Koperasi Susu Rasio Likuiditas

commit to user 9 koperasi aneka usaha, baik dari segi fungsi ekonomi yang dilakukan maupun dari komoditi yang diperdagangkan. Oleh sebab itu KUD adalah aneka usaha dalam pengertian aneka fungsi dan aneka komoditi atau dapat disebut sebagai koperasi serba usaha all purpose cooperative Edilius dan Sudarsono, 1996. Menurut Anoraga dan Widiyanti 1998, Koperasi Unit Desa KUD adalah upaya pendekatan koperasi pada petani melalui penyatuan amalgasi beberapa koperasi pertanian yang kecil-kecil dan sangat banyak jumlahnya di pedesaan. Koperasi Unit Desa KUD merupakan salah satu pilar perekonomian yang berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Namun, sejak dikeluarkan Inpres No. 18 Tahun 1998, KUD tidak lagi menjadi koperasi tunggal di tingkat kecamatan. Program-program pemerintah untuk membangun masyarakat pedesaan, seperti distribusi pupuk, benih, dan pengadaan gabah, yang awalnya dilakukan melalui KUD selanjutnya diserahkan pada mekanisme pasar. Hal inilah yang kemudian mengakibatkan lebih dari 5.400 KUD di Indonesia secara umum mengalami penurunan kinerja dan tidak sedikit yang hanya tinggal papan nama. Meskipun demikian, tidak sedikit pula KUD yang bertahan, bahkan berkembang Humas UGM, 2010.

5. Koperasi Susu

Pengembangan susu sapi perah diatur dalam INPRES No. 11985 yaitu mengenai pengembangan persusuan dilakukan untuk membangun dan membina usaha persusuan agar mampu meningkatkan produksi susu dalam negeri dan susu olahan dengan mutu yang baik dan harga terjangkau oleh masyarakat sekaligus untuk mengurangi impor susu serta meningkatkan kesejahteraan petani ternak sapi perah pada khususnya dan meningkatkan gizi masyarakat pada umumnya. Pada tahap awal pengembangan susu sapi perah ini dikembangkan sistem kemitraan, yaitu antara peternak, koperasi unit desa KUD dan industri pengolah susu IPS. Dalam kemitraan ini terjadi kebijakan kepastian pasar dan harga, commit to user 10 yaitu adanya kewajiban industri pengolah susu untuk menyerap susu sapi perah domestik Mukhsin, 2002. Koperasi susu merupakan lembaga resmi pemerintah untuk penyaluran dana untuk kredit investasi bagi peternak dan penyaluran bibit sapi perah khususnya impor, untuk dibagikan kepada anggota sebagai pinjaman. Setiap peternak yang menjadi anggota koperasi memperoleh layanan tersebut. Kewajiban peternak anggota adalah wajib menjual seluruh produk susu segar kepada koperasi dengan harga yang ditetapkan oleh koperasi dan IPS Yusdja, 2005. Usaha agribisnis susu adalah salah satu usaha yang telah dilaksanakan koperasi sejak tahun 1948. Kegiatan ini merupakan usaha andalan KUD dan koperasi susu, untuk tujuan menyelamatkan produksi susu rakyat dan menambah pendapatan petemak. Susu merupakan komoditas yang mudah rusak, mempunyai resiko tinggi, karena itu perlu penanganan yang hati-hati dan spesialisasi. Spesialisasi menumbuhkan kemampuan dan keahlian yang baik dimana keahlian memerlukan kompetensi yang dapat dipelajari melalui pendidikan yang teratur dan berkesinambungan Panggabean, 2010.

