56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Gambaran umum objek penelitian menyajikan pemilihan sampel dan kelompok perusahaan yang menjadi populasi dari penelitian ini. Objek
penelitian ini adalah perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2010 hingga 2013.
Pemilihan perusahaan properti dan real estate didasarkan karena pada awal tahun 2014 indeks saham sektor properti BEI menguat 37,6. Sektor
properti mengalami pertumbuhan paling tinggi dibandingkan dengan sektor lainnya Kahfi, 2014
Pada penelitian ini perusahaan yang diteliti telah terdaftar di BEI sebelum tanggal 01 Januari 2011 dan selama periode penelitian
perusahaan tersebut tidak keluar dari BEI.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Objek penelitian berupa perusahaan sektor properti dan real estate yang dikelompokkan kedua kategori berdasarkan penerapan Internet
Financial Reporting, yaitu:
57
1. Perusahaan yang telah mencatumkan laporan keuangannya kedalam
website perusahaan tersebut.
2. Perusahaan yang tidak mencatumkan laporan keuangannya kedalam
website perusahaan tersebut. Sebagaimana tujuan dari penelitian ini, pengujian signifikan
pengaruh dari variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaa, leverage, umur listing perusahaan dan reputasi auditor terhadap
penerapan Internet Financial Reporting akan diuji menggunakan model binary logistic regression. Hal ini dikarenakan penerapan Internet
Financial Reporting dalam bentuk skala nominal. Distribusi perusahaan sektor properti dan real estate berdasarkan
penerapan Internet Financial Reporting pada periode 2010-2013 ditampilkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Perusahaan Yang Menerapkan dan Yang Tidak
Menerapkan Internet Financial Reporting
Tahun Penelitian
Perusahaan Yang Menerapkan IFR
Perusahaan Yang Tidak Menerapkan IFR
Jumlah Jumlah
2010 26
65 14
35 2011
32 80
8 20
2012 37
92.5 3
7.5 2013
38 95
2 5
Total 133
83,125 27
16.875 Sumber: data sekunder yang telah diolah
58
Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2010 jumlah perusahaan properti dan real estate yang menerapkan IFR
sebanyak 26 65 perusahaan. Kemudian pada tahun 2011 meningkat menjadi 32 80 perusahaan. Selanjutnya pada tahun 2012 meningkat
lagi menjadi 37 92,5 perusahaan. Dan pada tahun 2013 menjadi 38 95 perusahaan.
Sedangkan perusahaan properti dan real estate yang tidak menerapkan IFR pada tahun 2010 sebanyak 14 35 perusahaan.
Kemudian pada tahun 2011 turun menjadi 8 20 perusahaan. Selanjutnya berturut-turut pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing
turun menjadi 3 7,5 perusahaan dan 2 5 perusahaan. Berdasarkan hal diatas dapat disimpulkan bahwa dari tahun ke tahun
penerapan IFR pada perusahaan properti dan real estate selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 peningkatan terjadi sebesar 15 dari tahun
2010, lalu pada tahun 2012 meningkat lagi sebesar 12,5. Kemudian pada tahun 2013 kembali meningkat sebesar 2,5. Hal ini digambarkan
pada grafik 4.1
59
Grafik 4.1 Data Pertumbuhan Penerapan IFR
Sumber: data sekunder yang telah diolah Penyebab utama terus bertumbuhnya penerapan IFR bagi perusahaan
properti dan real estate adalah karena dengan menggunakan IFR perusahaan menjadi lebih terbantu untuk menyebarluaskan informasi
mengenai keunggulan-keunggulan perusahaan yang merupakan sinyal positif perusahaan untuk menarik investor.
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian