commit to user 56
wajib bertambah. Dana cadangan mengalami trend naik, pada tahun akhir meningkat karena adanya tambahan pada cadangan koperasi mulai tahun
2008. SHU tahun berjalan semakin menurun sesuai dengan penurunan usaha.
Secara umum terjadi peningkatan yang sangat drastis pada pos-pos tertentu pada tahun 2006 dari tahun 2005. Hal ini dikarenakan data pada
tahun 2006 tidak stabil. Ada beberapa komponen seperti kas dan bank, simpanan jangka pendek, piutang anggota, persediaan, dan piutang lain-
lain tidak didukung bukti fisik atas kepemilikan sejumlah uang tersebut. Berdasarkan hal tersebut, data pada tahun 2006 dinyatakan tidak wajar.
Pada tahun 2007 semua komponen-komponen tersebut telah dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak KUD sehingga kebanyakan trend
dalam neraca dan laporan rugi laba menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2009 terjadi penurunan trend yang
sangat drastis pada laporan rugi laba. Hal ini disebabkan KUD mengalami penurunan penjualan susu. Penurunan ini berkaitan dengan campur tangan
broker yang berani memberikan harga yang lebih mahal untuk susu dari peternak daripada harga yang diberikan KUD pada peternak. Sehingga
banyak produk susu yang dijual namun tidak melalui KUD. Penurunan penjualan dan pendapatan ini menyebabkan turunnya porsi SHU untuk
tahun 2009 dibandingkan tahun dasar.
C. Analisis Prosentase per Komponen
a. Persentase per Komponen Neraca Metode analisis persentase per komponen disajikan pada Tabel
17 dengan prosentase investasi pada masing-masing pos aktiva terhadap total aktivanya, dan masing-masing pos pasiva terhadap total
pasivanya.
commit to user 57
Tabel 17. Hasil Perhitungan Analisis Persentase Per Komponen Pada Neraca Keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun
2005-2009
Pos-pos Analisis per Komponen
2005 2006
2007 2008
2009 Aktiva Lancar
Kas dan Bank 1,80
6,47 2,12
1,75 3,02
Simpanan Jangka Pendek 0,50
0,97 0,11
0,50 0,49
Piutang Anggota 24,09
23,33 26,27
28,44 27,63
Piutang Bukan Anggota 1,78
1,71 7,37
7,47 8,36
Penyisihan lain-lain 0,37
0,36 0,35
0,33 0,33
Piutang PTT 1,33
1,40 1,47
1,53 1,67
Persediaan 4,87
5,19 0,27
1,40 0,16
Jumlah Aktiva Lancar 32,08
36,64 35,02
38,36 38,31
Investasi Jangka Panjang Simpanan pada puskud
0,03 0,02
0,02 0,02
0,02 Simpanan pada Inkud
12,64 12,30
11,85 11,26
11,11 Simpanan pada GKSI
4,68 4,55
4,39 4,17
4,11 Penyertaan
0,33 0,32
0,06 0,06
0,06
Jumlah Investasi Jangka Panjang
17,68 17,19
16,32 15,52
15,30
Aktiva Tetap Tanah
2,89 2,81
2,71 2,58
2,54 Bangunan
10,73 10,44
10,27 9,76
9,63 Kendaraan
9,60 7,90
8,34 7,51
7,39 Peralatan
10,26 9,98
9,62 9,48
9,74 Akumulasi Penyusutan
14,83 15,79
14,80 15,47
16,64
Jumlah Aktiva Tetap 18,66
15,35 16,14
13,86 12,66
Aktiva Lain-lain 24,43
23,86 25,81
25,89 27,44
Aktiva dititipkan
7,15 6,96
6,70 6,37
6,28
Aktiva titipan 24,21
23,54 22,68
21,57 21,26
Hutang Titipan 24,21
23,54 22,68
21,57 21,26
TOTAL AKTIVA 100
