Analisis pengaruh ukuran perusahaan, leverage, umur listing perusahaan dan reputasi auditor terhadap penerapan internet financial reporting pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI Tahun 2010 hingga 2013

(1)

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR

LISTING PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP

PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING

(pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI

tahun 2010 hingga 2013)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

MUHAMMAD FAUZI ALGHOFUR 109082000105

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE,

UMUR LISTING PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR

TERHADAP PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING

(pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI

tahun 2010 hingga 2013)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh:

MUHAMMAD FAUZI ALGHOFUR 109082000105

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

(4)

(5)

(6)

iv

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah:

Nama : Muhammad Fauzi Alghofur

No. Induk mahasiswa : 109082000105 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri bukan merupakan replikasi maupu saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Ciputat, 15 Oktober 2014


(7)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Muhammad Fauzi Alghofur 2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Maret 1991

3. Alamat : Jl. Gotong royong VII, RT/RW 03/01

no. 37, Kel. Larangan indah, Kec. Larangan, Kab. Kota Tangerang

4. Telepon : 085742003945

5. Email : fauzialgofur@yahoo.co.id

II. Pendidikan Formal

1. MIN 9 Petukangan Selatan Tahun 1996 – 2003 2. Mts PPMI Assalaam Tahun 2003 – 2006 3. MA PPMI Assalaam Tahun 2006 – 2009 4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009 – 2014

III. Pendidikan Non Formal

1. Peserta Workshop Software akuntansi Zahir “Zahir Accounting Edisi Standar 5.1”

2. Peserta training IDEA data analysist software IDEA Overview for TOADS (Training of Accounting & Auditing Software)”.

3. Peserta seminar KAHFI Bagus Brain Motivator School 4. Peserta didik KAHFI Bagus Brain Motivator School


(8)

vi IV. Pengalaman Organisasi

1. Wakil Direktur Bank Sampah Paguyuban Remaja Gotong Royong 2014

2. Ketua Divisi Ekonomi Kreatif Paguyuban Remaja Gotong Royong 2014

3. Ketua Divisi Acara 17 Agustus 2014 Paguyuban Remaja Gotong Royong 2014

4. Divisi Acara OSPEK KAHFI Motivator School 2012 5. Divisi Acara Think Acct 2011

V. Latar Belakang Keluarga

Ayah : Drs. Bedjo Samsuri (alm) Ibu : Sutarmi

Kakak : Khusnul Khotimah (almh) Adik : Azizah Sitty Fatimah Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara


(9)

vii

ABSTRACT

The fast growing of the internet creates a new way for companies to communicate with investors. Internet could be used by companies for reporting financial information or usually called Internet Financial Reporting (IFR). IFR helps companies to extent financial information disseminating and to reduce agency costs such as corporate costs of printing and mailing annual reports. The use of IFR also helps companies in disseminating informations about companies superiorities. Those informations are signal positive for companies to attract investors.

This research has the objective analyze the effect of variable company size, leverage ratio, listing age and reputation auditor on the internet financial reporting. This research conducted on 40 property and real estate industry which is listed in Indonesia Stock Exchange in the period 2010 – 2013. The sample selection method used purposive sampling. The hyphotesis test use logistic regression. Result showed that company size and leverage ratio are significantly influence toward internet financial reporting, while listing age and reputation auditor is not significantly influence toward internet financial reporting.

Keyword: company size, leverage ratio,listing age and reputation auditor ,. internet financial reporting


(10)

viii ABSTRAK

Perkembangan internet yang cepat menciptakan cara baru bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan investor. Internet dapat digunakan perusahaan untuk melaporkan informasi keuangan kepada investor atau biasa disebut dengan Internet Financial Reporting (IFR). IFR membantu perusahaan untuk memperluas penyebara informasi keuangan dan mengurangi agency cost terkait dengan pencetakan dan pengiriman laporan tahunan sebagai pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap shareholders. Penggunaan IFR juga membantu perusahaan dalam menyebarluaskan informasi mengenai keunggulan-keunggulan perusahaan. Informasi-informasi tersebut merupakan sinyal positif perusahaan untuk menarik para investor.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh variabel ukuran perusahaan, leverage, umur listing perusahaan, reputasi auditor terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI dari tahun 2010 – 2013. Sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan uji hipotesis regresi logistic. Hasilnya ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan Internet Financial Reporting. Sedangkan umur listing perusahaan dan reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap Internet Financial Reporting.

Kata Kunci: ukuran perusahaan, leverage, umur listing perusahaan, reputasi auditor, dan Internet Financial Reporting.


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta sahabatnya, serta para pengikutnya yang selalu tetap istiqomah sampai akhir zaman.

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, penulisan skripsi yang berjudul

“Analisis Pengaruh Variabel Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Listing Perusahaan, Reputasi Auditor Terhadap Penerapan Internet Financial Reporting” telah peneliti selesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Uiversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penulisan skripsi ini, peneliti mendapatkan banyak bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda bedjo samsuri (alm) meskipun kau telah tiada namun tanpa engkau aku tidak bisa seperti sekarang ini, serta ibunda Sutarmi yang telah memberikan cinta, doa, kasih sayang, perhatian, nasihat serta dorongannya hingga akhirnya aku bisa menyelesaikan kuliahku.

2. Adikku Azizah yang telah memberikan doa dan keceriaan selama ini.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku dosen pembimbing 1 sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah rela meluangkan waktu untuk membimbing peneliti hingga skripsi ini bisa terselesaikan.


(12)

x

4. Ibu Atiqah, SE., MS., Ak. selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan dan ilmu pengetahuannya kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini hingga akhirnya biasa terselesaikan. Terimakasih atas segala bimbingannya selama ini.

5. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuannya selama perkuliahan selama ini, semoga ilmu tersebut menjadi bermanfaat dan berkah bagi kita semua hingga sukses di dunia dan akhirat.

6. Teman-teman seperjuangan jurusan akuntansi 2009 khususnya ACID yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

7. Teman-teman paguyuban remaja gotong royong.

8. Berbagai pihak yang telah membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti selama ini. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhirnya peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 15 oktober 2014


(13)

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif ... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ... iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ... iv

Daftar Riwayat Hidup ... v

Abstract ... vii

Abstrak... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Tabel ... xiv

Daftar Gambar ... xv

Daftar Grafik ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Perumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Tinjauan Literatur ... 11

1. Teori Keagenan ... 11

2. Teori Sinyal ... 14

3. Laporan keuangan ... 15

a. Luas Pengungkapan Laporan Keuangan ... 16

4. Ukuran Perusahaan ... 18

5. Leverage ... 22

6. Umur Listing Perusahaan ... 26


(14)

xii

8. IFR (Internet Financial Reporting) ... 30

B. Penelitian Terdahulu ... 33

C. Kerangka Pemikiran ... 40

D. Keterkaitan Antar Variabel ... 41

1. Ukuran Perusahaan terhadap Internet Financial Reporting ... 41

2. Leverage terhadap Internet Financial Reporting ... 42

3. Umur Listing terhadap Internet Financial Reporting ... 42

4. Reputasi Auditor terhadap Internet Financial Reporting ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

A. Ruang Lingkup ... 45

B. Metode Penentuan Sampel ... 45

C. Metode Pengumpulan Data ... 46

D. Metode Analisis Data ... 46

1. Statistik Deskriptif ... 47

2. Uji Hipotesis ... 47

a) Menilai Kelayakan Model Regresi ... 49

b) Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ... 49

c) Koefisien Determinasi ... 50

E. Operasional Variabel ... 50

1. Variabel Independen ... 51

a) Ukuran Perusahaan ... 51

b) Leverage ... 51

c) Umur Listing Perusahaan ... 52

d) Reputasi Auditor ... 53

2. Variabel Dependen ... 53


(15)

xiii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56

1. Deskripsi Objek Penelitian ... 56

2. Deskripsi Sampel Penelitian ... 56

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ... 59

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 59

2. Hasil Uji Hipotesis ... 62

a) Menilai kelayakan model regresi (goodness of fit test) ... 62

b) Menilai keseluruhan model (overall model fit test) ... 63

c) Menguji Koefisien Regresi ... 64

BAB V PENUTUP... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Implikasi ... 71

C. Saran ... 72


(16)

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1. KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four ... 29

2.2. Penelitian Terdahulu ... 34

3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 55

4.1. Distribusi Perusahaan Yang Menerapkan dan Yang Tidak Menerapkan Internet Financial Reporting ... 57

4.2. Descriptive Statistics ... 60

4.3. Hosmer and Lemeshow Test ... 63

4.4. Overall model fit test ... 63

4.5. Model Summary ... 64


(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1. Data Pengguna Internet Dunia ... 3 2.1. Kerangka Pemikiran ... 40


(18)

xvi

DAFTAR GRAFIK

No. Keterangan Halaman


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang membawa dampak perubahan yang besar di berbagai sektor. Salah satunya, perkembangan internet sebagai sarana untuk menyebarkan informasi perusahaan yang telah menciptakan bentuk komunikasi antara perusahaan dengan para pemilik kepentingan (Sari dan Imam, 2011).

Informasi dianggap relevan untuk pengambilan keputusan ketika informasi diungkapkan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Internet dianggap mampu memberikan informasi yang terbaik tepat pada waktunya (Widaryanti, 2011).

Internet mempunyai beberapa keunggulan seperti mudah menyebar, tidak mengenal batas, real time, berbiaya rendah, dan mempunyai interaksi yang tinggi. Internet mengintegrasikan teks, gambar, gambar bergerak, dan suara-suara. Kelebihan-kelebihan inilah yang membuat internet dengan mudah diterima masyarakat (Prasetya et. al. 2012)

Meski bukan hal yang diwajibkan, melakukan pelaporan keuangan dengan media internet kini sudah banyak diminati oleh banyak perusahaan Karena dengan menggunakan media internet proses pelaporan keuangan


(20)

2

menjadi lebih mudah dan lebih cepat, sehingga dapat dibuka siapapun, kapanpun dan dimanapun. Selain itu, dengan menggunakan internet sebagai media dalam menyebarkan informasi keuangan, perusahaan dapat menarik investor lebih banyak dan dapat memberikan image yang baik bagi perusahaan.

Pada saat ini stakeholders tentu sangat ingin mendapatkan informasi yang cepat dan tepat, kondisi ini tentu mendorong manajemen berusaha untuk mempublikasikan laporan keuangannya secara tepat waktu baik secara manual maupun secara online (Novitasari, 2012). Proses publikasi pada umumnya dilakukan minimal sekali dalam setahun, selain itu perusahaan juga dapat mempublikasikan laporan keuangannya secara periode seperti laporan triwulan atau semester. Keunggulan internet dibandingkan media lain menyebabkan pertumbuhan jumlah pengguna internet terus meningkat tajam. Menurut Internet World Stats, dalam 15 tahun terakhir jumlah pengguna internet meningkat hingga 676, 3%. Pada tahun 2000 jumlah pengguna internet dunia adalah sekitar 360 juta dan pada tahun 2014 pengguna internet dunia mencapai 2,8 miliar atau sekitar 39% jumlah penduduk dunia.

Sedangkan di Indonesia jumlah pengguna internet per 30 Desember 2011 sekitar 55 juta pengguna internet atau 22,41% dari total penduduk Indonesia.


(21)

3

Gambar 1.1

Data Pengguna Internet Dunia

WORLD INTERNET USAGE AND POPULATION STATISTICS

December 31, 2013

World Regions

Population ( 2014 Est.)

Internet Users Dec. 31, 2000

Internet Users Latest Data Penetration (% Population) Growth 2000-2014 Users % of Table

Africa 1,125,721,038 4,514,400 240,146,482 21.3 % 5,219.6 % 8.6 %

Asia 3,996,408,007 114,304,000 1,265,143,702 31.7 % 1,006.8 % 45.1 %

Europe 825,802,657 105,096,093 566,261,317 68.6 % 438.8 % 20.2 %

Middle East 231,062,860 3,284,800 103,829,614 44.9 % 3,060.9 % 3.7 %

North America 353,860,227 108,096,800 300,287,577 84.9 % 177.8 % 10.7 %

Latin America / Caribbean

612,279,181 18,068,919 302,006,016 49.3 % 1,571.4 % 10.8 %

Oceania / Australia

36,724,649 7,620,480 24,804,226 67.5 % 225.5 % 0.9 %

WORLD TOTAL

7,181,858,619 360,985,492 2,802,478,934 39.0 % 676.3 % 100.0 %

Sumber: http://internetworldstats.com: 14 agustus 2014

Perkembangan yang cepat dalam dunia internet membawa perubahan dalam penyebaran informasi keuangan. Kini, banyak perusahaan yang telah menggunakan internet sebagai alat komunikasi untuk menyediakan informasi


(22)

4

mengenai perusahaan, termasuk penyebarluasan informasi keuangan melalui internet atau Internet Financial Reporting (IFR).

Kepopuleran penggunaan IFR (Internet Financial Reporting) yang terus meningkat terjadi setelah perusahaan mengetahui keuntungan yang dapat diperoleh. Resiko akan timbul bagi manajemen dan auditor internal dari sebuah perusahaan jika tidak menggunakan IFR.

Meskipun fenomena IFR berkembang sangat pesat akhir-akhir ini, namun masih ada beberapa perusahaan yang masih tidak melakukan IFR. Xiao et al. (2004) mengemukakan bahwa tidak semua perusahaan menyajikan laporan keuangan dalam website mereka.

Menurut penelitian dan survey yang dilakukan oleh komite khusus pelaporan keuangan AICPA (American Institute of Certified Public Accountant) pada tahun 1994, kebutuhan informasi pengguna sangat bermacam-macam sehingga perubahan pendekatan bisnis dengan penekanan lebih terhadap kebutuhan stakeholder sangat penting. Stakeholder membutuhkan sistem pelaporan yang fleksibel, dimana akan dapat memungkinkan mereka memperoleh informasi dengan cara yang lebih mudah. Sehingga metode pelaporan perusahaan yang digunakan sekarang tidak mencukupi untuk mengakomodosi kebutuhan tersebut.

Pengungkapan informasi pada website juga merupakan suatu upaya dari perusahaan untuk mengurangi asimetri informasi antara perusahaan dengan pihak luar. Pengungkapan informasi pada website tersebut juga merupakan


(23)

5

suatu sinyal dari perusahaan pada pihak luar, salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.

Ukuran perusahaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi praktek IFR karena adanya pernyataan bahwa perusahaan yang lebih besar memiliki tingkat kompleksitas tinggi sehingga investor akan membutuhkan informasi keuangan yang lebih banyak untuk membuat keputusan investasi yang lebih efektif. Perusahaan besar memiliki agency cost yang besar karena perusahaan besar harus menyampaikan pelaporan keuangan yang lengkap kepada shareholders sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen. Penelitian yang berkaitan dengan variabel ini telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) hasil penelitiannya adalah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap IFR, begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012) dalam penelitiannya ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap IFR.

Tingkat leverage perusahaan merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan (Belkaoui, 2006). Tetapi leverage yang tinggi menjadikan pihak manajemen menjadi lebih sulit dalam membuat prediksi jalannya perusahaan ke depan karena manajer perusahaan dianggap tidak dapat mengelola perusahaan dengan baik. Ada beberapa penelitian tentang leverage, salah satunya adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al (2010) di negara Mesir hasilnya


(24)

6

adalah leverage tidak berpengaruh terhadap IFR. Sedangkan menurut lestari dan Anis (2007) leverage memiliki pengaruh positif terhadap IFR hal ini sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012) hasilnya adalah leverage memiliki pengaruh positif terhadap IFR.

Menurut UU pasar modal tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan listing dan yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan yang telah lebih lama listing menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak daripada perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang ditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman mempunyai kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan informasi keuangannya sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go public mungkin saja memiliki website tapi belum tentu melakukan IFR. Penelitian yang berkaitan dengan variabel ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) hasilnya adalah umur listing perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap IFR. Penelitian lain juga dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012) hasilnya adalah umur listing tidak berpengaruh terhadap IFR. Variabel reputasi auditor dapat mempengaruhi penerapan IFR, karena untuk mempertahankan reputasinya Kantor Akuntan Publik (KAP) harus menjaga tingkat independensinya, sehingga mereka sehingga mereka berusaha melaporkan informasi selengkap mungkin kepada pemegang saham dan


(25)

7

pihak-pihak berkepentingan lainnya. Penelitian tentang hal ini pernah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) hasil penelitiannya adalah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap IFR. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Aly et al (2010) bertentangan dengan Lestari dan Anis (2007), hasil penelitian Aly et al (2010) adalah reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap IFR.

Sebelumnya banyak peneliti yang telah melakukan penelitian tentang Internet Financial Reporting seperti Prasetya dan Soni (2012), Sari dan Imam (2011), Anna (2013), Lestari dan Anis (2007), Almilia (2008) dan Aly et al. (2010). namun terdapat beberapa perbedaan dari penelitian ini bila dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu:

1. Periode penelitian. Pada penelitian-penelitian sebelumnya dilakukan pada periode penelitian 2004 hingga 2012, sedangkan periode penelitian ini dilakukan tahun 2010 hingga 2013.

2. Objek penelitian. Pada penelitian-penelitian sebelumnya objek yang dijadikan penelitian adalah perusahaan manufaktur, perbankan, perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange yang tergabung di kompas. Sedangkan pada penelitian ini objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan properti dan real estate. 3. Variabel penelitian. Pada penelitian ini hanya menggunakan 4 (empat)

variabel dependen yaitu ukuran perusahaan, leverage, umur listing perusahaan, dan reputasi auditor. Sedangkan pada


(26)

penelitian-8

penelitian sebelumnya juga menggunakan variabel profitabilitas, likuiditas tipe industry, ROA, ROE, foreign owner, growth, foreign listing, struktur kepemilikan kepemilikan ketersediaan internet dan kinerja keuangan.

Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian terhadap perusahaan yang menggunakan internet sebagai media untuk mengkomunikasikan laporan keuangannya.

Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate hal ini didasarkan karena indeks saham properti menjadi sektor paling menguntungkan pada semester I tahun 2013, saham properti. Hal ini terjadi karena pada semester ini terjadi perpindahan investasi dari para investor dari emas ke properti seiring menurunnya harga komoditas emas pada semester ini (Gumiwang, 2013).

Berdasarkan alasan diatas, penelitian ini mengambil judul “ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR LISTING PERUSAHAAN DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PENERAPAN INTERNET FINANCIAL REPORTING (IFR)


(27)

9

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal diatas maka perumusan masalah dapat dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)?

2. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)?

3. Apakah umur listing berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)?

4. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memproleh bukti empiris mengenai hal-hal berikut:

1. Mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)

2. Mengetahui pengaruh leverage terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)

3. Mengetahui pengaruh umur listing terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)

4. Mengetahui pengaruh reputasi auditor terhadap penerapan Internet Financial Reporting (IFR)


(28)

10

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak, diantaranya:

1. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet.

2. Bagi akademisi

Untuk menambah wawasan mengenai pengetahuan terapan dan menambah referensi bagi peneliti dimasa yang akan datang mengenai penerapan penerapan Internet Financial Reporting (IFR) dalam perusahaan, dan juga bagi yang ingin mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen lainnya. 3. Bagi peneliti

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memahami lebih dalam mengenai Internet Financial Reporting (IFR) dalam perusahaan. Dan dengan melakukan penelitian ini penulis akan lebih dapat memahami penerapan dari teori-teori yang didapat selama dibangku kuliah, terutama yang berkaitan dengan judul yang dipilih.


(29)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan merupakan basis teori yang mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut berasal dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Prinsip utama teori ini menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang yaitu investor dengan pihak yang menerima wewenang (agensi) yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerjasama.

Menurut Jensen dan Meckling (1976) dalam Hartadi (2009) hubungan agensi didefinisikan sebagai kontrak antara prinsipal dan agen. Proses ini melibatkan pendelegasian sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen. Jika prinsipal dan agen adalah Utility Maximiziers, maka ada kesempatan yang lebih besar untuk setiap pihak untuk memaksimalkan kepentingan sendiri. Menurut Eisenhardt (1989), teori agensi mengakui adanya konflik kepentingan dan menggabungkan unsur alienability dan menunjukkan bahwa multiperson, insentif informasi, asimetris, serta pentingnya koordinasi dalam memahami bagaimana organisasi beroperasi.


(30)

12

Pemisahan pemilik dan manajemen di dalam literatur akuntansi disebut dengan Agency Theory (teori keagenan). Teori ini merupakan salah satu teori yang muncul dalam perkembangan riset akuntansi yang merupakan modifikasi dari perkembangan model akuntansi keuangan dengan menambahkan aspek perilaku manusia dalam model ekonomi. Teori agensi mendasarkan hubungan kontrak antara pemegang saham/pemilik dan manajemen/manajer. Menurut teori ini hubungan antara pemilik dan manajer pada hakekatnya sukar tercipta karena adanya kepentingan yang saling bertentangan.

Tujuan utama teori agensi (agency theory) adalah untuk menjelaskan bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak yang tujuannya untuk meminimalisir biaya sebagai dampak adanya informasi yang tidak simetris dan kondisi ketidakpastian.

Teori keagenan mengasumsikan bahwa prinsipal menginginkan pengembalian yang sebesar-besarnya dan secepatnya atas investasi yang mereka tanamkan, salah satunya dicerminkan dengan kenaikan porsi dividen dari tiap saham yang mereka miliki. Sedangkan agen menginginkan kepentingannya diakomodir dengan pemberian kompensasi/bonus/insentif yang memadai dan sebesar-besarnya atas kinerja yang telah mereka lakukan.


(31)

13

Masalah keagenan juga akan timbul jika pihak manajemen atau agen perusahaan tidak memiliki saham biasa dari perusahaan tersebut. Karena dengan keadaan ini menjadikan pihak manajemen tidak lagi berupaya untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan dan mereka berusaha untuk mengambil keuntungan dari beban yang ditanggung oleh pemegang saham. Cara yang dilakukan pihak manajemen adalah dalam bentuk peningkatan kekayaan dan juga dalam bentuk kesenangan dan fasilitas perusahaan.

Menurut Lestari dan Anis (2007), didalam kerangka teori keagenan terdapat tiga macam hubungan keagenan, yaitu:

a. Hubungan keagenan antara manajer dengan pemilik (Bonus Plan Hypothesis)

b. Hubungan keagenan antara manajer dengan kreditur (Debt/Equity Hypothesis), dan

c. Hubungan keagenan antara manajer dengan pemerintah (Political cost Hypothesis).

Hal ini berarti ada kecenderungan untuk melaporkan sesuatu dengan cara-cara tertentu dalam rangka memaksimalkan utilitas mereka dalam hal ini hubungannya dengan pemilik, kreditur maupun


(32)

14

pemerintah. Praktek IFR merupakan media untuk menyampaikan informasi sebagaimana yang dikehendaki dalam kontrak keagenan.

2. Teori Sinyal (Signal Theory)

Dalam teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor, kreditur). Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk mengurangi untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar, salah satunya dengan berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.

Teori sinyal mengemukakan bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan dan nonkeuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang


(33)

15

sudah dilakukan manajemen untuk merealisasikan pemilik yakni memaksimalkan keuntungan mereka. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain. Pengungkapan CSR dapat digunakan manajemen untuk menunjukkan kepada pemegang saham atau para investor bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lain karena bertanggungjawab terhadap seluruh dampak dari aktifitas perusahaan. Berdasarkan teori sinyal kegiatan sosial dan lingkungan memberikan informasi kepada investor tentang prospek return masa depan yang substansial. Pengungkapan CSR yang tepat dan sesuai harapan stakeholder sebagai sinyal berupa goodnews yang yang diberikan oleh pihak manajemen kepada publik bahwa perusahaan memiliki prospek bagus di masa depan dan memastikan terciptanya sustinability development.

3. Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan kinerja adalah penghasilan dan beban yang termuat dalam laporan laba rugi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan


(34)

16

keuangan merupakan produk dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu rujukan dalam mengambil keputusan.

Laporan keuangan tersebut harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan Bapepam. Berdasarkan PSAK 01 revisi 2013 laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

a) Laporan posisi keuangan pada akhir periode.

b) Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.

c) Laporan perubahan ekuitas selama periode. d) Laporan arus kas selama periode.

e) Catatan atas laporan keuangan.

f) Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya. a. Luas Pengungkapan Laporan Keuangan

Kualitas pengungkapan ditunjukkan dengan tingkat keluasan pengungkapan sebagai salah satu indikator. Semakin luas tingkat pengungkapan maka semakin valid informasi yang diberikan.

Yularto dan Chariri (2003) mengidentifikasi konsep mengenai pengungkapan sehubungan dengan kualitas laporan keuangan menjadi tiga, yaitu:


(35)

17

a) Adequate disclosure (cukup)

Tingkat pengungkapan yang memadai adalah pengungkapan yang harus dipenuhi agar laporan keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan bagi pemakai dalam mengambil keputusan.

b) Fair Disclosure (wajar)

Tingkat pengungkapan yang wajar adalah tingkat yang harus dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasi yang sama.

c) Full disclosure (lengkap)

Tingkat pengungkapan yang penuh menuntut penyajian secara penuh terhadap semua informasi yang berkaitan dengan pengambilan keputusan. Namun, apabila penyajian laporan keuangan terlalu detail atau terlalu banyak justru akan menyembunyikan informasi penting dan membuat laporan keuangan tersebut menjadi sulit diinterpretasikan.

Dari ketiga konsep diatas hanya dua konsep yang sering digunakan yakni adequate disclosure dan fair disclosure. Sedangkan full disclosure sangat jarang digunakan.


(36)

18

4. Ukuran Perusahaan

Menurut Prasetya dan Soni (2012), perusahaan besar memiliki agency cost yang besar karena perusahaan besar harus menyampaikan pelaporan keuangan yang lengkap kepada shareholders sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen. Menurut Oyelere et al (2003) dalam Hanny dan Chariri (2007) agency cost tersebut berupa biaya penyebarluasan laporan keuangan, termasuk biaya cetak dan biaya pengiriman laporan keuangan kepada pihak-pihak yang dituju oleh perusahaan. Praktik IFR dalam penyebarluasan laporan keuangan merupakan usaha untuk mengurangi besarnya agency cost.

Menurut Sudharmadji (2008) dalam Novitasari (2012), besarnya ukuran perusahaan dinyatakan dalam total aktiva. Penjualan dan kapitalisasi pasar, semakin besar total aktiva penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Ketiga variabel tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukuran perusahaan. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanamkan maka semakin besar total aktiva yang dimiliki perusahaan, semakin tinggi nilai penjualan maka semakin besar nilai perputaran uang di dalam perusahaan. Semakin besar nilai kapitalisasi pasar maka semakin dikenal produk yang dihasilkan perusahaan.


(37)

19

Perusahaan merupakan emiten yang banyak disoroti, pengungkapan yang lebih besar merupakan pengurangan biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan.

Ada tiga jenis perusahaan berdasarkan kegiatan utama yang dijalankannya, yaitu:

a. Perusahaan Jasa

Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan utamanya memproduksi produk tidak berwujud yakni berupa jasa dengan tujuan untuk mencari laba.

Ciri-ciri perusahaan jasa adalah pertama, perusahaan jasa tidak menawarkan produk yang jelas wujudnya. Sebuah perusahaan jaa pada hakikatnya tidak menjual produk berwujud. Karena jasa adalah sesuatu yang tidak bisa dilihat bentuk fisiknya, namun dapat dirasakan manfaatnya. Kedua, sulit mengukur standar harga pada jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan jasa. Harga yang mungkin dikenakan oleh suatu perusahaan jasa tidaklah mutlak.

b. Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang dengan maksud untuk menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk, serta menambah barang secara berarti. Barang yang diperdagangkan tersebut dapat berupa konsumsi atau bahan


(38)

20

baku untuk produksi. Kegiatan atau aktivitas perusahaan dagang, terutama adalah pembelian dan penjualan barang yang berwujud fisik dengan spesifikasi yang jelas.

Ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain adalah sebagai berikut: a. Usaha yang dilakukan adalah membeli barang dagang dan

menjualnya tanpa diaolah terlebih dahulu. Jika terjadi pengolahan, pengolahan itu biasanya terbatas pada pengepakan atau pengemasan agar barang tersebut menjadi lebih menarik.

b. Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang, baik secara tunai maupun kredit.

c. Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang laku terjual.

d. Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan bila diperlukan.

e. Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang dagang yang telah terjadi.

c. Perusahaan Manufaktur.

Perusahaan Manufaktur adalah perusahaan yang mengubah barang mentah menjadi produk jadi melalui proses produksi kemudian dijual kepada pelanggan.


(39)

21

a. Kegiatannya memproses barang mentah menjadi produk jadi.

b. Pendapatannya berasal dari penjualan produk.

c. Terdapat Harga pokok Penjualan untuk menentukan laba/rugi.

d. Biaya produksi terdiri dari Biaya Bahan Baku, Biaya Tenaga Kerja, dan Biaya Overhead Pabrik.

Ukuran perusahaan akan mempengaruhi struktur pendanaan perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil. Sehingga ukuran perusahaan menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam hal ini.

Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan hingga beberapa tahun. Dalam hal ini penjualan lebih besar daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan mengalami kerugian. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aset.

Total aset penjualan maupun nilai pasar ekuitas perusahaan menjadi faktor penentu dalam mengukur besar kecilnya suatu perusahaan. Semakin besar komponen perusahaan maka akan semakin


(40)

22

besar ukuran perusahaan tersebut. Sedangkan Rodoni dan Ali (2010) menjelaskan bahwa ukuran perusahaan biasanya adalah total aset perusahaan. Karena aset biasanya memiliki nilai yang sangat besar dan untuk menghindari bias skala maka besaran aset perlu dikompres.

5. Leverage

a) Pengertian leverage

Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (1986) dalam Sulistyanto (2008) dalam hipotesis debt covenant bahwa motivasi debt covenant disebabkan oleh munculnya perjanjian kontrak antara manajer dengan perusahaan yang berbasis kompensasi manajerial. Dengan demikian, perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba.

Menurut Tarjo (2008) bahwa rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh perusahaan. Rasio perusahaan juga menunjukkan resiko yang dihadapi oleh


(41)

23

perusahaan. Sedangkan menurut Saptantinah (2005) leverage adalah perbandingan antara hutang dan aktiva yang menunjukkan beberapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang. Sedangkan menurut Husnan dan Pudjiastuti (2002) dalam Widaryanti (2011) leverage adalah utang sumber dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai asetnya diluar sumber dana modal atau ekuitas.

Foster (1986) dalam Tarjo (2008) mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return perusahaan. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang kemungkinan bisa diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan.

Kebijakan hutang merupakan salah satu alternatif pendanaan perusahaan selain menjual saham di pasar modal. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai perusahaan. Herry dan Hamin (2005) dalam Tarjo (2008).

b) Jenis-jenis leverage

Menurut Rodoni dan Ali (2010) ada beberapa jenis mengenai leverage, yaitu leverage operasi (operating leverage), leverage keuangan (financial leverage), dan gabungan dari leverage operasi dan leverage keuangan yang disebut combined leverage.


(42)

24

Leverage operasi merupakan leverage yang timbul pada saat perusahaan menggunakan aktiva yang memiliki biaya-biaya operasi tetap. Biaya tersebut misalnya biaya-biaya penyusutan gedung dan peralatan kantor, biaya asuransi dan biaya lain yang muncul dari penggunaan fasilitas dan biaya manajemen. Dalam jangka panjang semua biaya bersifat variabel artinya dapat berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam analisis ini di asumsikan dalam jangka pendek. Biaya operasi tetap dikeluarkan agar volume penjualan dapat menghasilkan penerimaan yang lebih besar dari pada seluruh biaya operasi tetap dan variabel.

