah-ubah untuk menyesuaikan tingkat tekanan 4 Mengubah body pada pusat panas 5 Memberikan sistim pendingin mesin air culler radiator 6 Memasang rem tromol dengan diameter dan kampas yang lebih besar 7 Menambahkan disk brake rem cakram pada bagian roda belakang 8 Mengganti sistem lubang penutup kunci 9 Merubah model gigi kunci dari dua sisi menjadi tiga sisi 10 Memberikan peredam pada dudukan mesin kebody dari bahan karet untuk meminimalisasikan getaran dari mesin 11 Meningkatkan motor starter dengan voltase rendah 12 Melapisi handel gas dengan bahan karet yang lunak 13 Merubah indikator menjadi digital sehingga mudah dipahami oleh pengendara 14 Mendistribusikan spare part genuin ke toko onderdil d. Interaksi Antara Process Requirements dengan Quality Procedures Tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui keeratan hubungan tiap komponen prosedur kualitas dan kebutuhan proses Tiga tipe hubungan yang digunakan adalah: = Tingkat hubungan kuat dengan nilai 9 = Tingkat hubungan sedang dengan nilai 3 = Tingkat hubungan lemah dengan nilai 1 e. Nilai Matrik Interaksi Process Requirements dengan Quality Procedures Matrik interaksi adalah untuk menghubungkan antara Process Requirements dengan Quality Procedures yang telah ditetapkan. Lemah dan kuatnya interaksi yang terjadi dipengaruhi oleh tingkat kedekatan antara Process Requirements dengan Quality Procedures. Interaksi yang terjadi kemudian dinyatakan dalam angka dan simbol. Nilai interaksi ini harus dikalikan dengan normalisasi bobot dari setiap atribut kebutuhan proses yang telah dihitung sebelumnya, sehingga menghasilkan nilai untuk setiap prosedur kualitas dengan kebutuhan proses nilai matrik interaksi. Nilai ini kemudian dijumlahkan sehingga diketahui nilai absolut prosedur kualitas tiap atribut. Setelah diketahui nilai absolut prosedur kualitas tiap atribut , maka dapat ditentukan prosedur kualitas mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan terlebih dahulu. Interaksi kebutuhan proses dengan prosedur kualitas yang berupa berupa angka dapat dilihat pada tabel 4.31 dan interaksi keduanya yang berupa simbol dapat dilihat pada tabel 4.32. Tabel 4.31 Interaksi Kebutuhan Proses dengan Prosedur Kualitas Berupa Angka Tabel 4.32 Interaksi Kebutuhan Proses dengan Prosedur Kualitas Berupa Simbol Nilai matrik interaksi untuk masing-masing atribut harus diketahui karena nilai inilah yang dibutuhkan untuk perhitungan selanjutnya. Nilai prosedur kualitas diperoleh dengan rumus: PKi = Hi x Bki .......................................................................... 4.5 Keterangan: PKi = Nilai absolut prosedur kualitas untuk masing-masing atribut. Bki = Kepentingan relatif bobot atau normalisasi bobot kebutuhan proses yang memiliki hubungan dengan atribut prosedur kualitas. Hi = Nilai hubungan atau interaksi kebutuhan proses yang memiliki hubungan dengan atribut prosedur kualitas. Adapun contoh perhitungan nilai prosedur kualitas untuk atribut ‘Mengubah bahan isi jok yang lembut dan mengubah bahan isi jok dengan menggunakan busa yang lembut dan tebal’ adalah sebagai berikut: PKi = 9 x 494 + 1 x 15,83 + 3 x 10,31 = 91,49 Tabel 4.33 Nilai Absolut Prosedur Kualitas No Prosedur kualitas Nilai 1 Mengubah bahan isi jok dengan menggunakan busa yang lembut dan tebal 91,49 2 Memasang shock absober yang menggunakan tekanan angin 338,02 3 Mengganti suspensi yang menggunakan begel bantalan shock yang dapat diubah-ubah untuk menyesuaikan tingkat tekanan 305,50 4 Mengubah body pada pusat panas 183,15 5 Memberikan sistim pendingin mesin air culler radiator 214,08 6 Memasang rem tromol dengan diameter dan kampas yang lebih besar 151,08 7 Menambahkan disk brake rem cakram pada bagian roda belakang 217,59 8 Mengganti sistem lubang penutup kunci 68,13 9 Merubah model gigi kunci dari dua sisi menjadi tiga sisi 68,13 10 Memberikan peredam pada dudukan mesin kebody dari bahan karet untuk meminimalisasikan getaran dari mesin 190,43 11 Meningkatkan motor starter dengan voltase rendah 75,47 12 Melapisi handel gas dengan bahan karet yang lunak 99,24 13 Merubah indikator menjadi digital sehingga mudah dipahami oleh pengendara 118,80 14 Mendistribusikan spare part genuin ke toko onderdil 540,62 Sedangkan nilai matrik interaksi prosedur kualitas dengan kebutuhan proses dapat dilihat pada tabel 4.34 berikut: Nilai 4.34 Nilai Interaksi Kebutuhan Proses Dengan Parameter Teknik + , , , - - +- +, , , ,.+ , , ., +. + + , , + , , ., +. , . . - , ,.+ ,.+ . ,. ,. ,, ,, - - - - - - - - - - ,. f. Hubungan Antar Quality Procedures Pengidentifikasian hubungan antar prosedur kualitas perlu dilakukan guna mengetahui adanya keterkaitan antar prosedur kualitas dalam tercapainya pelaksanaan prosedur kualitas. Bentuk hubungantersebut adalah: Hubungan positif kuat, terjadi apabila dua atribut masing-masing saling mendukung dalam pelaksanaannya, dan sifat hubungannya kuat. Hubungan positif moderat, terjadi apabila dua atribut masing- masing saling mendukung dalam pelaksanaannya, dan sifat hubungannya sedang. Tidak ada hubungan, terjadi apabila dua atribut masing-masing tidak terdapat hubungan apapun. Hubungan negatif kuat, terjadi apabila dua atribut masing-masing saling bertentangan atau melemahkan dalam pelaksanaannya, dan sifat hubungannya kuat. Hubungan negatif. moderat, terjadi apabila dua atribut masing- masing saling bertentangan atau melemahkan dalam pelaksanaannya, dan sifat hubungannya sedang.. Penentuan hubungan antar prosedur kualitas digunakan untuk mengetahui interaksi antar prosedur kualitas dalam pelaksanaannya sehingga dalam pengembangan prosedur kualitas perlu mempertimbangkan interaksi diantara prosedur kualitas. Interaksi antar prosedur kualitas dapat dilihat pada tabel 4.35 Tabel 4.35 Interaksi Antar Prosedur Kualitas g. Prioritas Pengembangan Prosedur kualitas Dari nilai absolut prosedur kualitas sebagai pedoman utama dan interaksi diantara prosedur kualitas maka dapat ditentukan prosedur kualitas mana yang menjadi prioritas untuk dikembangkan terlebih dahulu. Adapun prioritas pengembangan dari prosedur kualitas dapat dilihat pada tabel 4.37 berikut: Tabel 4.36 Prioritas Pengembangan Prosedur Kualitas No Prosedur kualitas Nilai Prioritas 1 Mengubah bahan isi jok dengan menggunakan busa yang lembut dan tebal 91,49 11 2 Memasang shock absober yang menggunakan tekanan angin 338,02 2 3 Mengganti suspensi yang menggunakan begel bantalan shock yang dapat diubah-ubah untuk menyesuaikan tingkat tekanan 305,50 3 4 Mengubah body pada pusat panas 183,15 7 5 Memberikan sistim pendingin mesin air culler radiator 214,08 5 6 Memasang rem tromol dengan diameter dan kampas yang lebih besar 151,08 8 7 Menambahkan disk brake rem cakram pada bagian roda belakang 217,59 4 8 Mengganti sistem lubang penutup kunci 68,13 13 9 Merubah model gigi kunci dari dua sisi menjadi tiga sisi 68,13 14 10 Memberikan peredam pada dudukan mesin kebody dari bahan karet untuk meminimalisasikan getaran dari mesin 190,43 6 11 Meningkatkan motor starter dengan voltase rendah 75,47 12 12 Melapisi handel gas dengan bahan karet yang lunak 99,24 10 13 Merubah indikator menjadi digital sehingga mudah dipahami oleh pengendara 118,80 9 14 Mendistribusikan spare part genuin ke toko onderdil 540,62 1 h. Matrik HOQ Process Requirements to Quality Procedures Matrik house of quality ini menjelaskan apa saja yang menjadi kebutuhan proses dan bagaimana memenuhinya. Matrik ini dibuat berdasarkan penggabungan pengolahan data dari penetuan bobot sampai dengan penentuan prioritas pengembangan prosedur kualitas, hasil dari matrik ini sudah dapat diterapkan pada operasional perusahaan, karena output dari matrik ini yang berupa prosedur kualitas merupakan rangkaian prosedur teknis dalam operasional Hoya motor klaten secara terperinci, terukur dan konkrit. Gambar selengkapnya dari matrik HOQ process requirements to quality procedures ini seperti dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Matrik HOQ Process Requirements to Quality Procedures

