Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain mengenai pola pengembangan karakter anak usia dini dengan orang tua tunggal selama peneliti di
lapangan Alwasilah, 2002; Tarsiya, 2014. Patton dalam Tasiyah, 2014 memaparkan terdapat empat cara untuk menguji validitas data, yaitu; a
membandingkan hasil wawancara, observasi serta cacatan lapangan yang telah diperoleh di lapangan dengan berbagai teori pendukung perihal yang akan diteliti
yaitu pengembangan karakter pada anak usia dini dengan orang tua tunggal, b membandingkan pengakuan informan secara pribadi dengan kenyataan perilaku dari
informan itu sendiri, c perbandingan pendapat pada saat penelitian, dengan situasi yang terjadi sebelumnya, d membandingkan pendapat antara orang biasa, dan orang
yang memahami tentang karakter dan pengembangannya.
2. Refleksivitas
Selain triangulasi peneliti juga melakukan refleksivitas, yaitu pengkajian yang cermat dan hati-hati terhadap seluruh proses penelitian Sukmadinata, 2010.
Penelitian kualitatif yang baik berisi pandangan peneliti tentang interpretasi mereka terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan serta dipengaruhi oleh latar belakang
mereka, seperti hubungan dengan subjek penelitian, gender, kebiasaan yang ada di rumah, dan status sosial ekonomi begitu pemaparan Creswell 2010, refleksivitas
juga dianggap sebagai salah satu kunci dalam penelitian kualitatif.
a. Adaptasi selama melakukan penelitian
Dalam penelitian yang bersifat interaktif, memerlukan adaptasi sehingga ketika proses penelitian berlangsung, baik subjek penelitian maupun peniliti akan
merasa nyaman. Selama penelitian berlangsung, baik ibu subjek I dan ayah subjek II memberikan respon yang baik terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti. Meskipun ada perbedaan respon antara ibu subjek I dan ayah subjek II, dimana ibu subjek I lebih terbuka dan gamblang terhadap sesuatu yang dia
rasakan atau lakukan. Namun, ayah subjek II tetap merespon dengan baik terhadap peneliti.
Ayu Wulandari, 2015 PROFIL KARAKTER COURAGE ANAK USIA DINI PADA KONDISI KELUARGA SINGLE PARENTS
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Dalam melaksanakan penelitian ini, tentu saja ada kekurangan atau kelemahan yang muncul. Ketika melakukan wawancara, peneliti sering merespon terhadap
apa yang dinyatakan oleh subjek penelitian, sehingga peneliti lepas kontrol terhadap konteks pembicaraan yang diharapkan. Ketika melakukan observasi,
Subjek I yang bisa di observasi oleh peneliti di sekolah, sedangkan subjek II di observasi di rumah, sehingga peneliti mengalami kesulitan untuk menyesuaikan
waktu observasi dan menyeimbangkan beberapa kegiatan yang dilakukan anak. sehingga, keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki peneliti menjadi
kekurangan dalam penelitian ini. b.
Subjektivitas sebagai mahasiswa PGPAUD
Selama melakukan penelitian, seringkali peneliti menggunakan sudut pandang subjektif pribadi dalam merespon pernyataan subjek penelitian. Melihat pola asuh
yang diterapkan oleh orangtua subjek penelitian, terkadang peneliti memberikan respon, baik itu berbagi pendapat dengan orangtua subjek penelitian atau
memberikan pujian terhadap subjek penelitian. Melihat permasalahan pola asuh yang diterapkan orangtua subjek penelitian, seringkali peneliti menganggap
bahwa perilaku subjek yang muncul diakibatkan oleh penerapan pola asuh orangtua subjek. Namun, orangtua subjek penelitian sering menganggap bahwa
itu adalah perilaku subjek, sehingga orangtua subjek harus menerapkan pola asuh tersebut untuk mengatasi perilaku subjek.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelititan kualitatif, peneliti tidak boleh menunda dan membiarkan data penelitian menumpuk untuk nanti dianalisis. Setelah melakukan observasi atau
interview, peneliti harus segera melakukan analisis lapangan dan menulis laporannya dengan segera. Menurut Glaser 1978 apabila analisis tersebut ditunda maka peneliti
tidak akan memperoleh theoretical sensitivity, yaitu kepekaan teoritis terhadap data yang dikumpulkan Alwasilah, 2002.
Pendapat lain mengenai analisis data kualitatif disampaikan oleh Bogdan Biklen dalam Moleong, 2008, yang menyatakan bahwa teknik analisis data