Pengaruh yang timbul dengan adanya biaya operasi tetap yaitu adanya perubahan dalam volume penjualan yang menghasilkan perubahan keuntungan atau kerugian operasi yang lebih besar dari proporsi yang telah ditetapkan. Leverage operasi juga memperlihatkan pengaruh penjualan terhadap laba operasi atau laba sebelum bunga dan pajak yang di peroleh. Pengaruh tersebut dapat di cari dengan menghitung besarnya tingkat leverage operasinya.

Rodoni dan Ali (2010) menyatakan bahwa leverage operasi adalah penggunaan aktiva dimana untuk melakukan penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap.


(43)

25

Tingkat leverage operasi merupakan suatu ukuran, pada tingkat penjualan tertentu tentang bagaimana persentase perubahan dalam volume penjualan akan mempengaruhi laba. Jika leverage operasi tinggi, maka peningkatan persentase yang kecil dalam penjualan dapat menghasilkan peningkatan laba bersih dalam persentase yang jauh lebih besar.

b. Financial leverage

Menurut Rodoni dan Ali (2010) menyatakan bahwa financial leverage merupakan penggunaan modal pinjaman selain modal sendiri dan untuk itu perusahaan harus membayar beban tetap berupa bunga.

c. Combined leverage

Ukuran yang dipergunakan apabila suatu perusahaan ingin mengetahui secara sekaligus pengaruh leverage secara keseluruhan, perusahaan dapat mengkombinasikan tingkat leverage operasi atau DOL dan tingkat leverage keuangan atau DFL, sehingga diperoleh suatu angka yang dapat mengukur secara langsung pengaruh perubahan penjualan dengan EPS.


(44)

26

6. Umur Listing perusahaan

Umur listing perusahaan merupakan umur perusahaan sejak terdaftar di BEI. Perusahaan yang ingin mendaftarkan perusahaannya di BEI harus melakukan Initial Public Offering atau IPO. Perusahaan yang telah melakukan Initial Public Offering merupakan perusahaan yang telah melakukan penawaran saham kepada pihak luar untuk pertama kalinya. Setelah perusahaan go public maka perusahaan diwajibkan untuk mempublikasikan laporan hasil kinerja operasional perusahaan selama periode waktu tertentu. Pengungkapan dengan cara seperti itu merupakan cara terbaik untuk mengkomunikasikan antara kepentingan pihak investor dengan pihak manajemen perusahaan agar menjadi lebih seimbang. Semakin lama perusahaan melakukan IPO diharapkan pengungkapan dalam laporan keuangan menjadi lebih luas dan lebih baik.

Menurut UU pasar modal tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan listing dan yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan yang telah lebih lama listing menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak daripada perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang ditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman mempunyai kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan informasi keuangannya sesuai dengan


(45)

27

perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go public mungkin saja memiliki website tapi belum tentu melakukan IFR.

Perusahaan yang lebih lama listing menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang ditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman mempunyai kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan keuangannya sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go public mungkin saja memiliki website tapi tidak melakukan IFR.

Perusahaan yang terdaftar di BEI cenderung akan melakukan pelaporan keuangannya secara lebih transparan dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tidak atau belum terdaftar di BEI. Hal ini terjadi karena perusahaan yang lebih lama listing di BEI memiliki lebih banyak pengalaman dalam mempublikasikan laporan keuangannya. Perusahaan yang lebih berpengalaman tersebut akan melakukan pelaporan keuangan sesuai dengan perkembangan jaman, tidak hanya mengandalkan paper based reporting system secara terus menerus namun berganti menjadi paper less reporting system.


(46)

28

7. Reputasi Auditor

Pengertian reputasi auditor atau juga ukuran KAP (kantor akuntan publik) menurut Peraturan Menteri Keuangan atau PMK Nomor 17/PMK. 01/2008 tentang jasa Akuntan Publik pasal 1 butir 3, disebutkan, bahwa:

KAP adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi Akuntan Publik agar dapat memberikan jasanya.

Mengenai bentuk badan usaha KAP berdasarkan pasal 16 adalah sebagai berikut:

a. Badan usaha KAP dapat berbentuk a) perseorangan; atau b) persekutuan

b. KAP yang berbentuk badan usaha perseorangan hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang Akuntan Publik yang sekaligus bertindak sebagai pemimpin.

c. KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah persekutuan perdata atau persekutuan firma.

d. KAP yang berbentuk badan usaha persekutuan hanya dapat didirikan oleh paling sedikit 2 (dua) orang Akuntan Publik, dimana masing-masing sekutu merupakan rekan dan salah satu sekutu bertindak sebagai pemimpin rekan.


(47)

29

e. Dalam hal KAP berbentuk usaha persekutuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b mempunyai rekan non Akuntan Publik, persekutuan dapat didirikan dan dijalankan apabila paling kurang 75% dari seluruh sekutu adalah Akuntan Publik.

Banyak penelitian yang menggolongkan ukuran KAP menjadi 2 kategori yaitu kategori Big Four dan non Big Four, KAP Big Four adalah PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young, KPMG Internasional, dan Deloitte Touche Tohmatsu. Dan KAP tersebut adalah KAP asing, sedangkan untuk KAP Big Four di Indonesia adalah KAP yang berafiliasi dengan KAP asing tersebut. Beberapa KAP lokal yang berafiliasi dengan KAP Big Four adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1

KAP di Indonesia yang berafiliasi dengan Big Four

KAP Mitra Asing Periode Afiliasi

1. KAP Osman Bing Satrio Deloitte Touche Tohmatsu 18 desember 2012– sekarang

2. KAP Purwantono, Suherman,

Surja Ernst & Young 17 juni 2010 – sekarang

3. KAP Sidharta, Sidharta dan

Widjaja KPMG 11 Mei 2009 – sekarang

4. KAP Tanudiredja, Wibisana &

rekan PWC 11 maret 2010– sekarang


(48)

30

8. IFR (Internet Financial Reporting)

IFR adalah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan melalui internet yang disajikan dalam website perusahaan. Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan. Literatur akuntansi yang ada menyatakan bahwa IFR dikenal sebagai pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), bukan karena isi pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan. Informasi keuangan yang disajikan dalam IFR maencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk didalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlight dan ringkasan laporan keuangan (Ettredge et al., 2001;Oyelere et al., 2003).

Kualitas pelaporan keuangan melalui internet dapat dinilai melalui empat komponen, yaitu:

a. Isi/Content, dalam hal ini meliputi komponen informasi keuangan seperti laporan posisi keuangan, laba rugi, arus kas, perubahan posisi keuangan serta laporan keberlanjutan perusahaan. Informasi keuangan yang diungkapkan dalam bentuk html memiliki skor yang tinggi dibandingkan dalam format pdf, karena informasi


(49)

31

dalam bentuk html lebih memudahkan pengguna informasi untuk mengakses informasi keuangan tersebut menjadi lebih cepat.

b. Ketepatan waktu, ketika website perusahaan sering di-update serta dapat menyajikan informasi terkini maka dikatakan tepat waktu. c. Pemanfaatan teknologi, komponen ini terkait dengan pemanfaatan

teknologi yang tidak dapat disediakan oleh media laporan cetak serta penggunaan media teknologi multimedia, analysis tools (seperti Excel’s Pivot Table), fitur-fitur lanjutan (seperti implementasi “Intelligent agent” atau XBRL).

d. User support, indeks website perusahaan semakin tinggi jika perusahaan mengimplementasikan secara optimal semua sarana dalam website perusahaan seperti media pencarian dan investigasi. Bentuk format yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menampilkan laporan keuangannya melalui internet adalah sebagai berikut:

a) Portable Document Format (PDF)

Merupakan sebuah format file yang dikembangkanoleh Adobe Corporation untuk membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mewakili dokumen asli yang asli. Semua elemen dalam dokumen yang asli disimpan dalam bentuk eleektronik.

b) Hypertext Markup Language (HTML)

HTML merupakan standar yang biasa digunakan untuk mempresentasikan informasi melalui internet.


