Analisis Trend Dalam Prosentase

commit to user 49 KUD dalam menggunakan modal sendiri untuk menghasilkan laba belum efisien. Rentabilitas modal sendiri merupakan kemampuan koperasi untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan. Rentabilitas modal sendiri lebih sering dikenal dengan sebutan ROE Return of Equity. Seperti pada hasil analisis ROI, nilai ROE pada KUD Musuk juga masih dibawah standar 15. Hal ini menunjukkan bahwa koperasi belum mampu mengembalikan investasi modal secara baik. Berdasarkan pada hasil analisis maka dapat digambarkan nilai rasio rentabilitas pada KUD Musuk selama 5 tahun adalah sebagai berikut: Gambar 4. Perkembangan Rasio Rentabilitas KUD Musuk Tahun 2005-2009 Berdasarkan analisis rentabilitas pada KUD Musuk, diketahui bahwa koperasi kurang dapat menghasilkan laba secara efisien. Hal ini dapat mempengaruhi para investor untuk tidak menanamkan modalnya ke koperasi karena kurang menghasilkan laba.

B. Analisis Trend Dalam Prosentase

Analisis trend dalam prosentase bertujuan untuk melihat perkembangan tiap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan dalam lima periode analisis, yaitu dari tahun 2005-2009. Analisis trend commit to user 50 merupakan metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan tendensi naik, turun atau tetap. a. Trend Dalam Prosentase pada Neraca Analisis trend dalam prosentase menunjukkan suatu pos memiliki kecenderungan menurun, meningkat, atau tetap, serta menunjukkan kecenderungan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Pada analisis trend neraca, dapat diketahui keadaan tiap-tiap pos pada neraca berdasarkan tahun dasar. Hasil perhitungan analisis trend dalam prosentase pada neraca adalah sebagai berikut: commit to user 51 Tabel 15. Hasil Perhitungan Analisis Trend Dalam Prosentase Pada Neraca Keuangan KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 Pos-Pos Analisis Trend 2006 2007 2008 2009 Aktiva Lancar Kas dan Bank 368,82 125,14 108,77 190,46 Simpanan Jangka Pendek 199,47 22,54 112,48 112,67 Piutang Anggota 99,61 116,42 132,52 130,57 Piutang Bukan Anggota 98,77 443,14 472,34 536,08 Piutang lain-lain 100,00 100,00 100,00 100,00 Penyisihan PTT 108,33 118,15 129,63 143,33 Persediaan 109,66 5,91 32,34 3,63 Jumlah Aktiva Lancar 117,43 116,50 134,23 135,96 Investasi Jangka Panjang Simpanan pada puskud 100,00 100,00 100,00 100,00 Simpanan pada Inkud 100,00 100,00 100,00 100,00 Simpanan pada GKSI 100,00 100,00 100,00 100,00 Penyertaan 100,00 20,60 20,60 20,60 Jumlah Investasi Jangka Panjang 100,00 98,53 98,53 98,53 Aktiva Tetap Tanah 100,00 100,00 100,00 100,00 Bangunan 100,00 102,11 102,11 102,11 Kendaraan 84,57 92,71 87,72 87,58 Peralatan 100,00 100,00 103,67 108,05 Akumulasi Penyusutan 109,45 106,46 117,06 127,71 Jumlah Aktiva Tetap 84,55 92,32 83,35 77,22 Aktiva Lain-lain 100,44 112,77 118,94 127,87 Aktiva dititipkan 100,00 100,00 100,00 100,00 Aktiva titipan 100,00 100,00 100,00 100,00 Hutang Titipan 100,00 100,00 100,00 100,00 TOTAL AKTIVA 102,82 106,72 112,24 113,84 Hutang Lancar Hutang bukan anggota 70,78 59,46 176,30 434,47 Hutang Bank 100,00 100,00 99,87 99,87 Dana-dana SHU 106,20 108,57 115,63 91,72 Simpanan Anggota 69,99 159,03 302,77 370,59 Biaya YMH Dibayar 139,63 80,40 55,16 19,01 Jumlah Hutang Lancar 101,96 92,04 110,26 145,43 Hutang Jangka Panjang Hutang Bank 97,11 77,46 76,63 76,63 Hutang Bukan Anggota 113,95 177,09 409,26 445,10 Hutang Anggota 111,43 137,13 111,50 86,43 