100 100
100 100
HUTANG DAN EKUITAS Hutang Lancar
Hutang bukan anggota 1,78
1,22 0,99
2,79 6,77
Hutang Bank 6,25
6,08 5,86
5,56 5,48
Dana-dana SHU 0,80
0,83 0,81
0,82 0,65
Simpanan Anggota 0,26
0,17 0,38
0,69 0,84
Biaya YMH Dibayar 1,92
2,61 1,45
0,95 0,32
Jumlah Hutang Lancar
11,00 10,91
9,49 10,81
14,06
Hutang Jangka Panjang Hutang Bank
8,35 7,89
6,06 5,70
5,62 Hutang Bukan Anggota
3,11 3,45
5,16 11,33
12,15 Hutang Anggota
15,60 16,91
20,05 15,50
11,85
Jumlah Hutang Jangka Panjang 27,06
28,24 31,27
32,54 29,62
Ekuitas Simpanan Pokok
0,13 0,13
0,14 0,12
0,11 Simpanan Wajib
1,50 1,55
1,54 1,55
1,59 Cadangan
58,79 57,81
56,17 53,98
53,64 SHU Tahun berjalan
1,51 1,35
1,39 1,00
0,97
Jumlah Ekuitas 61,93
60,84 59,24
56,65 56,32
TOTAL HUTANG DAN EKUITAS
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00
Sumber: Analisis Data Sekunder Lampiran 3 Pada pos aktiva yang diperbandingkan pada total aktivanya, pos
aktiva lancar memberikan nilai terbesar terhadap total aktiva. Pada pos
commit to user 58
aktiva lancar, komponen kas meningkat dari tahun 2005 sebesar 1,80 menjadi 6,47 pada tahun 2006. Namun prosentase kas menurun pada
tahun selanjutnya sampai tahun 2008 sebesar 1,75. Pada tahun 2009, komponen kas meningkat lagi prosentasenya sebesar 3,02. Simpanan
jangka pendek menunjukkan prosentase sebesar 49 pada tahun 2009, menurun 0,01 dari tahun dasar. Piutang anggota memberikan
sumbangan terbesar pada aktiva lancar. Secara signifikan nilai piutang anggota meningkat 3,54 pada tahun 2009 dari tahun dasar, meskipun
prosentase ini menurun 0,81 dari tahun sebelumnya. Piutang bukan anggota mengalami kenaikan yang sangat besar sehingga mencapai
8,36 pada tahun 2009. Nilai penyisihan lain-lain sebenarnya selalu konstan dari tahun ke tahun namun karena peningkatan nilai total
aktiva dari tahun ke tahun menyebabkan prosentase dari penyisihan lain-lain menurun. Penyisihan piutang tak tertagih meningkat hingga
mencapai 1,67 pada tahun akhir penelitian. Komponen persediaan menunjukkan penurunan yang signifikan, proporsi yang diberikan pada
tahun terakhir terhadap total aktiva adalah sebesar 0,16. Pada pos investasi jangka panjang, prosentase terhadap total
aktiva semakin menurun dari tahun ke tahun hingga mencapai 15,30. Simpanan pada puskud, inkud dan GKSI bernilai konstan namun
karena meningkatnya nilai total aktiva tiap tahunnya, maka prosentasenya semakin menurun. Pada komponen penyertaan, proporsi
pada tahun 2007 sampai tahun 2009 menurun menjadi 0,6 dari tahun sebelumnya yaitu 0,32.
Pada pos aktiva tetap, proporsi tanah menurun dari tahun 2005 sebesar 2,89 sampai ke tahun 2009 sebesar 2,54. Hal serupa juga
terjadi pada komponen bangunan yang terus menurun tiap tahunnya. Proporsi kendaraan secara keseluruhan menurun, meskipun pada tahun
2008 sempat meningkat dari tahun 2007 yaitu sebesar 8,34. Akumulasi penyusutan mengalami peningkatan sesuai dengan
peningkatan total aktiva tetap.
