59
Grafik 4.1 Data Pertumbuhan Penerapan IFR
Sumber: data sekunder yang telah diolah Penyebab utama terus bertumbuhnya penerapan IFR bagi perusahaan
properti dan real estate adalah karena dengan menggunakan IFR perusahaan menjadi lebih terbantu untuk menyebarluaskan informasi
mengenai keunggulan-keunggulan perusahaan yang merupakan sinyal positif perusahaan untuk menarik investor.
B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sebagai tinjauan terhadap data penelitian, berikut ini akan disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistic deskriptif untuk masing-masing
variabel. Ada sebanyak 160 data pengamatan yang dapat dilihat pada tabel 4.2
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
2010 2011
2012 2013
perusahaan yang menerapkan IFR
perusahaan yang tidak menerapkan IFR
60
Tabel 4.2
Sumber: data output SPSS 21 Dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala rasio dan
skala nominal. Variabel yang menggunakan skala rasio dalam penelitian ini terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, dan umur perusahaan.
Sedangkan yang menggunakan data skala adalah variabel Internet Financial Reporting dan reputasi auditor.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai leverage antara 0,5 hingga 317,67. Leverage terendah sebesar 0,5 terdapat pada perusahaan Duta
Pertiwi pada tahun 2013 dan tertinggi adalah 317,67, dialami oleh PT. Wijaya Karya pada tahun 2013.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap reputasi auditor adalah nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum
sebesar 1, dengan standar deviasi 0,4307. Dari total 160 sampel yang diteliti ada 38 sampel yang menggunakan KAP BIG four, sedangkan 122
sampel lainnya menggunakan jasa KAP lainnya. Perusahaan yang mendapatkan nilai 0 adalah perusahaan yang tidak menggunakan KAP
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation SIZE
160 22.1
31.1 28.351
1.5109 LEV
160 .50
317.67 84.6342
67.70832 AGE
160 .0
24.0 11.663
6.6559 AUD
160 .0
1.0 -
- IFR
160 .0
1.0 -
- Valid N listwise
160
61
big four sedangkan yang mendapatkan nilai 1 adalah perusahaan yang menggunakan big four.
Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap umur listing perusahaan adalah nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum
sebesar 24, dengan nilai rata-rata 11,663 dengan standar deviasi 6,6559. Nilai minimum terjadi pada perusahaan PT. Agung Podomoro Land pada
tahun 2010, hal ini terjadi karena penelitian ini dimulai pada tahun 2010 sedangkan PT. Agung Podomoro Land melakukan listing di BEI untuk
pertama kalinya pada tanggal 11 November 2010. Dan nilai maksimum sebesar 24 terjadi pada perusahaan PT. Pakuwon Jati pada tahun 2013,
hal ini terjadi karena PT. Pakuwon Jati pertama kali melakukan listing di BEI pada tanggal 09 oktober 1989.
Untuk variabel ukuran perusahaan dengan menggunakan statistik deskriptif hasil analisisnya adalah nilai minimum sebesar 22,1 dan nilai
maksimum sebesar 31,1 dengan nilai rata-rata 28,351 dan standar deviasi 1,5109. Nilai minimum terjadi pada perusahaan PT. Plaza Indonesia
Realty pada tahun 2013 hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2013 PT. Plaza Indonesia Realty memiliki aset paling sedikit bila dibandingkan
perusahaan sejenis lainnya. Dan nilai maksimum terjadi pada perusahaan PT. Lippo Karawaci pada tahun 2013, pada tahun ini PT. Lippo Karawaci
memiliki aset paling besar dibandingkan perusahaan properti dan real estate lainnya.
62
Hasil analisis untuk variabel Internet Financial Reporting dengan menggunakan statistik deskriptif adalah nilai minimum sebesar 0 dan
maksimum sebesar 1. Dari total 160 sampel yang terkumpul terdapat 27 sampel yang mendapatkan nilai 0, berarti sampel tersebut tidak
menggunakan IFR. Untuk perusahaan yang konsisten tidak menggunakan IFR sejak tahun 2010 hingga 2013 yaitu Bekasi Asri Pemula Tbk dan
Metro Realty Tbk.
2. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression binary dengan metode enter pada tingkat signifikan α 10, logistic regression
binary digunakan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan size, leverage lev, umur listing perusahaan umur, dan reputasi auditor aud
terhadap Internet Financial Reporting. Pengujian hipotesis meliputi a menilai kelayakan model regresi, b menilai keseluruhan model, dan c
menguji koefisien regresi.
a Menilai kelayakan model regresi goodness of fit test
Langkah pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi. Model fit dapat diuji dengan Hosmer and lemeshow
Test. Hasil SPSS pada tabel 4.3 menunjukkan nilai statistik Hosmer and lemeshow Test sebesar 12,130 dengan probabilitas signifikan
0,146 dengan nilai signifikansi yang lebih dari 0,05 maka tidak diperoleh adanya perbedaan data estimasi regresi logistik dengan data
63
observasinya. Sehingga model regresi yang dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk penelitian selanjutnya.
Tabel 4.3 Hosmer and Lemeshow Test
Step Chi-square
df Sig.
1 12.130
8 .146
Sumber: data output SPSS 21
b Menilai keseluruhan model overall model fit test
Langkah selanjutnya menilai kelayakan model overall model fit test. Pada tabel 4.3 ditunjukkan uji kelayakan dengan memperhatikan
angka pada awal -2 Log Likelihood LL block Number = 0, sebesar 145,248 dan angka pada -2 Log Likelihood LL block Number = 1
sebesar 133,731. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2 LogLikelihood pada block 0 dan block 1sebesar 145,248
– 133,731 = 11,571 penurunan Likelihood ini menunjukkan model regresi yang
lebih baik atau dengan kata lain model fit dengan data.
Tabel 4.4 Overall model fit test
-2 Log Likelihood LL block Number = 0
-2 Log Likelihood LL block Number = 1
145,248 133,731
Sumber: data output SPSS 21 Nilai Cox dan
Snell’s R dan Nagelkerke’s R square juga digunakan untuk menilai model fit. Hasil SPSS 21 pada tabel 4.3
menunjukkan bahwa memberikan nilai Cox dan Snell’s R sebesar 0,69
64
dan nilai Nagelkerke’s R square sebesar 0,116 yang berarti variabilitas
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas independen sebesar 11,6. Sedangkan sisanya 88,4 dijelaskan oleh variabel lain
diluar penelitian ini.
Tabel 4.5
Model Summary
Step -2 Log
likelihood Cox Snell R
Square Nagelkerke R
Square 1
133.731
a
.069 .116
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Sumber: data output SPSS 21
c Menguji Koefisien Regresi
Tahap akhir adalah uji koefisien regresi, dimana hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4 dari tabel tersebut menunjukkan hasil pengujian
persamaan regresi logistik pada tingkat signifikan 10. Dari pengujian persamaan regresi tersebut, maka dapat diperoleh model regresi
logistik sebagai berikut: Ln
= -8.827 + 0.346SIZE +0.007LEV +0 .013UMUR + 0.077AUDIT +
ɛ
65
Tabel 4.6
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
SIZE .346
.135 6.540
1 .011
1.413 LEV
.007 .004
3.004 1
.083 1.007
AGE .013
.034 .146
1 .702
1.013 AUD
.077 .581
.017 1
.895 1.080
Constant -8.827
3.828 5.316
1 .021
.000 a. Variables entered on step 1: SIZE, LEV, AGE, AUD.
signifikansi pada level sepuluh persen
Hasil uji hipotesis 1: ukuran perusahaan size berpengaruh positif terhadap penerapan
Internet Financial Reporting.
Variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,346 dengan probabilitas variabel sebesar 0,011
dibawah signifikansi 0,1 sepuluh persen. Hal ini mengandung
arti bahwa hipotesis 1 diterima, dengan demikian terbukti
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting.
Hasil hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Prasetya dan Soni 2012, Sari dan Imam 2011,
Anna 2013, Lestari dan Anis 2007, dan Almilia 2008. Hal ini membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin besar kemungkinan bagi perusahaan tersebut untuk melakukan penerapan Internet Financial Reporting.
66
Hasil uji hipotesis 2: leverage berpengaruh positif terhadap
penerapan Internet Financial Reporting.