Jumlah Hutang Jangka Panjang 107,30 123,31 134,94 124,60 Ekuitas Simpanan Pokok 99,66 115,06 97,61 97,52 Simpanan Wajib 106,46 109,51 116,57 120,84 Cadangan 101,10 101,96 103,05 103,87 SHU Tahun berjalan 91,99 98,10 74,64 73,18 Jumlah Ekuitas 101,01 102,08 102,67 103,52 TOTAL HUTANG DAN EKUITAS 102,82 106,72 112,24 113,84 Sumber: Analisis Data Sekunder Lampiran 1 Penyisihan PTT : Penyisihan piutang tak tertagih Biaya YMH Dibayar : Biaya yang masih harus dibayar Simpanan pada Puskud : Simpanan pada pusat KUD Simpanan pada Inkud : Simpanan pada induk KUD Pada aktiva lancar yang terdiri dari pos kas, simpanan jangka pendek, piutang anggota, piutang bukan anggota, penyisihan piutang commit to user 52 tidak tertagih dan persediaan mengalami perubahan tiap tahunnya. Kas dan bank memiliki trend yang meningkat dari dari tahun dasarnya, yaitu tahun 2005. Simpanan jangka pendek tertinggi pada tahun 2006 yaitu mencapai 199,47 dan kemudian menurun drastis sebesar 22,54 pada tahun 2007. Kemudian simpanan jangka pendek menunjukkan trend meningkat pada tahun 2008 dan 2009. Piutang anggota dan bukan anggota meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan bertambahnya jumlah anggota KUD Musuk. Investasi jangka panjang dari KUD Musuk berupa simpanan pada Puskud, Inkud, GKSI, dan penyertaan. Simpanan pada Puskud, Inkud dan GKSI tidak mengalami perubahan. Penyertaan mengalami trend turun mulai dari tahun 2007 sebesar 20,60 dan konstan sampai tahun berjalan. Aktiva tetap yang dimiliki oleh koperasi yaitu tanah, bangunan, kendaraan, peralatan dan akumulasi penyusutan bangunan dan peralatan. Aktiva tanah tidak bertambah. Bangunan mengalami trend naik karena nilai bangunan bertambah karena bangunan telah mengalami pembangunan lebih lanjut. Kendaraan mengalami trend turun. Peralatan mengalami trend naik karena adanya penambahan peralatan. Jumlah akumulasi penyusutan bertambah sesuai dengan bertambahnya aktiva tetap yang dimiliki oleh KUD. Aktiva lain-lain mengalami trend yang meningkat tiap tahunnya nilai tertinggi dicapai pada tahun 2009 yaitu sebesar 127,87. Aktiva yang dititipkan, aktiva titipan dan hutang titipan tidak mengalami perubahan. Pada pos hutang lancar, hutang bukan anggota dan simpanan anggota meningkat tajam pada tahun 2009. Hal ini dikarenakan bertambahnya anggota baru pada KUD Musuk. Hutang bank memiliki trend yang cenderung turun. Dana-dana SHU menunjukkan tendensi yang meningkat sampai tahun 2008 hingga mencapai 115,63, namun turun drastis pada tahun 2009 yaitu mencapai 91,72. Biaya yang masih harus dibayar menunjukkan trend yang terus menurun dari tahun ke tahun. commit to user 53 Pos hutang jangka panjang menunjukkan trend meningkat dari tahun 2006 sampai 2008 dan menurun pada tahun 2009. Komponen hutang bank dari tahun ke tahun menunjukkan trend menurun, hal ini karena koperasi telah membayar sebagian besar hutang bank. Hutang bukan anggota menunjukkan tendensi meningkat dari tahun ke tahun. Hutang anggota bersifat fluktuatif dari tahun ke tahun dengan nilai trend terkecil adalah pada tahun 2009 sebesar 86,43. Simpanan pokok selalu berubah-ubah setiap tahun hal ini dikarenakan adanya anggota yang keluar atau masuk ke KUD Musuk. Sedangkan simpanan wajib bertambah dari tahun ke tahun. Cadangan menunjukkan trend yang selalu menurun. SHU tahun berjalan menurun karena menurunnya usaha KUD Musuk. b. Trend Dalam Prosentase Pada Laporan Rugi Laba Analisis prosentase per komponen adalah metode analisis untuk mengetahui prosentasi investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalan dan komposisi biaya yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. Berikut adalah hasil analisa trend dari laporan rugi laba. Tabel 16. Hasil Perhitungan Analisis Trend Dalam Prosentase Pada Laporan Rugi Laba KUD Musuk Kabupaten Boyolali Tahun 2005-2009 Pos-pos Analisis Trend 2006 2007 2008 2009 Penjualan dan Pendapatan 88,15 101,20 147,45 28,61 Harga Pokok Penjualan 88,49 103,63 152,76 16,45 Hasil Usaha Bruto 85,21 80,23 101,68 133,49 Beban Usaha 97,28 96,96 105,42 139,30 Hasil Usaha -84,65 -155,24 49,07 51,63 Pendapatan lain-lain 609,35 747,59 127,61 123,07 Beban lain-lain 302,05 40,21 48,45 91,29 SHU sebelum taksiran pajak 99,64 96,70 71,68 70,61 Taksiran beban pajak 154,21 86,74 50,63 52,27 Sisa Hasil Usaha 91,99 98,10 74,64 73,18 Sumber: Analisis Data Sekunder Lampiran 2 commit to user 54 Penjualan dan pendapatan mengalami trend naik dari tahun 2005 sampai 2008 hingga mencapai 147,45, namun kemudian turun drastis pada tahun 2009 yaitu mencapai 28,61. Harga pokok penjualan juga mengalami trend yang meningkat dan menurun drastis pada tahun 2009. Hasil usaha selalu berubah-ubah karena tergantung dari besarnya penjualan yang dikurangi oleh besarnya harga pokok penjualan. Beban usaha meningkat dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan koperasi. Hasil usaha sempat bernilai minus sebesar - 84,65 pada tahun 2006 dan -155,24 pada tahun 2007 dibandingkan dengan 2005 dan meningkat dari tahun 2008 sebesar 49,07 dan 51,63 pada tahun 2009. Pendapatan lain-lain mengalami trend meningkat sampai tahun 2007 kemudian menurun pada tahun 2008 sampai 2009. Sisa Hasil Usaha mengalami trend menurun karena adanya penurunan pada pos-pos rugi laba yang lain yang pada akhirnya menyebabkan penurunan SHU. Nilai SHU yang terbesar dicapai pada tahun 2006 sebesar 91,99 sedangkan yang terkecil pada tahun 2009 yaitu mencapai 73,18 Berdasarkan hasil dari analisis trend pada neraca KUD Musuk tahun 2005-2009, kas dan bank mengalami peningkatan trend dibandingkan dengan tahun dasarnya, namun pada tahun 2008 terjadi penurunan kas dan bank dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan pengambilan pada kas untuk digunakan sebagai tambahan simpanan jangka pendek. Dapat dilihat pada prosentase simpanan jangka pendek meningkat dari 22,54 menjadi 112,48. Piutang anggota dan piutang bukan anggota memiliki trend meningkat sesuai dengan berkembangnya KUD Musuk dalam memberikan kredit simpan pinjam dan berkembangnya unit waserda. Penyisihan piutang tidak tertagih mengalami trend naik dan merupakan 0,5 dari piutang akhir periode kecuali piutang sapi dan KUT Kredit Usaha Tani. Persediaan mengalami trend naik turun dari tahun ke tahun. Persediaan merupakan saldo dari persediaan waserda. commit to user 55 Investasi jangka panjang pada KUD Musuk terdiri dari simpanan pada Puskud, Inkud dan GKSI serta penyertaan. Simpanan pada Puskud, Inkud dan GKSI tidak mengalami perubahan trend dari tahun ke tahun karena merupakan simpanan pokok keanggotaan pada organisasi tersebut. Sedangkan pada penyertaan terjadi penurunan pada tahun 2007 karena KUD tidak lagi berinvestasi pada BPR Bank Bali. Pada pos aktiva tetap yang dimiliki oleh koperasi, tanah tidak bertambah karena koperasi tidak mengadakan pembelian tanah baik untuk perluasan usaha maupun investasi. Bangunan memiliki trend naik karena adanya