commit to user 59
Aktiva lain mengalami penurunan pada tahun 2006 yaitu 24,43 pada tahun 2005 menjadi 23,86 pada tahun 2006. Pada tahun 2007
proporsi meningkat menjadi 25,81, 25,89 pada tahun 2008 dan mencapai 27,44 pada tahun 2009. Aktiva dititipkan, aktiva titipan
dan hutang dititipkan memiliki nilai yang sama tiap tahunnya sehingga nilai proporsinya menurun mengikuti pertambahan nilai total
aktivanya. Dalam pos hutang lancar, hutang bukan anggota mengalami
kenaikan yang cukup besar sehingga nilai proporsinya terhadap total pasiva juga semakin meningkat. Nilai proporsi pada hutang bukan
anggota yang terbesar dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 6,77 sedangkan yang terkecil adalah pada tahun 2007 yaitu 0,99. Hutang
bank mengalami penurunan yang menyebabkan proporsi terhadap total pasiva juga menurun. Dana-dana SHU berfluktuasi dari tahun ke tahun
dengan nilai proporsi yang terkecil dicapai pada tahun 2009 sebesar 0,65. Simpanan anggota menunjukkan peningkatan yang signifikan
hingga mencapai 0,84 pada tahun 2009. Biaya yang masih harus dibayar yang merupakan besarnya pajak yang harus dibayar dan
komponen ini mengalami penurunan dengan nilai terkecil sebesar 0,32 pada tahun 2009 dan terbesar pada tahun 2006 sebesar 2,61.
Pos hutang jangka panjang merupakan pos yang memberikan proporsi terbesar pada total pasiva dengan nilai proporsi yang terkecil
diperoleh pada tahun 2005 sebesar 27,06 dan yang terbesar dicapai pada tahun 2008 sebesar 32,54. Dalam pos hutang jangka panjang,
komponen hutang anggota merupakan komponen yang memberikan proporsi terbesar. Hutang bank mengalami penurunan dari tahun ke
tahun hingga mencapai 5,62 pada tahun 2009, sedangkan hutang bukan anggota selalu meningkat tiap tahunnya.
Simpanan pokok berkurang seiring dengan penurunan jumlah anggota koperasi. Simpanan wajib prosentasenya meningkat tiap
tahunnya sehingga prosentasenya mencapai 1,59. Cadangan
commit to user 60
mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan prosentasenya terhadap total pasiva terus menurun. SHU tahun berjalan juga mengalami
penurunan sehingga pada tahun akhir SHU tahun berjalan mencapai 0,97.
Pada pos aktiva, proporsi kas tertinggi dicapai pada tahun 2006 yaitu sebesar 6,47 yang berarti bahwa setiap Rp 100,00 total aktiva,
kas memberikan kontribusi sebesar Rp 6,47. Namun keadaan keuangan pada Tahun 2006 tidak stabil sehingga kurang dapat diketahui
keakuratannya. Piutang anggota memberikan proporsi terbesar terhadap total aktiva. Hal ini kurang menguntungkan posisi keuangan
jangka pendek KUD karena peningkatan pos ini diikuti juga dengan peningkatan pos penyisihan piutang tak tertagih tiap tahunnya.
Simpanan pada Puskud, Inkud dan GKSI sebenarnya tidak mengalami perubahan tetapi proporsinya terhadap total aktiva mengalami
penurunan karena adanya peningkatan total aktiva. Penyertaan mengalami penurunan mulai tahun 2007 karena koperasi sudah tidak
lagi memiliki investasi pada BPR Bank Bali. Aktiva tetap berupa tanah sebenarnya tidak berubah namun karena total aktiva yang terus
bertambah tiap tahunnya, maka proporsi dari tanah terhadap total aktiva menurun.