6. Laporan Keuangan

Untuk mengetahui posisi keuangan suatu perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan, perlu adanya laporan keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut Munawir, 1999. Laporan keuangan utama yang dihasilkan dari proses akuntansi adalah neraca dan laporan rugi laba. Neraca dibuat dengan maksud untuk menggambarkan posisi keuangan suatu organisasi pada suatu saat tertentu, sedangkan laporan rugi laba menggambarkan hasil-hasil usaha yang dicapai dalam suatu periode tertentu. Pada umumnya kedua laporan ini commit to user 11 disusun setahun sekali tahunan, namun tidak jarang dijumpai pula perusahaan yang menyusun laporan keuangan tiap kuartal, bahkan tiap bulan Jusup, 2003. Laporan finansiil memberikan ikhtisar mengenai keadaan finansiil suatu perusahaan, di mana Neraca Balance Sheet mencerminkan nilai aktiva, utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba Income Statement mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun Riyanto, 2001.

a. Neraca

Neraca menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balance Sheet Munawir, 1999. Neraca atau sering disebut juga laporan posisi keuangan adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva harta kekayaan, kewajiban dan modal yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Judul suatu neraca terdiri atas nama organisasi, nama laporan, dan tanggal neraca. Badan atau isi laporan terdiri atas tiga bagian yaitu aktiva, kewajiban dan modal Jusup, 2003. 1 Aktiva Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran- pengeluaran yang belum dialokasikan atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya Munawir, 1999. Pada dasarnya aktiva dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. commit to user 12 a Aktiva lancar current asset adalah uang kas dan aktiva lainnya yang dapat diharapkan untuk dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai, dijual atau dikonsumsi pada periode berikutnya. Yang termasuk kelompok aktiva lancar adalah: i. Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan perusahaan di Bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali setiap saat diperlukan oleh perusahaan. ii. Investasi jangka pendek adalah investasi yang sifatnya sementara jangka pendek dengan maksud untuk memanfaatkan uang kas yang sementara belum dibutuhkan dalam operasi. Yang termasuk dalam investasi jangka pendek adalah deposito di bank, surat-surat berharga yang berwujud saham, obligasi, sertifikat bank, dan surat hipotek. iii. Piutang wesel atau tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang. iv. Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain sebagai akibat adanya penjualan dagangan secara kredit. v. Persediaan adalah semua barang-barang yang sampai tanggal neraca masih di gudang atau belum laku dijual. Munawir, 1999 b Aktiva tidak lancar adalah aktiva yang memiliki umur kegunaan relatif permanen atau jangka panjang mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam satu kali perputaran operasi perusahaan, yang termasuk commit to user 13 aktiva tidak lancar adalah investasi jangka panjang, aktiva tetap, aktiva tetap tidak berwujud, beban yang ditangguhkan dan aktiva lain-lainnya Munawir, 1999. i. Investasi jangka panjang bertujuan untuk mengadakan pengawasan terhadap kebijaksanaan atau kegiatan perusahaan lain, untuk memperoleh pendapatan yang tetap secara terus menerus, membentuk suatu dana untuk tujuan tujuan tertentu, dan untuk membina hubungan baik dengan perusahaan lain. ii. Aktiva tetap berujud merupakan aktiva yang mempunyai umur ekonomis lama, digunakan dalam kegiatan usaha dan tidak dimaksudkan untuk dijual kembali dalam kondisi normal. Yang termasuk aktiva tetap berujud meliputi tanah, bangunan, mesin pabrik, kendaraan dan peralatan kantor. iii. Aktiva tak berujud merupakan aktiva yang secara fisik tidak mempunyai wujud tetapi mempunyai manfaat ekonomis bagi pemiliknya di masa yang akan datang, meliputi patent, hak cipta, merk dagang, goodwill, waralaba dan lain-lain. iv. Beban yang ditangguhkan menunjukkan adanya pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain biaya pemasaran, biaya pembukaan perusahaan, biaya penelitian. v. Aktiva lain-lain merupakan aktiva yang tidak termasuk kategori aktiva lancar, investasi jangka panjang, aktiva tetap berujud dan aktiva tak berujud, meliputi piutang jangka panjang, gedung dalam penyelesaian Munawir, 1999. commit to user 14 2 Hutang Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditor Munawir, 1999. a Hutang lancar menurut Munawir 1999 meliputi: i. Hutang dagang, adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang dagangan secara kredit. ii. Hutang wesel, adalah hutang yang disertai dengan janji tertulis untuk melakukan pembayaran sejumlah tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. iii. Hutang pajak, baik pajak untuk perusahaan maupun pajak pendapatan karyawan yang belum disetorkan ke kas negara. iv. Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi belum dilakukan pembayarannya. v. Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian seluruh hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek karena harus segera dilakukan pembayarannya. vi. Penghasilan yang diterima dimuka adalah penerimaan uang untuk penjualan barangjasa yang belum direalisir. b Hutang jangka panjang yaitu segala kewajiban seperti hipotek, surat obligasi, pinjaman bersyarat dan sebagainya, yang akan dilunasi dalam waktu lebih dari setahun sejak tanggal pinjaman. Hutang jangka panjang meliputi obligasi, hipotek atau wesel jangka panjang Gill dan Chatton, 2003. 3 Modal Menurut Munawir 1999, modal adalah hak atau bagian yang dimiliki perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal modal saham, surplus dan laba yang ditahan. commit to user 15 Neraca dapat disajikan dengan bentuk skontro Account form dimana semua aktiva tercantum di sebelah kiri dan hutang serta modal di sebelah kanan, dan be ntuk vertikal Report Form. Neraca bentuk vertikal ini semua aktiva terletak di bagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, serta modal. Tabel 1. Contoh neraca bentuk akun PT INDIRASARI N e r a c a 31 Desember 1978 AKTIVA dalam ribuan PASSIVA dalam ribuan Aktiva Lancar Kas 545.5 Pihutang wesel 500.0 Persediaan 951.2 Persekot biaya 46.0 Piutang dagang 1.324.2 Jumlah aktiva lancar 3.366.9 Hutang Lancar Hutang dagang 655.0 Hutang wesel 150.0 Hutang gaji 312.0 Jumlah hutang lancar 1.117.0 Aktiva Tetap Tanah 200.0 Bangunan 1.600.0 Alat-alat kantor 700.0 Akumulasi Penyusutan 378.5 Jumlah aktiva tetap 2.121.5 Hutang Jangka Panjang Hutang Obligasi 600.0 Jumlah hutang jangka panjang 600.0 Modal Modal saham 2.000.0 Laba yang ditahan 1.771.4 3.771.4 Total Aktiva 5.488.4 Total Passiva 5.488.4 Sumber: Munawir, 1999 commit to user 16 Tabel 2. Contoh neraca bentuk laporan PT INDIRASARI N e r a c a 31 Desember 1978 AKTIVA dalam ribuan Aktiva Lancar Kas 545.5 Pihutang wesel 500.0 Persediaan 951.2 Persekot biaya 46.0 Piutang dagang 1.324.2 Jumlah aktiva lancar 3.366.9 Aktiva Tetap Tanah 200.0 Bangunan 1.600.0 Alat-alat kantor 700.0 Akumulasi Penyusutan 378.5 Jumlah aktiva tetap 2.121.5 TOTAL AKTIVA 5.488.4 PASSIVA Hutang Lancar Hutang dagang 655.0 Hutang wesel 150.0 Hutang gaji 312.0 Jumlah hutang lancar 1.117.0 Hutang Jangka Panjang Hutang Obligasi 600.0 Jumlah hutang jangka panjang 600.0 Modal Modal saham 2.000.0 Laba yang ditahan 1.771.4 3.771.4 TOTAL PASSIVA 5.488.4 Sumber: Munawir, 1999

b. Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba merupakan ikhtisar dari pendapatan revenue dan beban-beban expenses untuk suatu periode waktu atau masa tertentu. Dengan kata lain, laporan ini menunjukkan hasil usaha atau kinerja perusahaan pada kurun waktu tertentu Dunia, 2008. Laporan laba rugi harus diberi judul, yang terdiri atas nama perusahaan, nama laporan dalam hal ini “Laporan Rugi Laba”, dan periode laporan. Isi laporan rugi laba terdiri atas tiga komponen pokok, yaitu pendapatan, biaya, dan laba atau rugi. Pendapatan adalah aliran commit to user 17 penerimaan kas atau harga lain yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa. Biaya merupakan harga pokok barang yang dijual dan jasa-jasa yang dikonsumsi untuk menghasilkan pendapatan. Sedangkan laba atau rugi adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan biaya Jusup, 2003. Bentuk laporan rugi laba yang biasa digunakan adalah sebagai berikut: 1 Bentuk Single Step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok dan semua biaya dalam satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi atau laba bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan. 2 Bentuk Multiple Step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan prinsip yang digunakan secara umum. Tabel 3. Contoh laporan rugi laba bentuk single step PT SARI INDAH Laporan Rugi Laba 31 Desember 1978 dalam ribuan Penjualan Netto Rp 2.800 Harga Pokok Penjualan Rp 1.940 - Laba Penjualan Rp 860 Biaya Penjualan Rp 430 Biaya Administrasi Rp 190+ Biaya Operasi Rp 620 Laba Operasi Rp 240 Pendapatan lain-lain Rp 50+ Pendapatan Netto Rp 290 Sumber: Munawir, 1999 commit to user 18 Tabel 4. Contoh laporan rugi laba bentuk multiple step PT PANGGUNG SARI Laporan Rugi Laba 31 Desember 1978 dalam ribuan Penjualan bruto Rp 74.220 Potonganretur penjualan Rp 2.000 - Penjualan netto Rp 72.200 Harga pokok penjualan Rp 51.000 - Laba penjualan Rp 21.220 Biaya-biaya operasi Biaya penjualan Rp 4.240 Biaya umum dan administrasi Rp 8.770 + Laba bersih operasionil Rp 13.010 - Laba Usaha Rp 8.210 Penghasilan sewa Rp 3.000+ Laba Bersih Rp 11.210 Sumber: Munawir, 1999

