Koperasi Koperasi Unit Desa

commit to user 7 pangan manusia. Manusia mengambil susu dari hewan yang memiliki kelenjar susu, seperti sapi, kuda dan domba. Susu binatang biasanya sapi juga diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim, keju, susu kental manis, susu bubuk dan lain-lainnya untuk konsumsi manusia Sediaoetama, 2004. Berdasarkan jumlah bakteri yang terdapat dalam susu, kualitas susu di negara-negara barat dan maju lainnya digolongkan menjadi tiga macam, yaitu : a. Susu dengan kualitas baik atau kualitas A No. 1 jika jumlah bakteri yang terdapat dalam susu segar tidak lebih dari 100.000 setiap milliliter. Bakteri-bakteri koli tidak lebih dari 10 ml. b. Susu kualitas B No. 2, sedang jika jumlah bakteri nya antara 100.000 – 1.000.000ml, dan jumlah bakteri koli tidak lebih dari 10ml. c. Susu dengan kualitas C No. 3, jelek jika jumlah bakterinya lebih daripada 1.000.000ml Saleh, 2004. Menurut Mukhtar 2006, susu beserta produk-produk olahan susu merupakan salah satu bahan kebutuhan pokok bagi bangsa-bangsa di negara maju. Semakin tinggi tingkat kehidupan dan kesejahteraan suatu bangsa, akan semakin besar pula tingkat konsumsi susu dan produk- produk olahan susu. Susu mengandung tiga komponen yang karakteristik, yaitu laktosa, protein, dan lemak susu, disamping bahan-bahan lainnya, seperti air, mineral, dan vitamin. Susu bukan saja penting artinya sebagai sumber protein dan energi dalam tubuh. Demikian pula tentang kandungan vitaminnya, tiada bahan pangan yang mengandung begitu banyak vitamin selain susu. Hal yang sama juga terhadap kandungan mineral, seperti fosfor, kalium, kalsium, klorin, natrium, iodin, sulfur, seng, fluorin,zat besi dan tembaga. Semuanya terdapat dalam susu sebagai garam-garam mineral.

3. Koperasi

Menurut UU Koperasi No. 12 tahun 1992, Koperasi Indonesia sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan commit to user 8 serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Koperasi lahir pada permulaan abad ke 19, sebagai reaksi terhadap sistem liberalisme ekonomi, yang pada waktu itu segolongan kecil pemilik-pemilik modal menguasai kehidupan masyarakat. Susunan masyarakat kapitalis sebagai lanjutan dari liberalisme ekonomi, membiarkan setiap individu bebas bersaing untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya bagi individu, dan bebas pula mengadakan segala macam kontrak tanpa intervensi pemerintah. Akibat dari sistem ekonomi tersebut, golongan kecil pemilik modal menguasai kehidupan masyarakat. Mereka hidup berlebih-lebihan, sedang golongan besar dari masyarakat, yang lemah kedudukan sosial ekonominya, makin terdesak. Pada saat itulah tumbuh gerakan koperasi yang menentang aliran individualisme dengan asas kerja sama dan bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Bentuk kerjasama melahirkan perkumpulan koperasi Widiyanti dan Sunindhia, 1998. Bibit Koperasi di Indonesia tumbuh di Purwokerto tahun 1896. Waktu itu pamong praja bernama R. Aria Wiria Atmaja mendirikan sebuah bank yang diberi nama “Hulph-en Spaar Bank” Bank Pertolongan dan Simpanan. Bank itu dimaksudkan untuk menolong para priyayipegawai negeri yang terjerat hutang pada lintah darat. Bank itu meminjamkan kepada para pegawai negeri itu sendiri. Jadi, semacam Koperasi Simpan Pinjam saat ini Anoraga dan Ninik, 1998.

4. Koperasi Unit Desa

Dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden No. 21978 tentang BUUDKUD, penjenisan koperasi di Indonesia mengalami perubahan lagi, yaitu Koperasi-koperasi Unit Desa KUD yang aneka usaha. Itulah sebabnya banyak koperasi di pedesaan, seperti Koperta yang beramalgasi menjadi KUD. Apabila dilihat dari kegiatan usahanya, KUD adalah commit to user 9 koperasi aneka usaha, baik dari segi fungsi ekonomi yang dilakukan maupun dari komoditi yang diperdagangkan. Oleh sebab itu KUD adalah aneka usaha dalam pengertian aneka fungsi dan aneka komoditi atau dapat disebut sebagai koperasi serba usaha all purpose cooperative Edilius dan Sudarsono, 1996. Menurut Anoraga dan Widiyanti 1998, Koperasi Unit Desa KUD adalah upaya pendekatan koperasi pada petani melalui penyatuan amalgasi beberapa koperasi pertanian yang kecil-kecil dan sangat banyak jumlahnya di pedesaan. Koperasi Unit Desa KUD merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal di tingkat kecamatan. Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang awalnya dilakukan melalui KUD selanjutnya diserahkan pada mekanisme pasar. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan lebih dari 5.400 KUD di Indonesia secara umum mengalami penurunan kinerja dan tidak sedikit yang hanya tinggal papan nama. Meskipun demikian, tidak sedikit pula KUD yang bertahan, bahkan berkembang Humas UGM, 2010.

5. Koperasi Susu

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. Bank Riau

0 26 107

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KUD DI KABUPATEN SUKOHARJO

0 2 83

EFEKTIVITAS ORGANISASI KUD MUSUK DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

1 12 94

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS.

0 4 7

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KUD SERBA USAHA MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BOYOLALI.

0 1 6

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI SONY KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

0 0 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 12