Hutang Bank yang mengalami penurunan juga menyebabkan proporsi terhadap total pasiva menurun. Dana SHU terlihat semakin
menurun dari tahun ke tahun seiring dengan penurunan SHU tahun berjalan. Simpanan pokok berkurang seiring dengan penurunan jumlah
anggota koperasi. Sedangkan simpanan wajib semakin bertambah untuk perkembangan KUD. Proporsi hutang jangka panjang yang
menurun pada tahun 2009 akan mempermudah KUD dalam pembayaran hutang jangka panjangnya. Proporsi modal sendiri
terhadap total pasiva lebih besar daripada proporsi hutang terhadap total pasiva. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi sebagian besar
membiayai operasinya dengan modal sendiri. Dana cadangan
commit to user 61
merupakan komponen yang memberikan proporsi tertinggi terhadap total pasiva. Dana cadangan mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun tetapi prosentasenya terhadap total pasiva terus menurun. SHU tahun berjalan semakin menurun karena berkurangnya penjualan dari
tahun ke tahun oleh KUD Musuk. b. Persentase per Komponen Laporan Rugi Laba
Analisis persentase per komponen pada laporan rugi laba dilakukan dengan cara membandingkan seluruh pos-pos pada laporan
rugi laba terhadap pos Penjualan dan Pendapatan. Tabel 18. Hasil Perhitungan Analisis Persentase Per Komponen Pada
Laporan Rugi Laba KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009
Pos-pos Analisis per Komponen
2005 2006
2007 2008
2009
Penjualan dan Pendapatan 100
100 100
100 100
Harga Pokok Penjualan 89,61
89,96 91,76
92,84 51,53
Hasil Usaha Bruto 10,39
10,04 8,24
7,16 48,47
Beban Usaha 9,70
10,70 9,29
6,93 47,23
Hasil Usaha 0,69
-0,66 -1,06
0,23 1,24
Pendapatan lain-lain 0,26
1,82 1,95
0,23 1,13
Beban lain-lain 0,04
0,12 0,01
0,01 0,12
SHU sebelum taksiran pajak 0,92
1,04 0,88
0,45 2,26
Taksiran beban pajak 0,11
0,20 0,10
0,04 0,21
Sisa Hasil Usaha 0,80
0,84 0,78
0,41 2,05
Sumber: Analisis Data Sekunder Lampiran 4 Hasil analisis persentase per komponen dari laporan rugi laba
dapat dilihat pada Tabel 18 diatas. Harga pokok penjualan merupakan pos yang memiliki proporsi terbesar dalam penjualan dan pendapatan.
Besarnya harga pokok penjualan menunjukkan kecilnya keuntungan yang dapat diambil oleh KUD. Besarnya harga pokok penjualan
meningkat dari tahun 2005 sebesar 89,61 menjadi 89,96 pada tahun 2006. Peningkatan ini menyebabkan penurunan nilai pada pos
hasil usaha bruto pada tahun 2006. Harga pokok penjualan meningkat hingga tahun 2008 sebesar 92,84, namun pada tahun 2009 nilai pos
ini menurun drastis hingga 51,53 yang diikuti oleh meningkatnya
commit to user 62
hasil usaha bruto sebesar 48,47. Karena adanya penurunan harga penjualan pokok pada tahun 2009, maka sangat berpengaruh pada nilai
SHU sebelum pajak. Nilai SHU sebelum taksiran pajak pada tahun 2009 meningkat sebesar 1,81 dari tahun sebelumnya. Beban usaha,
pendapatan lain-lain dan beban lain-lain selalu berubah-ubah setiap tahunnya.
Harga pokok penjualan selalu memiliki proporsi terbesar terhadap total penjualan dan pendapatan. Hal ini dikarenakan harga
pokok penjualan merupakan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk menjalankan unit-unit usaha yang ada di KUD Unit usaha Susu,
Unit Usaha Waserda. Pada akhir tahun 2009, terlihat proporsi harga pokok penjualan menurun dari tahun- tahun sebelumnya. Hal ini
dikarenakan jumlah penjualan susu yang menurun drastis dari tahun sebelumnya. Jumlah pendapatan lain-lain dari tahun ke tahun
mengalami penurunan namun bila dibandingkan prosentase terhadap total penjualan dan pendapatan, pendapatan lain-lain mengalami
peningkatan 0,87 dari tahun dasar. Taksiran beban pajak meningkat sesuai dengan besarnya SHU sebelum taksiran pajak. SHU pada tahun
berjalan mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya yaitu mencapai 2,05. Komponen penyusunan harga pokok penjualan dan
beban usaha tertinggi adalah unit usaha susu yang merupakan unit usaha utama KUD.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat diketahui kinerja keuangan KUD Musuk berdasarkan analisis rasio likuiditas telah
menunjukkan posisi keuangan yang telah memenuhi standar, KUD Musuk juga berada dalam posisi keuangan yang baik dilihat dari analisis
solvabilitasnya. Sedangkan berdasarkan analisis rentabilitas, kinerja keuangan KUD Musuk masih tergolong buruk, karena KUD Musuk belum
mampu menghasilkan SHU yang sesuai standar.
commit to user 63
D. Pendapatan Peternak Sapi Perah di Kecamatan Musuk