(50)

32

c) Graphics Interchange Format (GIF)

GIF adalah sebuah format file berbentuk grafik dengan meringkas mengenai gambaran informasi tanpa mengurangi informasi tersebut. d) Joint Photograpic Expert Group (JPEG)

Sebuah format grafik yang digunakan untuk meringkas foto agar mempunyai ukuran yang dapat digunakan dalam website.

e) Microsoftt Excel Spreadsheet

Sebuah aplikasikomputer yang berupa spreadsheet dengan menyimpan, memperlihatkan dan memanipulasi data yang disusun dalam kolom dan lajur.

f) Microsoft Word

Microsoft Word merupakan aplikasi program computer yang paling banyak digunakan dalam IFR.

g) Zip Files

Zip Files atau winzip adalah program windows yang mengizinkan para pengguna untuk menyimpan dan meringkas dokumen informasi sehingga mereka dapat menyimpan dan mendistribusikan informasi tersebut dengan lebih efisien.

h) Macromedia Flash Software

Merupakan standar untuk mengirim informasi dengan cepat. i) Real Networks Real Player Software


(51)

33

j) Macromedia Shockwave Software

Shockwave merupakan bagian dari multimedia player. (Lai, et al., 2002)

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian saat ini dengan penelitian terdahulu terdapat beberapa perbedaan dan persamaan yang akan dijelaskan dalam tabel 2.1


(52)

34 Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti (Tahun) Judul

Metodologi Penelitian

Hasil penelitian

Perbedaan Persamaan

1. Mellisa Prasetya dan Soni Agus (2012) Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet pada perusahaan manufaktur di BEI Objek penelitian sebelumnya dilakukan hanya 1 tahun yakni pada tahun 2010, sample penelitiannya adalah perusahaan manufaktur sedangkan penelitian ini pada perusahaan properties dan real estate. Variabel independen yang berbeda profitabilitas, likuiditas.

Beberapa variabel

independennya sama yaitu ukuran perusahaan, umur listing, leverage dan

variabel dependennya sama yaitu Internet Financial Reporting.

a. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap IFR

b. Profitabilitas, likuiditas, leverage, umur listing tidak berpengaruh signifikan terhadap IFR


(53)

35

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun) Judul

Metodologi Penelitian

Hasil penelitian

Perbedaan Persamaan

2. Indah Permata Sari dan Imam Ghozali (2011) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Praktik Penerapan Internet Financial Reporting (IFR) Pada Perbankan Di Indonesia

Objek penelitian sebelumnya dilakukan terhadap

perusahaan yang bergerak dibidang perbankan hingga akhir 2010. Variabel independen yang berbeda adalah ketersediaan internet dan kinerja keuangan.

Variabel independen yang sama adalah ukuran perusahaan.

Ukuran perusahaan/ perbankan memiliki pengaruh positif


(54)

36

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun) Judul

Metodologi Penelitian

Hasil penelitian

Perbedaan Persamaan

3. Yane Devi Anna (2013) Analisis yang faktor-faktor yang mempengaruhi Internet Corporate Reporting

Objek penelitian sebelumnya adalah perusahaan yang listing pada Indonesian Stock Exchange yang tergabung dalam kompas 100 pada tahun 2012. Variabel yang berbeda adalah profitabilitas, growth, foreign listing, dan struktur kepemilikan.

Variabel yang sama adalah ukuran perusahaan dan leverage.

a. Variabel ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh signifikan terhadap Internet Corporate Reporting

b. Variabel

profitabilitas, growth, foreign listing, tidak berpengaruh terhadap Internet Corporate Reporting


(55)

37

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun) Judul

Metodologi Penelitian

Hasil penelitian

Perbedaan Persamaan

4. Hanny Sri Lestari dan Anis Chariri (2007) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan keuangan melalui internet dalam website perusahaan

Sampel penelitian sebelumnya adalah

perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada tahun 2005. Variabel yang berbeda adalah likuiditas, profitabilitas, dan jenis industri

Penelitian ini memiliki variabel yang sama , yaitu ukuran perusahaan, umur listing , leverage, dan reputasi auditor.

a. Variabel ukuran perusahaan, likuiditas, leverage, umur listing dan reputasi auditor

berpengaruh positif terhadap IFR

b. Variabel profitabilitas dan jenis industri tidak

berpengaruh terhadap IFR.


(56)

38

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun) Judul

Metodologi Penelitian

Hasil penelitian

Perbedaan Persamaan

5. Luciana Spica Almilia (2008) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan sukarela”Internet Financial and Sustainability Reporting”

Objek penelitian sebelumnya adalah laporan keuangan tahun 2004-2006. Variabel yang berbeda adalah Return of Asset, Return of Equity, dan kepemilikan pihak luar.

Variabel yang sama adalah ukuran perusahaan dan leverage.

Ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan mayoritas mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela perusahaan. Sedangkan leverage perusahaan tidak mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela tersebut.


(57)

39

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu (lanjutan)

No. Peneliti (Tahun) Judul

Metodologi Penelitian

Hasil penelitian

Perbedaan Persamaan

6. Aly, Doaa., Jon Simon dan Khaleed Hussainey. (2010) “Determinants of Corporate Internet Reporting: Evidence from Egypt”.

Objek penelitian sebelumnya adalah laporan keuangan 2005-2006 dan perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan-perusahaan di Mesir. Varibel yang berbeda adalah profitabilitas,

likuiditas, dan tipe industri.

Variabel yang sama adalah ukuran perusahaan,

leverage, reputasi auditor, dan umur listing.

Profitabilitas, umur listing, dan tipe industri memiliki pengaruh terhadap

corporate reporting. Sedangkan reputasi auditor tidak memiliki pengaruh terhadap IFR


(58)

40

Variabel Independen: Variabel Dependen:

C. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan sebelumnya, maka dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian ini pada bagan tersebut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Perkembangan Internet yang semakin pesat

Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan internet pada perusahaan

Teori basis: teori keagenan dan teori sinyal

Ukuran Perusahaan (x1)

Leverage (x2)

Internet Financial Reporting (IFR) (Y) Umur Listing (x3)

Reputasi Auditor (x4)

Metode analisis: regresi

Regresi Logistik


(59)

41

D. Keterkaitan Antar Variabel

Penelitian ini dilakukan dengan menghubungkan variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari sisi tahun penelitian dan variabel penelitian. Penelitian ini meneliti di periode tahun 2010 sampai dengan 2013. Penelitian ini mengkombinasikan variabel-variabel independen dengan variabel dependen dari beberapa penelitian sebelumnya yang telah diungkapkan diatas.

Berikut adalah keterkaitan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam penelitian.

1. Ukuran Perusahaan terhadap Internet Financial Reporting

Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012) menghasilkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap IFR. Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Uyar (2012), Alali dan Romero (2012), dan Novitasari et. al.(2012). Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut:


(60)

42

2. Leverage terhadap Internet Financial Reporting

Seiring dengan meningkatnya leverage, manajer dapat menggunakan IFR untuk membantu menyebarluaskan informasi-informasi positif perusahaan dalam rangka “mengaburkan” perhatian kreditur dan pemegang saham untuk tidak terlalu fokus hanya pada leverage perusahaan yang tinggi.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prasetya dan Soni (2012) menghasilkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial Reporting.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ismail (2002) dalam Almilia (2008) menyatakan bahwa Internet Financial Reporting memiliki pengaruh positif terhadap tingkat Leverage. Hasil yang sama juga didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap Internet Financial Reporting, dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut: H2: Leverage berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting

3. Umur Listing perusahaan terhadap Internet Financial Reporting Menurut UU pasar modal tahun 1995 menjelaskan bahwa perusahaan yang akan listing dan yang telah listing memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan yang telah lebih lama listing menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak daripada perusahaan


(61)

43

yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang ditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman mempunyai kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan informasi keuangannya sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go public mungkin saja memiliki website tapi belum tentu melakukan IFR.

