Analisis Rasio HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user 38

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Rasio

Analisis Rasio merupakan salah satu alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan di KUD Musuk. Angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. a. Rasio Likuiditas Likuiditas berhubungan dengan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi. Untuk mengukur besarnya rasio likuiditas dapat dilakukan dengan menganalisis rasio lancar dan rasio cepat pada laporan keuangan KUD. 1 Rasio Lancar Rasio lancar adalah perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio lancar menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang keuangannya dalam jangka pendek. Berikut adalah hasil perhitungan Rasio lancar: Tabel 7. Hasil Perhitungan Rasio Lancar KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Rasio Lancar Standar 1 2 3 4 = 23 x 100 5 2005 2.780.667.894,75 953.956.688,78 291 2006 3.265.409.821,55 972.694.064,07 336 2007 3.239.614.811,95 877.983.362,61 369 200 2008 3.732.398.132,31 1.051.847.920,90 355 2009 3.780.733.459,47 1.387.332.905,70 273 Rata-rata 3.359.764.824,01 1.048.762.988,41 325 Sumber: Analisis Data Sekunder Dari Tabel 7 maka dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Rasio lancar adalah sebesar 325 yang artinya Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 3,25 aktiva lancar. Rasio lancar pada KUD commit to user 39 Musuk terlihat baik karena nilai yang didapatkan pada 5 tahun terakhir sudah melebihi standar yaitu 200. Rasio lancar tertinggi diperoleh pada tahun 2007 sebesar 369. Pada tahun 2008 dan 2009 nilai rasio lancar mengalami penurunan yaitu 355 pada tahun 2008 dan turun 279 pada tahun 2009. Secara umum, nilai rasio lancar di KUD Musuk tergolong baik karena telah memenuhi standar yaitu 200. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi telah mampu membayar semua hutangnya dalam jangka pendek dan resiko mengalami kebangkrutan juga mengecil. Berdasarkan perkembangan nilai rasio lancar dari tahun 2005 sampai 2009, terjadi penurunan senilai 18 meskipun terjadi fluktuasi nilai rasio lancar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena bertambahnya pengambilan hutang lancar yang cukup besar pada GKSI dan sedikitnya penambahan aktiva lancar yang disebabkan oleh KUD tidak lagi menyediakan makanan ternak yang dimulai pada tahun 2007, sehingga banyaknya persediaan berkurang dan hal ini sangat berpengaruh pada jumlah aktiva lancar. 2 Rasio Cepat Rasio ini merupakan ukuran kemampuan koperasi dalam memenuhi hutang keuangannya dengan tidak memperhitungkan persediaan, karena persediaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisasikan menjadi kas karena perlu dijual terlebih dahulu. Rasio ini lebih tajam daripada rasio lancar karena hanya membandingkan aktiva yang sangat likuid dengan hutang lancar. Berikut adalah hasil dari perhitungan rasio cepat: commit to user 40 Tabel 8. Hasil Perhitungan Rasio Cepat KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 S Sumber: Analisis Data Sekunder Dilihat dari perkembangannya dalam Tabel 8, nilai rasio cepat selalu berada diatas 100 yang menunjukkan bahwa nilai rasio cepat KUD Musuk Kabupaten Boyolali tergolong baik. Secara keseluruhan, berdasarkan data selama 5 tahun terjadi fluktuasi rasio lancar. Dari tahun 2005 nilai rasio cepat menaik sampai pada puncaknya di tahun 2007 yaitu sebesar 366 yang berarti setiap Rp 1,00 hutang lancar dijamin dengan Rp 3,66 aktiva lancar tanpa persediaan. Pada tahun 2008 nilai rasio cepat turun menjadi 342 dan semakin menurun pada tahun 2009 yaitu sebesar 271. Nilai rasio cepat pada tahun 2005 – 2009 bernilai lebih dari 100 dan dapat dikatakan bahwa KUD dalam keadaan baik. Nilai rasio cepat yang baik ini dapat menarik para kreditur untuk memberikan pinjaman karena kreditur menghendaki agar koperasi dapat membayar hutang keuangannya secara cepat dengan tersedianya alat-alat likuid yang cukup. Persediaan tidak dimasukkan dalam perhitungan rasio cepat karena memerlukan waktu yang cukup lama untuk dicairkan menjadi uang kas. Berdasarkan perkembangan nilai rasio cepat dari tahun 2005 ke 2009 terjadi peningkatan yaitu sebesar 24,16 , meskipun terjadi Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Quick Ratio Standar 1 2 3 4 5=2-34 x 100 6 2005 2.780.667.894,75 422.012.744,50 953.956.688,78 247 2006 3.265.409.821,55 462.768.744,50 972.694.064,07 288 2007 3.239.614.811,95 24.961.481,00 877.983.362,61 366 100 2008 3.732.398.132,31 136.462.771,00 1.051.847.920,90 342 2009 3.780.733.459,47 15.332.605,00 1.387.332.905,70 271 Rata-rata 3.359.764.824,01 212.307.669,20 1.048.762.988,41 303 commit to user 41 penurunan nilai rasio cepat sejak tahun 2008. Penurunan rasio cepat ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah hutang lancar. Adanya penambahan hutang ternak yang cukup besar pada GKSI, hutang GKSI pusat, dan hutang usaha sapi perah III pada tahun 2008 menyebabkan pertambahan jumlah hutang lancar yang cukup besar dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan pada hasil analisis maka dapat digambarkan nilai rasio likuiditas pada KUD Musuk selama 5 tahun adalah sebagai berikut: Gambar 2. Perkembangan Rasio Likuiditas KUD Musuk Tahun 2005-2009 KUD Musuk berdasarkan nilai rasio likuiditasnya tergolong dalam kategori baik yang artinya KUD Musuk mampu membayar hutang-hutangnya tepat pada waktunya atau pada saat ditagih. b. Rasio Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang-hutangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk pengukuran rasio solvabilitas, dapat diketahui berdasarkan alat-alat analisis sebagai berikut : 1 Rasio Modal Sendiri dengan Total Aktiva Rasio ini menunjukkan seberapa besar aktiva koperasi yang dibiayai modal sendiri. Semakin besar rasio ini berarti semakin besar pula total aktiva dipenuhi dengan modal sendiri. commit to user 42 Tabel 9. Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri Dengan Total Aktiva KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 Tahun Modal Sendiri Total Aktiva Rasio Modal Sendiri dengan total Aktiva Standar 1 2 3 4 = 23 x 100 5 2005 5.368.850.140,27 8.668.902.567,86 62 2006 5.422.981.973,91 8.912.987.277,29 61 2007 5.480.511.533,18 9.251.473.714,68 59 50 2008 5.512.143.444,07 9.729.873.999,20 57 2009 5.557.705.454,08 9.868.277.876,01 56 Rata-rata 5.468.438.509,10 9.286.303.087,01 59 Sumber: Analisis Data Sekunder Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa nilai rasio modal sendiri dengan total aktiva tergolong baik karena telah memenuhi standar sebesar 50 dengan rata-rata 59. Nilai rasio modal sendiri dengan total aktiva cenderung turun dari tahun ke tahun. Dapat dilihat nilai rasio tertinggi dicapai pada tahun dasar yaitu tahun 2005 sebesar 62 yang berarti setiap Rp 1,00 modal sendiri digunakan untuk membiayai Rp 0,62 total aktiva. Nilai rasio terendah dicapai pada tahun 2009 sebesar 56. Secara keseluruhan nilai rasio modal sendiri dengan total aktiva menunjukkan nilai yang baik yaitu lebih dari 50. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk membiayai aktiva koperasi. Dilihat dari nilai rasio modal sendiri dengan total aktiva KUD Musuk dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan. 2 Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap Rasio ini menunjukkan sejauh mana modal sendiri koperasi membiayai aktiva tetap, dinyatakan sebagai perbandingan antara modal sendiri dengan aktiva tetap. commit to user 43 Tabel 10. Hasil Perhitungan Rasio Modal Sendiri Dengan Aktiva Tetap KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 Tahun Modal Sendiri AktivaTetap Rasio Modal Sendiri dengan Aktiva Tetap Standar 1 2 3 4 = 23 x 100 5 2005 5.368.850.140,27 1.617.764.447,61 331,87 2006 5.422.981.973,91 1.367.800.144,24 396,47 2007 5.480.511.533,18 1.493.559.290,23 366,94 150 2008 5.512.143.444,07 1.348.452.006,39 408,78 2009 5.557.705.454,08 1.249.289.282,04 444,87 Rata-rata 5.468.438.509,10 1.415.373.034,10 389,79 Sumber: Analisis Data Sekunder Berdasarkan Tabel 10 dapat diketahui bahwa nilai rasio modal sendiri dengan aktiva tetap mengalami fluktuasi. Nilai rata-rata rasio sebesar 389,79. Nilai rasio ini menunjukkan bahwa untuk setiap Rp 1,00 aktiva tetap yang dimiliki maka Rp 3,8979 disediakan oleh modal sendiri, dengan demikian aktiva tetap yang dimiliki seluruhnya didukung oleh modal sendiri. Pada tahun 2007, nilai rasio menurun sedikit dari tahun sebelumnya yaitu 366,94 dari 396,47. Nilai rasio tertinggi dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 444,87. Secara keseluruhan nilai rasio modal sendiri terhadap aktiva tetap di KUD Musuk tergolong baik karena telah melebihi standar 150. Berdasarkan hasil analisis, nilai rasio modal sendiri dengan aktiva tetap pada KUD Musuk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2005 diketahui nilai rasio mencapai 331,87, yang berarti bahwa setiap Rp 100,00 aktiva tetap yang ada, telah dibiayai oleh modal sendiri sebesar Rp 331, 87. Secara umum rasio modal sendiri dengan aktiva tetap pada KUD Musuk sudah sesuai dengan standar 150, hal ini menunjukkan bahwa aktiva tetap seluruhnya telah dibiayai oleh modal sendiri sehingga tidak commit to user 44 menimbulkan tekanan pada likuiditas koperasi pada saat pembayaran hutang tiba. 3 Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva Rasio ini menunjukkan sejauh mana nilai dari total aktiva yang dimiliki dibiayai oleh hutang. Rasio ini merupakan perbandingan antara hutang total terhadap total aktiva. Semakin kecil rasio ini semakin baik, karena semakin kecil jumlah aktiva yang dibiayai oleh hutang sehingga kreditur akan tertarik memberikan pinjaman pada KUD. Tabel 11. Hasil Perhitungan Rasio Total Hutang dengan Total Aktiva KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 Sumber: Analisis Data Sekunder Dilihat dari perkembangannya dalam Tabel 11, nilai rasio mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata 41. Dari tahun 2005 nilai rasio meningkat sampai pada puncaknya di tahun 2009 yaitu sebesar 43,68 yang berarti setiap dari Rp 1,00 jumlah aktiva total yang dimiliki KUD sebesar Rp 0,4368 dibiayai oleh hutang. Rasio total hutang dengan total aktiva pada KUD Musuk tergolong baik karena sesuai dengan standar yang digunakan, yaitu kurang dari 50. Rasio total hutang dengan total aktiva dari tahun 2005-2009 pada KUD Musuk menunjukkan kenaikan yang signifikan. Nilai rasio yang berada dibawah 50 menunjukkan kemampuan Tahun Total Hutang Total Aktiva Rasio Standar 1 2 3 4 = 23 x 100 5 2005 3.300.052.427,59 8.668.902.567,86 38,07 2006 3.490.005.303,38 8.912.987.277,29 39,16 2007 3.770.962.181,50 9.251.473.714,68 40,76 50 2008 4.217.730.555,13 9.729.873.999,20 43,35 2009 4.310.572.421,93 9.868.277.876,01 43,68 Rata-rata 3.817.864.577,91 9.286.303.087,01 41,00 commit to user 45 perusahaan membayar hutang jangka pendek dan jangka panjang dengan jaminan total aktivanya. 