7. Analisis Kinerja Keuangan

a. Analisis Rasio

Analisis rasio menurut Munawir 1999, menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan mathematical relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberikan gambaran tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar. Angka-angka rasio pada dasarnya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu rasio-rasio likuiditas, rasio-rasio solvabilitas, dan rasio- rasio rentabilitas.

1. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam keadaan “likuid”, dan perusahaan commit to user 19 dikatakan mampu memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya apabila perusahaan tersebut mempunyai alat pembayaran ataupun aktiva lancar yang lebih besar daripada hutang lancarnya ataupun hutang jangka pendek Munawir, 1999. Likuiditas badan usaha berarti kemampuan perusahaan untuk dapat menyediakan alat-alat likuid sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kewajiban finansialnya pada saat ditagih. Likuiditas dapat diketahui dari neraca pada suatu saat antara lain dengan membandingkan jumlah aktiva lancar di satu pihak, dengan utang lancar di lain pihak, hasil perbandingan tersebut disebut “current ratio” Riyanto, 2001. a. Current Ratio Current ratio menunjukkan tingkat keamanan margin of safety kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahan untuk membayar hutang-hutang tersebut. Standar current ratio = 200. Current ratio = 100 x Lancar Hutang Lancar Aktiva b. Quick Ratio Juga disebut sebagai Acid Test Ratio sebagai ukuran kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban dengan tidak memperhitungkan persediaan. Rasio ini mengukur kemampuan yang sesungguhnya untuk memenuhi hutang- hutangnya tepat pada saatnya. Standar Quick Ratio 1 Riyanto, 2001. Quick Ratio = 100 Lancar Hutang persediaan - lancar Aktiva ´ Munawir, 1999.

2. Rasio Solvabilitas

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Keuangan Ditinjau dari Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas pada PT. Bank Riau

0 26 107

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS PADA KUD DI KABUPATEN SUKOHARJO

0 2 83

EFEKTIVITAS ORGANISASI KUD MUSUK DI KECAMATAN MUSUK KABUPATEN BOYOLALI

1 12 94

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPMA (KOPERASI MAHASISWA) DI UMS DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN RENTABILITAS.

0 4 7

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA KUD SERBA USAHA MUSUK KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 5 95

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RENTABILITAS, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS (Studi Kasus Pada PTPN X Surakarta).

0 2 8

ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN ANALISIS KINERJA (PERFORMANCE) KEUANGAN DIUKUR DARI RATIO LIKUIDITAS, RENTABILITAS DAN PERMODALAN PADA BPR BANK PASAR BOYOLALI.

0 1 6

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA DITINJAU DARI LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA KONVEKSI SONY KECAMATAN WEDI KABUPATEN KLATEN

0 0 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS DAN RENTABILITAS PADA PT. KHARISMA ROTAN MANDIRI DI KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 12