Perusahaan yang akan listing dan yang telah listing memiliki memiliki kewajiban untuk melakukan pelaporan keuangan. Perusahaan yang telah terdaftar di BEI akan memberikan pelaporan keuangan yang lebih lengkap dibandingkan dengan perusahaan yang lain.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) dan Aly et. al. (2010) menunjukkan bahwa perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap IFR. Namun penelitian ini bertentangan oleh Prasetya dan Soni (2012) menyatakan bahwa umur listing perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IFR.

H3: umur listing perusahaan berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting

4. Reputasi Auditor terhadap Internet Financial Reporting

Rezaee (2003) dalam Lestari dan Anis (2007) menyatakan bahwa KAP bereputasi tinggi (Big four) memiliki kemampuan yang lebih besar dalam


(62)

44

mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan karena Big four memiliki kemampuan yang lebih besar untuk bertahan dari tekanan klien, lebih peduli pada reputasi mereka, memiliki sumber daya yang lebih besar berkaitan dengan kompetensi personelnya dan teknologi maju yang dimiliki serta memiliki strategi dan proses audit yang lebih baik.

Penelitian yang berkaitan dengan reputasi auditor pernah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) hasilnya adalah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap IFR. Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al (2010) hasilnya adalah reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap IFR. Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai berikut:


(63)

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, leverage, umur listing, dan reputasi auditor terhadap variabel dependen yaitu Internet Financial Reporting. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010 sampai dengan 2013.

B. Metode Penentuan Sampel

Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement sampling), yaitu metode pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Elemen populasi dipilih sebagai sampel dibatasi pada elemen-elemen yang dapat memberikan informasi berdasarkan pertimbangan (Indriantoro dan Supomo, 2002) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan properti dan real estate yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.


(64)

46

3. Perusahaan properti dan real estate yang memiliki laporan keuangan telah diaudit selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

4. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan telah diaudit selama periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2013.

5. Memiliki data yang diperlukan untuk mendukung penelitian, seperti total aset perusahaan, total utang perusahaan, nama KAP yang mengaudit, dan rasio aset lancar, serta informasi auditor yang digunakan perusahaan tersebut.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara penyalinan dan pengarsipan data-data dari sumber-sumber yang tersedia yaitu data sekunder yang dapat diperoleh dari situs BEI idx.co.id, dan sumber-sumber lain yang berkaitan. Data tersebut berupa laporan keuangan perusahaan yang bergerak pada bidang property dan real estate. Selain itu, data sekunder lain yang digunakan berupa jurnal, artikel, dan literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Data yang terkumpul selanjutnya akan diolah dan dianalisis menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi 21. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif dan uji hipotesis.


(65)

47

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan, atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik dan grafik.

Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang diperoleh dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk menggambarkan fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan gambaran tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi Internet Financial Reporting. Metode analisis data akan dilakukan dengan bantuan program aplikasi computer SPSS versi 21.

2. Uji hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik (logistic regression), yang variabel bebasnya merupakan kombinasi antara metric dan non metric (nominal) (Ghozali, 2012) dan tidak memerlukan uji normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya. Gujarati (2003) menyatakan bahwa regresi logistik mengabaikan heteroscedasity, artinya variabel terikat tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-masing variabel bebasnya.


(66)

48

Regresi logistic digunakan untuk menguji apakah variabel ukuran perusahaan yang diproxy dengan menggunakan:

Keterangan:

Ln

= Dummy variable, nilai 1 apabila perusahaan

menggunakan IFR dan nilai 0 apabila perusahaan tidak menggunakan IFR.

α = Konstanta

βSIZE = Ukuran perusahaan

βLEV = Rasio Leverage perusahaan βUMUR = Umur listing perusahaan

βAUDIT = Dummy Variable untuk reputasi audior, nilai 1 untuk KAP yang termasuk big four dan nilai 0 untuk KAP yang termasuk non big four

ɛ = error

kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dari model regresi logistic (Hidayat et. al. 2011)

Ln


(67)

49

a. jika hasil signifikannya adalah < 0,10 maka H0 diterima b. jika hasil signifikannya adalah > 0,10 maka H0 ditolak a) Menilai Kelayakan Model Regresi

Analisis pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Menilai kelayakan model regresi menggunakan Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model. Kriteria penentuan data empiris sesuai dengan model atau tidak: a. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test sama

dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat menilai observasinya.

b. Jika nilai statistic Hosmer and Lemeshow’s Goodness Of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2012)

b) Penilaian Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Uji ini dilakukan untuk menguji model keseluruhan model regresi (Overall Model Fit). Pertama dengan melihat angka -2 Log


(68)

50

Likelihood (LL) pada (block number = 0) dan angka -2 Log Likehood pada block number = 1, jika terjadi penurunan angka -2 Log Likehood (block number = 0 – block number = 1 ) maka menunjukkan model regresi kedua lebih baik dari pada regresi model pertama, yang artinya model fit terhadap data (Ghozali, 2012).

c) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk menjelaskan variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen digunakan Nagelkerke’s R2 yang berkisar antara 0 hingga 1. Nagelke’s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox & Snell. Nilai Nagelke’s R2 dapat diinterpretasikan seperti R2 pada multiple regression (Ghozali, 2012).

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu (1) berarti variabel-variabel independen memberikan hamper seluruh informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2012)

E. Operasional Variabel

Pada penelitian ini terdapat empat variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik secara positif maupun negatif (Sekaran,


(69)

51

2007). Sedangkan variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang menjadi perhatian utama peneliti dengan kata lain merupakan variabel utama yang menjadi faktor yang berlaku dalam investigasi (Sekaran, 2007).

1. Variabel Independen a) Ukuran Perusahaan

Perusahaan besar memiliki agency cost yang besar karena perusahaan besar harus menyampaikan wujud pelaporan keuangan yang lengkap kepada shareholders sebagai wujud pertanggungjawaban manajemen (Prasetya dan Soni, 2012)

Pada penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total asset yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.

b) leverage

Leverage merupakan rasio antara total kewajiban dengan total asset. Semakin besar rasio leverage, berarti semakin tinggi nilai utang perusahaan.

Leverage yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah aset yang tidak dibiayai oleh ekuitas pemegang saham. Rasio leverage diukur dengan membagi total utang dengan jumlah modal perusahaan.

Berikut ini adalah rumus untuk menghitung leverage sebagai berikut:


(70)

52

Keterangan:

L = Leverage

Total Debt = Total hutang perusahaan Equity = Jumlah modal perusahaan c) Umur Listing Perusahaan

Perusahaan yang lebih lama melakukan listing di BEI menyediakan publisitas informasi yang lebih banyak dibandingkan perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yan gditetapkan oleh BAPEPAM. Perusahaan yang lebih berpengalaman mempunyai kecenderungan untuk mengubah metode pelaporan informasi keuangannya sesuai dengan perkembangan teknologi untuk menarik investor melalui penggunaan IFR. Sedangkan perusahaan yang baru melakukan go public mungkin saja memiliki website tetapi tidak melakukan IFR.

Umur listing perusahaan dalam penelitian ini diukur berdasarkan jumlah umur perusahaan sejak penawaran saham perdana.


(71)

53

d) Reputasi Auditor

Rezaee (2003) dalam Lestari dan Anis (2007) menyatakan bahwa KAP bereputasi tinggi (Big four) memiliki kemampuan yang lebih besar dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan karena Big four memiliki kemampuan yang lebih besar untuk bertahan dari tekanan klien, lebih peduli pada reputasi mereka, memiliki sumber daya yang lebih besar berkaitan dengan kompetensi personelnya dan teknologi maju yang dimiliki serta memiliki strategi dan proses audit yang lebih baik.

Di Indonesia, KAP besar diklasifikasikan dalam afiliasi firma big four yaitu PriceWaterhouseCoopers, Ernst&Young, Deloitte, dan KPMG. Reputasi auditor menggunakan variabel dummy, dimana perusahaan yang menggunakan jasa KAP dengan afiliasi big four diberi nilai 1 dan perusahaan yang menggunakan jasa KAP lainnya diberi nilai 0.