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Atribut Kepuasan Produk

Atribut kepuasan produk didapatkan dari hasil pengamatan peneliti dan masukan dari pelanggan yang menggunakan sepeda motor Yamaha Mio di Klaten lewat penyebaran kuesioner pendahuluan sebanyak 30 sampel, yang bertujuan agar pelanggan mempunyai kesempatan dalam menentukan atribut kepuasan produk yang diharapkan dari sepeda motor Yamaha Mio. Adapun atribut kepuasan produk tersebut dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut: Tabel 5.1 Atribut yang Diinginkan Pelanggan No Atribut Kepuasan Produk 1 Posisi berkendara sangat nyaman 2 Tarikan pada jalan menanjak sangat ringan 3 Getaran motor tidak terasa pada kecepatan tinggi diatas 80kmjam 4 Suspensi saat melalui jalan tidak rata masih terasa nyaman 5 Performa mesin stabil untuk perjalanan jauh 6 Mesin stabil saat kecepatan tinggi 7 Sistem pendingin mesin sudah baik 8 Setiap pemakaian lebih dari 1000 km motor tidak mengalami ganggguan 9 Performa mesin baik saat dikendarai berboncengan 10 Rem pakem 11 Sepeda motor untuk menikung nyaman dan tidak mudah selip 12 Setiap pemakain kurang lebih 10.000 km ban belakang tidak cepat habis 13 Speedo meter dan tampilan instrumentasi menarik 14 Spare parts harganya murah 15 Bahan handel gas lembut 16 Shock beker lembut 17 Front fork lembut 18 Kunci pengaman sudah anti maling 19 Sistem starter sangat bagus 20 Bahan bakar irit

5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227