Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, hal ini didasarkan pada permasalahan yang tertuang dalam pertanyaan penelitian. Dalam penelitian kualitiatif
tentu menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu wawancara, pengamatan, atau penelaah dokumen Moleong, 2010. Sugiyono 2008 memaparkan bahwa
pendekatan kualitatif tidak merubah proses ataupun kondisi yang ada di lapangan. Penelitian kualitatif memaparkan data di lapangan tanpa adanya manipulasi yang
dilakukan, selain itu bentuk dari data yang dipaparkan adalah bentuk naratif atau deskripsi analisis.
Penelitian kualitatif menurut Moleong 2010, hlm. 44 menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif juga berakar pada latar alamiah sebagai keutuhan,
mengandalkan manusia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode kualitatif, mengadakan analisis data secara induktif, mengarahkan sasaran
penelitiannya pada usaha menemukan teori dari-dasar, bersifat deskriptif, lebih mementingkan proses daripada hasil, membatasi studi dengan fokus,
memiliki seperangkat kriteria untuk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitiannya bersifat sementara, dan hasil penelitiannya bersifat sementara,
dan hasil penelitiannya disepakati oleh kedua belah pihak: peneliti dan subjek penelitian.
Penelitian kualitatif dilakukan bertujuan untuk menemukan makna, serta pemahaman yang mendalam, bukan hanya penjelasan tentang hubungan atau
pengaruh terbatas, karena itu yang lebih diutamakan adalah EMIK yaitu pandangan atau perspektif dan penghayatan si pemilik realitas. Bukan ETIK yaitu pandangan
atau perspektif dan penghayatan si peneliti sebagai orang luar Putera, 2011. Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan
alat pengumpul data utama Moleong, 2010.
Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Desain Penelitian
Penelitian ini berfokus pada karakter anak yang terbentuk dalam pengasuhan orang tua tunggal. Untuk melakukan penelitian terkait profil pengembangan karakter
anak pada orang tua tunggal, peneliti membutuhkan informasi dari ibu tunggal dan juga ayah tunggal yang disebabkan oleh perceraian. Sehingga digunakan pendekatan
fenomenologi untuk menunjang penelitian ini. Pendekatan fenomenologi merupakan sebuah penelitian yang fokus terhadap fenomena tertentu. Menitikberatkan
pandangan subjek terhadap penelitian. Peneliti dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang
berada dalam situasi-situasi tertentu Moleong, 2010, hlm. 17. Dalam filsafat modern, fenomenologi menyelidiki pengalaman kesadaran, yang
berkaitan dengan pertanyaan. Adapun pengertian fenomenologis menurut Moleong 2010, hlm. 15, adalah pandangan berfikir yang menekankan pada fokus kepada
pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interpretasi interpretasi dunia. Pencarian arti dari pengalaman hidup seseorang merupakan tujuan dari studi
fenomenologi Sukmadinata, 2010, hlm. 63. Sejalan dengan yang dikembangkan Sukmadinata, Smith 2009, hlm. 52 juga menyampaikan bahwa fenomenologi
bertujuan untuk menangkap dan mengklarifikasi situasi yang dialami dalam kehidupan seseorang sehari-hari.
B. Penjelasan Ilmiah
Karakter adalah seluruh kebaikan yang membentuk kualitas mental atau moral, kekuatan moral, dan reputasi seseorang yang tidak diwariskan namun dibangun
secara berkesinambungan hari demi hari, sehingga memfokuskan tingkah laku orang tersebut dalam mengaplikasikan nilai kebaikan. Karakter yang dimaskud dalam
penelitian ini adalah character courage, seperti yang disampaikan oleh Peterson Seligman 2004 bahwa character courage terdiri atas 4 aspek didalamnya, yaitu:
Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
1. Keberanian
Keberanian adalah percaya diri dalam melakukan segala sesuatu, dan tidak menghindar dari ancaman, tantangan, kesulitan, atau sakit. Kebalikan dari
keberanian adalah pengecut atau spinelessness. 2.
Kegigihan Kegigihan yaitu ketekunan rajin untuk menyelesaikan segala sesuatu yang
sudah dimulai, mampu bertahan dalam suatu tindakan meskipun mengalami hambatan. Antonim dari ketekunan adalah semua hal yang negatif seperti
kemalasan, menyerah, dan tidak mau mencoba. Ketekunan menjadi ciri khusus seseorang dan mengatur motivasi untuk menyelesaikan tugas dengan kontrol diri
dan regulasi pada dirinya. 3.
Integritas Integritas yaitu kemampuan seseorang untuk menyajikan diri dengan cara
yang tulus terhadap perasaan dan tindakan orang lain. Orang yang berbicara kebenaran jujur, dan mengambil tanggung jawab, bersikap baik dari diri sendiri
kepada orang lain. Integritas, keaslian dan kejujuran adalah nilai utama dalam hubungan bersosialisasi. Lawan dari integritas adalah berbohong dan
memaksakan kehendak sendiri kepada orang lain. 4.
Vitality Vitality mengacu pada perasaan merasa hidup yang penuh semangat dan
antusiasme untuk menampilkan dalam setiap aktivitas. Orang yang kuat dan energik, gembira dan bersemangat dalam menghadapi kehidupan. Vitalitas
adalah kepuasan dan keterlibatan, memiliki kekuatan seperti rasa ingin tahu dan cinta terhadap pembelajaran. Antonim dari kekuatan ini adalah negatif; lamban,
depresi, kusam, letih, lesu, lemas, dan merasa tak bernyawa. Single parents yang dimaksud dalam penelitian ini adalah orang tua yang secara
sendirian membesarkan anak-anaknya tanpa kehadiran, dukungan atau tanggung jawab pasangan dengan latar belakang bercerai, yaitu ibu single parents dan ayah
single parents.