2. Variabel Dependen

a) Internet Financial Reporting (IFR)

IFR adalah pelaporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan melalui internet yang disajikan dalam website perusahaan. Internet Financial Reporting adalah suatu cara yang


(72)

54

dilakukan perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya melalui internet, yaitu melalui website yang dimiliki perusahaan. Literatur akuntansi yang ada menyatakan bahwa IFR dikenal sebagai pengungkapan sukarela (voluntary disclosure), bukan karena isi pengungkapannya tetapi karena alat yang digunakan. Informasi keuangan yang disajikan dalam IFR maencakup laporan keuangan komprehensif, termasuk didalamnya footnotes, bagian laporan keuangan, financial highlight dan ringkasan laporan keuangan (Ettredge et al., 2001;Oyelere et al., 2003).

Internet financial reporting diukur melalui variabel dummy, jika perusahaan menggunakan Internet financial reporting maka dinilai 1, dan apabila perusahaan sampel tidak menggunakannya maka akan dinilai 0. Pengukuran ini telah dilakukan oleh Lestari dan Anis (2007) dan Sari et al., (2011).


(73)

55

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Deskripsi Pengukuran

Internet Financial Reporting

Penggunaan Internet Financial Reporting oleh perusahaan.

Nilai 1 untuk perusahaan yang menggunakan IFR dan

nilai 0 untuk yang tidak menggunakannya.

Ukuran Perusahaan Dilihat dari total aset perusahaan Natural log dari total aset

Leverage Nilai debt to equity ratio suatu perusahaan

Umur Listing Jumlah umur perusahaan sejak penawaran saham perdana

Umur Listing: Tahun Penelitisn - Tahun IPO

(First Issue)

Reputasi auditor KAP dengan afiliasi big four dan KAP non big four

Nilai 1 untuk KAP dengan afiliasi big four dan nilai 0 untuk KAP non big four


(74)

56

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi Objek Penelitian

Gambaran umum objek penelitian menyajikan pemilihan sampel dan kelompok perusahaan yang menjadi populasi dari penelitian ini. Objek penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010 hingga 2013.

Pemilihan perusahaan properti dan real estate didasarkan karena pada awal tahun 2014 indeks saham sektor properti BEI menguat 37,6%. Sektor properti mengalami pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya (Kahfi, 2014)

Pada penelitian ini perusahaan yang diteliti telah terdaftar di BEI sebelum tanggal 01 Januari 2011 dan selama periode penelitian perusahaan tersebut tidak keluar dari BEI.

2. Deskripsi Sampel Penelitian

Objek penelitian berupa perusahaan sektor properti dan real estate yang dikelompokkan kedua kategori berdasarkan penerapan Internet Financial Reporting, yaitu:


(75)

57

1. Perusahaan yang telah mencatumkan laporan keuangannya kedalam website perusahaan tersebut.

2. Perusahaan yang tidak mencatumkan laporan keuangannya kedalam website perusahaan tersebut.

Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, pengujian signifikan pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaa, leverage, umur listing perusahaan dan reputasi auditor terhadap penerapan Internet Financial Reporting akan diuji menggunakan model binary logistic regression. Hal ini dikarenakan penerapan Internet Financial Reporting dalam bentuk skala nominal.

Distribusi perusahaan sektor properti dan real estate berdasarkan penerapan Internet Financial Reporting pada periode 2010-2013 ditampilkan pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Distribusi Perusahaan Yang Menerapkan dan Yang Tidak Menerapkan Internet Financial Reporting

Tahun Penelitian

Perusahaan Yang Menerapkan IFR

Perusahaan Yang Tidak Menerapkan IFR

Jumlah % Jumlah %

2010 26 65 14 35

2011 32 80 8 20

2012 37 92.5 3 7.5

2013 38 95 2 5

Total 133 83,125 27 16.875


(76)

58

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2010 jumlah perusahaan properti dan real estate yang menerapkan IFR sebanyak 26 (65%) perusahaan. Kemudian pada tahun 2011 meningkat menjadi 32 (80%) perusahaan. Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat lagi menjadi 37 (92,5%) perusahaan. Dan pada tahun 2013 menjadi 38 (95%) perusahaan.

Sedangkan perusahaan properti dan real estate yang tidak menerapkan IFR pada tahun 2010 sebanyak 14 (35%) perusahaan. Kemudian pada tahun 2011 turun menjadi 8 (20%) perusahaan. Selanjutnya berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing turun menjadi 3 (7,5%) perusahaan dan 2 (5%) perusahaan.

Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun penerapan IFR pada perusahaan properti dan real estate selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 peningkatan terjadi sebesar 15% dari tahun 2010, lalu pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 12,5%. Kemudian pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 2,5%. Hal ini digambarkan pada grafik 4.1


(1)

(2)

90

HASIL OUTPUT BINARY LOGISTIC REGRESSION


(3)

91

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 160 100.0 Missing Cases 0 .0 Total 160 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 160 100.0

a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Block 0: Beginning Block

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

.0 0

1.0 1

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant

Step 0

1 146.976 1.325

2 145.257 1.574

3 145.248 1.594

4 145.248 1.595

a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 145.248

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.


(4)

92

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

IFR Percentage Correct .0 1.0

Step 0 IFR

.0 0 27 .0

1.0 0 133 100.0 Overall Percentage 83.1 a. Constant is included in the model.

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 0 Constant 1.595 .211 57.063 1 .000 4.926

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables

SIZE 8.499 1 .004

LEV 4.003 1 .045

AGE .001 1 .977

AUD .604 1 .437

Overall Statistics 11.267 4 .024

Block 1: Method = Enter

Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant SIZE LEV AGE AUD

Step 1

1 138.616 -4.993 .211 .003 .006 .023 2 133.997 -8.018 .319 .006 .011 .063 3 133.734 -8.774 .344 .007 .013 .077 4 133.731 -8.826 .346 .007 .013 .077 5 133.731 -8.827 .346 .007 .013 .077 a. Method: Enter

b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 145.248

d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.


(5)

93

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 11.516 4 .021

Block 11.516 4 .021 Model 11.516 4 .021

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 133.731a .069 .116

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 12.130 8 .146

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

IFR = .0 IFR = 1.0 Total Observed Expected Observed Expected

Step 1

1 8 6.372 8 9.628 16 2 3 4.292 13 11.708 16 3 2 3.567 14 12.433 16 4 3 3.015 13 12.985 16 5 5 2.610 11 13.390 16 6 1 2.087 15 13.913 16 7 3 1.689 13 14.311 16 8 0 1.496 16 14.504 16 9 0 1.192 16 14.808 16 10 2 .680 14 15.320 16


(6)

94

Classification Tablea

Observed

Predicted

IFR Percentage Correct .0 1.0

Step 1 IFR

.0 0 27 .0

1.0 1 132 99.2

Overall Percentage 82.5

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

SIZE .346 .135 6.540 1 .011 1.413 LEV .007 .004 3.004 1 .083 1.007 AGE .013 .034 .146 1 .702 1.013 AUD .077 .581 .017 1 .895 1.080 Constant -8.827 3.828 5.316 1 .021 .000 a. Variable(s) entered on step 1: SIZE, LEV, AGE, AUD.

Correlation Matrix

Constant SIZE LEV AGE AUD

Step 1

Constant 1.000 -.990 -.071 -.219 .142 SIZE -.990 1.000 -.008 .118 -.139 LEV -.071 -.008 1.000 .119 -.132 AGE -.219 .118 .119 1.000 -.247 AUD .142 -.139 -.132 -.247 1.000


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Bank, Umur Listing, dan Keputusan Auditor terhadap Internet Financial Reporting pada Perbankan yang terdaftar di BEI

3 23 114

Analisis pengaruh reputasi audit, profitabilitas, likuiditas, dan leverage terhadap internet financial reporting: pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013

0 26 153

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI 2010-2014

1 14 69

Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan dan Struktur Aktiva terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

1 6 82

PENGARUH LEVERAGE TERHADAP PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2013.

0 13 19

Peranan Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Properti dan Real Estate yang Listing di Bursa Efek Indonesia.

0 0 6

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 30

Pengaruh tingkat profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, Umur listing dan kepemilikan manajerial terhadap Internet financial reporting (ifr) (studi empiris pada perusahaan real estate dan property) - Perbanas Institutional Repository

0 0 7