Variabel leverage perusahaan menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,007 dengan probabilitas sebesar 0,083 dibawah
0,1 sepuluh persen. Hal ini memiliki arti bahwa hipotesis 2 diterima,
dengan demikian terbukti bahwa leverage berpengaruh terhadap penerapan Internet Financial Reporting.
Hasil hipotesis ini didukung oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Anna 2013 dan Lestari et al.,2007. Mereka
berpendapat bahwa semakin tinggi leverage suatu perusahaan maka kemungkinan untuk melakukan Internet Financial
Reporting juga semakin besar. Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Almilia 2008 dan Prasetya dan Soni 2012. Hasil yang didapatkan oleh penelitiannya adalah tingkat
leverage tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Ketidaksesuaian ini terjadi karena menurut Sich
2010 dalam Prasetya dan Soni 2012 para investor lebih menyukai perusahaan yang mempunyai rasio leverage rendah
karena akan lebih memenuhi prinsip akuntansi going concern atas pengembalian investasi.
67
Hasil uji hipotesis 3: umur listing perusahaan tidak
berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting.
Variabel umur listing perusahaan menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,013 dengan probabilitas variabel
sebesar 0,702. Nilai signifikansi yang berada diatas 0,1 sepuluh persen menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari
umur listing perusahaan terhadap penerapan Internet Financial
Reporting hal ini berarti bahwa hipotesis 3 ditolak.
Hipotesis ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Prasetya dan Soni 2012. Mereka menemukan bahwa umur
listing perusahaan tidak berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Menurutnya, hal ini memiliki arti bahwa perusahaan
yang memiliki umur lama tidak menjadi jaminan bahwa perusahaan tersebut akan memiliki sumber daya manusia yang
kompeten dalam hal teknologi untuk membantu perusahaan melakukan IFR.
Namun, penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Anis 2007 dan Aly et al.,
2010. Mereka menemukan bahwa umur listing perusahaan berpengaruh terhadap Internet Financial Reporting. Alasannya,
mereka beranggapan bahwa perusahaan yang lebih lama listing akan menyediakan publisitas informasi keuangan yang lebih
68
banyak bila dibandingkan perusahaan yang baru saja listing sebagai bagian dari praktik akuntabilitas yang telah ditetapkan
oleh BAPEPAM. Selain itu, perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan objek dan tahun penelitian yang dilakukan oleh
Lestari dan Anis 2007 dan Aly et al., 2010 dengan peneliti.
Hasil uji hipotesis 4: reputasi auditor tidak berpengaruh
terhadap Internet Financial Reporting.
Variabel reputasi auditor menunjukkan nilai koefisien regresi sebesar 0,077 dengan probabilitas variabel sebesar 0,895.
Nilai signifikansi yang berada diatas 0,1sepuluh persen menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari
reputasi auditor terhadap penerapan Internet Financial Reporting
hal ini berarti hipotesis 4 ditolak.
Hasil hipotesis ini sesuai oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Aly et al., 2010. Pada penelitiannya didapatkan
hasil reputasi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Alasannya, menurut Ali
dan Hartono 2003 dalam Lestari et al., 2007 kualitas aktual audit tidak dapat diobservasi, sehingga auditor berusaha untuk
mengkomunikasikan kualitas mereka melalui signal seperti reputasi atau brand names.
69
Namun, penelitian ini tidak mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Lestari dan Anis 2007. Hasil penelitian
mereka adalah reputasi auditor berpengaruh positif terhadap penerapan Internet Financial Reporting. Alasannya karena
mereka beranggapan dengan menggunakan KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four merupakan sinyal positif perusahaan
karena perusahaan akan diinterpretasikan oleh publik bahwa perusahaan memiliki informasi yang tidak menyesatkan dan
telah melaporkan informasi setransparan mungkin. Hal tersebut akan menaikkan citra perusahaan dan mendorong perusahaan
untuk menyebarluaskan laporan keuangan melalui IFR dalam rangka menggalang kepercayaan investor karena laporan
keuangan perusahaan dapat dipercaya. Selain itu, perbedaan ini terjadi karena objek penelitian yang dilakukan mereka adalah
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2005 kecuali perusahaan-perusaahan financial. Sedangkan
penelitian ini menggunakan objek penelitian perusahaan properti dan real estate dari tahun 2010 hingga 2013.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan