commit to user 23
persentase investasi pada masing-masing pos aktiva terhadap total aktivanya, masing-masing pos pasiva terhadap total pasivanya serta
pos-pos rugi laba terhadap total penjualan nettonya Munawir, 1999.
Apabila laporan keuangan disajikan dalam prosentase- prosentase, yaitu prosentase dari masing-masing pos aktiva
terhadap total aktivanya masing-masing dan pos pasiva terhadap total pasivanya serta pos-pos rugi laba terhadap total penjualan
nettonya, maka akan diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai pembanding. Laporan yang disajikan atau
dinyatakan dalam prosentase-prosentase ini disebut Common size statement Riyanto, 1995.
Analisis ini membandingkan pos-pos laporan keuangan dengan pos tertentu dalam laporan yang sama dan dalam periode
yang sama. Angka yang digunakan sebagai dasar adalah total aktiva dan pasiva untuk pos-pos dalam neraca dan total penjualan
untuk pos perhitungan rugi laba. Analisis ini dilakukan pada 5 periode keuangan.
Xm =
100 x
Q Q
i r
Dimana : Xm
= hasil analisis pos tertentu Q
r
= nilai rupiah pos yang dianalisis Q
i
= nilai rupiah angka dasar Munawir, 1999.
B. Kerangka Teori Pendekatan Masalah
Kinerja keuangan suatu koperasi dapat diketahui berdasarkan keadaan laporan keuangannya yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi tiap
periodenya. Kedua laporan ini kemudian dianalisis menggunakan analisis rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, analisis trend dan analisis
presentase per komponen. Berdasarkan analisis-analisis tersebut akan dapat
commit to user 24
diketahui kondisi keuangan pada periode yang dianalisis dan perkembangan pos-pos keuangan pos-pos pada aktiva dan pasiva sehingga dapat membantu
pihak-pihak yang bersangkutan dalam mengambil keputusan finansial pada tahun mendatang. Kerangka berfikir pada analisis kinerja keuangan KUD
Musuk dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran
C. Hipotesis
Diduga kinerja keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali ditinjau dari likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas baik.
D. Pembatasan Masalah
1. Sudut pandang kinerja keuangan dipandang dari segi analisis rasio keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali.
2. Penelitian berdasarkan Laporan Rapat Anggota Tahunan KUD Musuk Kabupaten Boyolali.
Analisis Rasio § Likuiditas
§ Solvabilitas § Rentabilitas
Analisis Keuangan Analisis Perkembangan Pos-Pos
Analisis Persentase Per Komponen
KUD Musuk Kabupaten Boyolali
Laporan Keuangan 1. Neraca
2. Laporan Rugi Laba
Analisis Trend dalam
Prosentase
Kinerja Keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali
commit to user 25
3. Data yang dianalisis adalah laporan laba rugi dan neraca KUD Musuk selama 5 tahun terakhir yaitu tahun 2005-2009.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Kinerja keuangan adalah keadaan keuangan KUD yang diukur menggunakan analisis rasio likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, analisis
trend dan analisis presentase per komponen. 2. Analisis rasio merupakan alat analisis yang dapat menjelaskan atau
memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan koperasi, pada penelitian ini adalah KUD Musuk.
3. Likuiditas adalah kemampuan KUD Musuk untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
4. Rentabilitas adalah kemampuan KUD Musuk untuk menghasilkan keuntungan dari modal yang dimilikinya.
5. Solvabilitas adalah kemampuan KUD Musuk membayar segala kewajiban finansialnya baik yang jangka pendek maupun jangka panjang.
6. Analisis trend dalam prosentase adalah alat analisis untuk menunjukkan kecenderungan posisi keuangan KUD Musuk selama lima periode.
7. Analisis presentase per komponen adalah perhitungan keuangan dengan membandingkan pos-pos dalam laporan keuangan, yaitu prosentase dari
masing-masing pos aktiva terhadap total aktivanya masing-masing dan pos pasiva terhadap total pasivanya serta pos-pos rugi laba terhadap total
penjualan nettonya. 8. Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal
dari koperasi unit desa pada suatu saat tertentu. 9. Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh KUD Musuk yang
ditunjukkan dalam pos modal, surplus dan laba ditahan. 10. Aktiva Lancar adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan
untuk dicairkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi pada periode berikutnya. Pada penelitian ini yang termasuk aktiva lancar adalah kas dan
bank, simpanan jangka pendek, piutang anggota, piutang non anggota, piutang lain-lain, penyisihan piutang jangka pendek, persediaan.
commit to user 26
11. Kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi KUD Musuk.
12. Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang mempunyai umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang lebih dari satu tahun. Pada penelitian ini
yang termasuk aktiva tidak lancar adalah tanah, bangunan, kendaraan, perlengkapan, akumulasi penyusutan.
13. Hutang adalah semua kewajiban keuangan KUD Musuk kepada pihak lain yang belum terpenuhi.
14. Laba usaha Sisa Hasil Usaha adalah keuntungan bersih yang diperoleh dari hasil usaha KUD Musuk selama satu tahun.
15. Pos adalah bagian dari neraca yang terdiri dari aktiva dan pasiva. 16. Komponen pada penelitian ini adalah seluruh bagian dari neraca dan
laporan laba rugi. 17. Tahun dasar merupakan tahun yang paling normal di antara tahun-tahun
yang dianalisa atau tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa. Pada penelitian ini, tahun dasar adalah tahun
2005.
commit to user
27
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis Nazir, 2003.
Teknik pelaksanaan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan
dengan suatu fase spesifik. Studi kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan mendetail. Subyek yang diselidiki terdiri dari satu
unit atau satu kesatuan unit individu, kelompok, lembaga atau masyarakat yang dipandang sebagai kasus Nazir, 2003.
B. Metode Pengambilan Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di KUD Musuk karena KUD Musuk mulai tahun 1992 hingga saat ini dinyatakan sebagai KUD Mandiri Teladan Tingkat
Nasional, memiliki kelengkapan data-data keuangan sebagai bahan analisis, serta atas dasar dari rekomendasi Gabungan Koperasi Susu Indonesia GKSI
Kabupaten Boyolali. KUD Musuk terletak di Kecamatan Musuk yang merupakan daerah penghasil susu sapi kedua terbesar di Kabupaten Boyolali
yang ditunjukkan pada Tabel 5, dimana para peternak sapi perah menyalurkan hasil produksinya ke KUD Musuk Kabupaten Boyolali.
Tabel 5. Banyaknya Penerimaan Susu liter di Kabupaten Boyolali Tahun 2008
No Wilayah dan KUD
Penerimaan Susu dari KUD
1 Kecamatan Selo
900.000 2
Kecamatan Ampel 1.260.000
3 Kecamatan Cepogo
5.400.000 4
Kecamatan Musuk 11.520.000
5 Kecamatan Boyolali
900.000 6
Kecamatan Mojosongo 12.420.000
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali, 2008.