commit to user
5
II. LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai Kinerja Keuangan Koperasi telah dilakukan sebelumnya oleh Sari 2005 dengan judul “Analisis Keuangan KUD Susu
di Kabupaten Boyolali”. Peneliti menggunakan analisis rasio yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio
aktivitas. Kemudian untuk mengkaji perkembangan pos-pos pada neraca KUD Susu di Kabupaten Boyolali menggunakan analisis trend dan analisis
presentase per komponen. Hasil analisis rasio menunjukkan bahwa KUD Susu di Kabupaten Boyolali memiliki tingkat likuiditas yang kurang
masih dibawah standar, tingkat solvabilitas yang rendah, dan rentabilitas KUD yang juga masih kurang ditandai dengan tingkat ROI dan ROE yang
kurang dari standar. Ditinjau dari rasio aktivitas, KUD Susu di Kabupaten Boyolali masih belum efisisen dalam mengelola sumber daya yang
dimiliki ditandai dengan tingkat perputaran persediaan dan perputaran piutang yang menurun. Dilihat dari analisis trend dan persentase terhadap
neraca dan laporan rugi-laba KUD Susu selama tahun 2000-2004 menunjukkan perkembangan posisi keuangan jangka pendek yang kurang
menguntungkan. Pada penelitian ini analisis laporan keuangan tidak dapat digunakan oleh KUD yang bersangkutan karena analisis dilakukan secara
kumulatif pada semua KUD Susu di Kabupaten Boyolali sedangkan keadaan keuangan per KUD berbeda-beda sehingga diperlukan analisis
laporan keuangan tiap-tiap KUD agar lebih memudahkan dalam perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
Penelitian serupa dilakukan oleh Deritanti 2007, tentang kinerja keuangan di KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali. Peneliti menggunakan
analisis rasio likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aktivitas. Serta untuk mengetahui perkembangan pada pos-pos neraca dan laporan rugi laba
ditinjau dari analisis trend dan persentase per komponen. Hasil penelitian
commit to user 6
menunjukkan bahwa jika dilihat dari rasio likuiditas, current ratio, quick ratio dan cash rationya menunjukkan posisi yang baik karena berada
diatas standar yang digunakan, ini berarti koperasi mampu membayar hutang lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimilikinya.
Dilihat dari rasio solvabilitas, total debt to equity ratio dan total debt to capital assets menunjukkan adanya peningkatan dan dapat memenuhi
standar yang berarti koperasi dapat menjamin hutangnya dengan modal sendiri dan total aktiva yang dimiliki. Kemampuan koperasi menghasilkan
laba dilihat dari ROI dan ROE masih rendah karena berada dibawah standar. Rasio aktivitas menunjukkan perputaran persediaan dan aktiva
tetap menunjukkan kecenderungan yang baik, tetapi perputaran total aktiva dan perputaran piutang berada dibawah standar karena masih kurang
efektif dalam penggunaannya. Trend dalam prosentase pada neraca dan laporan rugi laba secara umum menunjukkan adanya trend meningkat.
Berdasarkan kedua penelitian diatas, dapat diketahui alat analisis yang digunakan adalah analisis rasio yang terdiri dari rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, rasio rentabilitas, dan rasio aktivitas serta untuk mengkaji perkembangan pos-pos pada neraca KUD menggunakan analisis trend
dalam prosentase dan analisis presentase per komponen. Alat analisis tersebut hampir sama seperti yang digunakan oleh peneliti. Namun pada
penelitian ini, peneliti tidak menggunakan rasio aktivitas seperti yang digunakan pada kedua penelitian diatas. Penelitian-penelitian tersebut
dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan gambaran tentang keadaan keuangan pada KUD sehingga dapat membantu perencanaan manajemen
keuangan pada periode mendatang.
2. Susu