Metode Penelitian Metode dan Desain Penelitian

Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Keberanian Keberanian adalah percaya diri dalam melakukan segala sesuatu, dan tidak menghindar dari ancaman, tantangan, kesulitan, atau sakit. Kebalikan dari keberanian adalah pengecut atau spinelessness. 2. Kegigihan Kegigihan yaitu ketekunan rajin untuk menyelesaikan segala sesuatu yang sudah dimulai, mampu bertahan dalam suatu tindakan meskipun mengalami hambatan. Antonim dari ketekunan adalah semua hal yang negatif seperti kemalasan, menyerah, dan tidak mau mencoba. Ketekunan menjadi ciri khusus seseorang dan mengatur motivasi untuk menyelesaikan tugas dengan kontrol diri dan regulasi pada dirinya. 3. Integritas Integritas yaitu kemampuan seseorang untuk menyajikan diri dengan cara yang tulus terhadap perasaan dan tindakan orang lain. Orang yang berbicara kebenaran jujur, dan mengambil tanggung jawab, bersikap baik dari diri sendiri kepada orang lain. Integritas, keaslian dan kejujuran adalah nilai utama dalam hubungan bersosialisasi. Lawan dari integritas adalah berbohong dan memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain. 4. Vitality Vitality mengacu pada perasaan merasa hidup yang penuh semangat dan antusiasme untuk menampilkan dalam setiap aktivitas. Orang yang kuat dan energik, gembira dan bersemangat dalam menghadapi kehidupan. Vitalitas adalah kepuasan dan keterlibatan, memiliki kekuatan seperti rasa ingin tahu dan cinta terhadap pembelajaran. Antonim dari kekuatan ini adalah negatif; lamban, depresi, kusam, letih, lesu, lemas, dan merasa tak bernyawa. Single parents yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang tua yang secara sendirian membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran, dukungan atau tanggung jawab pasangan dengan latar belakang bercerai, yaitu ibu single parents dan ayah single parents. Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi

Lokasi pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan kepada orangtua tunggal yang tinggal di Kota Bandung.

2. Subjek Penelitian

Metode pengambilan contoh tidak terlalu mengikat, sejauh penetapan kasus benar-benar tepat. Jumlah contoh yang diambil dan tekhnik pengambilannya adalah subjektif, yaitu menurut kehendak peneliti, sesuai dengan subjek yang diinginkan. Daniel, 2001. Menurut Patton dalam Alwasilah, 2002 penelitian kualitatif tidak membutuhkan probability sampling, stratified sampling, dan convenience sampling, tetapi memilih purposeful sampling atau criterion-based selection menurut LeCompte Preissle. Alwasilah 2002 menyampaikan pendapat mengenai purposive sampling merupakan: jurus agar manusia, latar, dan kejadian tertentu unik, khusus, tersendiri, aneh nyeleneh betul-betul diupayakan terpilih tersertakan untuk memberikan informasi penting yang tidak mungkin diperoleh melalui jurus lain. Pemilihan sampel secara purposive memiliki empat tujuan menurut Maxwell Alwasilah, 2002, yakni: a. Karena kekhasahan atau kerefresentatifan dari latar, individu, atau kegiatan. b. Demi heterogenitas dalam populasi. c. Untuk mengkaji kasus-kasus yang kritis terhadap mementahkan teori-teori yang ada, yakni menjadi landasan diawal penelitian maupun yang berkembang dalam proses penelitian. Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti telah menentukan beberapa sampel yang diambil secara purposive. Adapun penjelasan mengenai partisipan adalah sebagai berikut: a. Nama Anak : Fs Usia Anak : 6 tahun Jenis kelamin : Laki-laki