4 Rasio Total Hutang dengan Modal Sendiri Rasio total hutang dengan modal sendiri menunjukkan perbandingan antara total hutang terhadap modal sendiri. Nilai rasio ini penting bagi kreditur karena dapat mengetahui kemampuan KUD Musuk di Kabupaten Boyolali membayar bunga dan pinjaman. Tabel 12. Hasil Perhitungan Rasio Total Hutang Dengan Modal Sendiri KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005 – 2009 Tahun Total Hutang Modal Sendiri Rasio Standar 1 2 3 4 = 23 x 100 5 2005 3.300.052.427,59 5.368.850.140,27 61,47 2006 3.490.005.303,38 5.422.981.973,91 64,36 2007 3.770.962.181,50 5.480.511.533,18 68,81 100 2008 4.217.730.555,13 5.512.143.444,07 76,52 2009 4.310.572.421,93 5.557.705.454,08 77,56 Rata-rata 3.817.864.577,91 5.468.438.509,10 69,74 Sumber: Analisis Data Sekunder Berdasarkan Tabel 12 diatas dapat diketahui bahwa nilai rasio total hutang dengan modal sendiri pada KUD Musuk sudah tergolong baik karena telah memenuhi standar yaitu kurang dari 100. Semaikin kecil nilai rasio total hutang dengan modal sendiri maka semakin baik, karena menunjukkan bahwa semua hutang yang dimiliki KUD Musuk dapat dijamin sepenuhnya oleh modal sendiri. Pada KUD Musuk, nilai rasio ini meningkat dari tahun ke tahun, namun masih tergolong baik karena masih memenuhi standar. Dapat dilihat nilai rasio terendah dicapai pada tahun 2005 yaitu sebesar 61,47 dan yang tertinggi dicapai pada tahun 2009 sebesar 77,56 yang berarti setiap Rp 100,00 modal sendiri digunakan untuk membiayai Rp 77,56 total hutang. commit to user 46 Secara umum, nilai rasio total hutang dengan modal sendiri berada di bawah standar yaitu 100. Pada tahun dasar, nilai rasio mencapai 61,47 yang berarti setiap Rp 61,47 modal sendiri digunakan untuk menjamin Rp 1,00 hutang koperasi. Nilai rasio yang berada dibawah 100 menunjukkan bahwa koperasi masih memiliki kelebihan modal sendiri atas hutangnya. Berdasarkan pada hasil analisis maka dapat digambarkan nilai rasio solvabilitas pada KUD Musuk selama 5 tahun adalah sebagai berikut: Gambar 3. Perkembangan Rasio Solvabilitas KUD Musuk Tahun 2005-2009 Berdasarkan analisis solvabilitas, rasio modal sendiri dengan total aktiva, rasio modal sendiri dengan aktiva tetap, rasio total hutang dengan total aktiva, dan rasio total hutang dengan modal sendiri berada dalam keadaan baik karena telah memenuhi standar. Keadaan solvabilitas yang baik menunjukkan KUD Musuk telah dapat memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya dengan tepat waktu. Hal ini dapat lebih menarik kreditur jangka panjang untuk meminjamkan modal kepada KUD Musuk. c. Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas diukur untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari aktiva atau modal. Penilaian commit to user 47 rentabilitas menggunakan dua cara, yaitu rentabilitas ekonomi dan rentabilitas modal sendiri. 1 Rentabilitas Ekonomis Return of Investment ROI Rentabilitas ekonomis merupakan kemampuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal, baik modal asing maupun modal sendiri, yang digunakan untuk menghasilkan SHU. Tabel 13. Hasil Perhitungan Return of Investment ROI KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 Tahun SHU sebelum pajak Total Aktiva ROI Standar 1 2 3 4 = 23 x 100 5 2005 149.236.402,82 8.668.902.567,86 1,72 2006 148.700.377,93 8.912.987.277,29 1,67 2007 144.316.821,14 9.251.473.714,68 1,56 5 2008 106.979.881,81 9.729.873.999,20 1,10 2009 105.370.373,01 9.868.277.876,01 1,07 Rata-rata 130.920.771,34 9.286.303.087,01 1,42 Sumber: Analisis Data Sekunder Dari tabel 13 dapat diketahui rata-rata ROI adalah sebesar 1,42 yang menunjukkan bahwa setiap Rp 100,00 total aktiva yang digunakan dalam usaha koperasi akan menghasilkan laba sebesar Rp 1,42. ROI terbesar dicapai pada tahun 2005 yaitu sebesar 1,72 . Nilai ROI terus menurun pada tahun 2006 sampai 2009 yaitu sebesar 1,07. Secara keseluruhan ROI dari KUD belum dapat memenuhi standar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 5 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan koperasi dalam menghasilkan SHU sebelum pajak dari total aktivanya masih kurang. Analisa rentabilitas ekonomis atau yang sering disebut Return of Investment ROI, adalah salah satu bentuk dari alat analisis yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam commit to user 48 menghasilkan laba SHU. Pada KUD Musuk dari tahun 2005 – 2009, nilai ROI yang dicapai selalu bernilai positif. Nilai positif dalam ROI memiliki arti bahwa koperasi telah dapat menghasilkan laba dari total aktiva yang dimiliki. Meskipun demikian, nilai ROI pada KUD Musuk kurang memenuhi standar, yaitu 5. Hal ini menunjukkan bahwa KUD kurang efisien dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan laba. 2 Rentabilitas Modal Sendiri Return of Equity ROE Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam meningkatkan SHU melalui penggunaan seluruh modal sendiri. Tabel 14. Hasil Perhitungan Return of Equity ROE KUD Musuk Kabupaten Boyolali tahun 2005-2009 Tahun SHU setelah pajak Modal Sendiri ROE Standar 1 2 3 4 = 23 x 100 5 2005 130.882.545,17 5.368.850.140,27 2,44 2006 120.397.234,39 5.422.981.973,91 2,22 2007 128.397.183,27 5.480.511.533,18 2,34 15 2008 97.687.845,61 5.512.143.444,07 1,77 2009 95.776.173,01 5.557.705.454,08 1,72 Rata-rata 114.628.196,29 5.468.438.509,10 2,10 Sumber: Analisis Data Sekunder Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai ROE adalah sebesar 2,10 yang berarti setiap Rp 100,00 modal sendiri yang digunakan akan menghasilkan laba sebesar Rp 2,10. Nilai ROE pada KUD Musuk selama 5 tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2007 nilai ROE sempat meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 2,34. Nilai ROE terendah dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 1,72. Secara keseluruhan, nilai ROE pada KUD Musuk tergolong buruk karena kurang dari standar yang ditentukan, yaitu 15. Hal ini menunjukkan kemampuan commit to user 49 KUD dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba belum efisien. Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan koperasi untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan. Rentabilitas modal sendiri lebih sering dikenal dengan sebutan ROE Return of Equity. Seperti pada hasil analisis ROI, nilai ROE pada KUD Musuk juga masih dibawah standar 15. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi belum mampu mengembalikan investasi modal secara baik. Berdasarkan pada hasil analisis maka dapat digambarkan nilai rasio rentabilitas pada KUD Musuk selama 5 tahun adalah sebagai berikut: Gambar 4. Perkembangan Rasio Rentabilitas KUD Musuk Tahun 2005-2009 Berdasarkan analisis rentabilitas pada KUD Musuk, diketahui bahwa koperasi kurang dapat menghasilkan laba secara efisien. Hal ini dapat mempengaruhi para investor untuk tidak menanamkan modalnya ke koperasi karena kurang menghasilkan laba.

B. Analisis Trend Dalam Prosentase

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. Bank Riau

0 26 107

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KUD DI KABUPATEN SUKOHARJO

0 2 83

EFEKTIVITAS ORGANISASI KUD MUSUK DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

1 12 94

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS.

0 4 7

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KUD SERBA USAHA MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BOYOLALI.

0 1 6

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI SONY KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

0 0 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 12