pembangunan tempat pelayanan. Kendaraan dan peralatan mengalami trend turun karena adanya pengurangan jumlah kendaraan yang menunjang operasional KUD. Jumlah akumulasi penyusutan bertambah sesuai bertambahnya aktiva tetap yang dimiliki oleh KUD. Peningkatan aktiva tetap ini tidak diimbangi dengan peningkatan penjualan yang lebih besar sehingga hal ini menandakan pengelolaan terhadap aktiva kurang efisien. Pada tahun 2008 terjadi lonjakan trend pada hutang bukan anggota dari 59,46 menjadi 176,30. Hal ini terjadi karena pada tahun 2008 KUD mengambil tambahan hutang pada GKSI pusat dan hutang pada pihak III yaitu Armada Finance untuk investasi koperasi dalam bentuk sapi perah dan bangunan baru. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan trend karena meningkatnya hutang pada GKSI. Pada pos hutang jangka panjang, hutang bank dan hutang anggota memiliki trend menurun. Hal ini disebabkan oleh pembayaran hutang- hutang pada beberapa pihak sehingga nilai dari hutang bank dan hutang anggota menurun. Sedangkan hutang bukan anggota meningkat tajam karena pada tahun 2008 KUD Musuk mengambil pinjaman pada GKSI Pusat. Hal serupa dilakukan pada tahun 2009, pihak KUD mengambil tambahan pinjaman GKSI 2009 untuk investasi pada koperasi. Simpanan pokok berkurang karena ada pengurangan jumlah anggota yang berdampak pada pengambilan simpanan pokok. Sedangkan simpanan commit to user 56 wajib bertambah. Dana cadangan mengalami trend naik, pada tahun akhir meningkat karena adanya tambahan pada cadangan koperasi mulai tahun 2008. SHU tahun berjalan semakin menurun sesuai dengan penurunan usaha. Secara umum terjadi peningkatan yang sangat drastis pada pos-pos tertentu pada tahun 2006 dari tahun 2005. Hal ini dikarenakan data pada tahun 2006 tidak stabil. Ada beberapa komponen seperti kas dan bank, simpanan jangka pendek, piutang anggota, persediaan, dan piutang lain- lain tidak didukung bukti fisik atas kepemilikan sejumlah uang tersebut. Berdasarkan hal tersebut, data pada tahun 2006 dinyatakan tidak wajar. Pada tahun 2007 semua komponen-komponen tersebut telah dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak KUD sehingga kebanyakan trend dalam neraca dan laporan rugi laba menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian pada tahun 2009 terjadi penurunan trend yang sangat drastis pada laporan rugi laba. Hal ini disebabkan KUD mengalami penurunan penjualan susu. Penurunan ini berkaitan dengan campur tangan broker yang berani memberikan harga yang lebih mahal untuk susu dari peternak daripada harga yang diberikan KUD pada peternak. Sehingga banyak produk susu yang dijual namun tidak melalui KUD. Penurunan penjualan dan pendapatan ini menyebabkan turunnya porsi SHU untuk tahun 2009 dibandingkan tahun dasar.

C. Analisis Prosentase per Komponen

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. Bank Riau

0 26 107

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KUD DI KABUPATEN SUKOHARJO

0 2 83

EFEKTIVITAS ORGANISASI KUD MUSUK DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

1 12 94

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS.

0 4 7

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KUD SERBA USAHA MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BOYOLALI.

0 1 6

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI SONY KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

0 0 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 12