commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan di sekolah dasar merupakan jenjang pendidikan yang sangat penting dan menentukan. Karena sekolah dasar merupakan tempat pertama kali siswa
memperoleh pendidikan formal setelah memperoleh pendidikan di keluarga. Sekolah dasar merupakan suatu lembaga pendidikan untuk menanamkan konsep dasar
berbagai ilmu pengetahuan untuk bekal melanjutkan ke lembaga pendidikan yang lebih tinggi. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 37 tentang
Sisdiknas mengamanatkan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan PKn merupakan mata pelajaran yang diwajibkan untuk kurikulum di jenjang pendidikan dasar dan
menengah, serta merupakan mata kuliah wajib untuk kurikulum tinggi. Mata pelajaran PKn dapat dipergunakan untuk menanamkan pendidikan nilai, moral, dan
norma secara terus menerus, sehingga warga negara yang baik cepat terwujud. Sejalan dengan adanya tatanan baru di Indonesia, maka konsep nilai, moral,
dan norma sudah selayaknya menjadi karakteristik utama PKn. Terlebih jika mengingat kenyataan bahwa bangsa Indonesia sekarang sedang mengalami krisis jati
diri, sehingga nilai, moral, dan norma menjadi hal yang penting untuk membentengi kekrisisan jati diri bangsa.
Namun demikian, Pendidikan Kewarganegaraan pada kenyataannya nilai yang diperoleh siswa masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV semester gasal yaitu 57,3 dari jumlah siswa sebanyak 22 siswa, padahal batas ketuntasan minimalnya adalah 63.
Berdasarkan data tersebut siswa yang mampu mencapai nilai 63 hanya 40 yaitu sejumlah 10 orang siswa, sedangkan 12 siswa lainnya memperoleh nilai di bawah
kriteria ketuntasan minimal. Setelah diadakan obsevasi yang dilakukan peneliti di kelas IV menunjukkan
bahwa siswa merasa cepat bosan dan sulit untuk menangkap atau menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini disebabkan guru hanya menerangkan saja yang
pada akhirnya siswa mengalami kejenuhan. Inilah yang menyebabkan guru harus
commit to user
2 mengupayakan agar perhatian siswa dapat terfokus terhadap pelajaran yang
disampaikan. Untuk mengupayakan agar siswa lebih perhatian sewaktu dilangsungkannya
pembelajaran maka guru harus selalu memberikan motivasi merupakan motor penggerak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Motivasi berkaitan erat dengan
tujuan belajar, artinya apabila siswa menyadari bahwa tujuan belajar yang akan dicapai merupakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, dan belajar merupakan
kebutuhan pokok yang harus dilakukan, sehingga siswa akan terdorong untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh dan belajar. Motivasi dapat muncul dari
dalam diri yang belajar motivasi instrinsik, dan muncul dari luar diri yang belajar motivasi ekstrinsik. Agar siswa dapat belajar secara optimal, maka guru harus
menggunakan strategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan motivasi ekstrinsik yang mampu menumbuhkan motivasi instrinsik.
Mengingat akan pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi siswa perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan motivasi hasil belajar Pendidikan
Kewarganegaraan dengan menciptakan pembelajaran yang kreatif serta inovatif. Penggunaan media dalam pembelajaran merupakan salah satu upaya yang
digunakan untuk memotivasi siswa agara dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain memotivasi siswa penggunaan media dapat mempermudah suatu proses
pembelajaran yang sulit untuk diterima hanya dengan kata-kata saja. Dalam hal ini media yang digunakan adalah media visual media gambar, karena gambar bersifat
lebih konkrit. Dengan gambar upaya untuk mengingat dan menarik kembali informasi di kemudian hari akan lebih mudah daripada menggunakan cara pencatatan
dengan tulisan dan kata saja. Penggunaan media pembelajaran terutama media gambar mempunyai
pengaruh yang positif terhadap proses belajar yaitu bahwa media gambar yang digunakan dalam sebuah pembelajaran akan menarik perhatian siswa serta dapat
memperjelas sajian ide. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa begitu besar pengaruh media gambar terhadap pembelajaran.
Penggunaan media gambar dalam pembelajaran berdasarkan pada suatu fenomena yang menunjukkan bahwa kebanyakan orang lebih suka melihat gambar-
commit to user
3 gambar, apalagi anak-anak. Tujuan ini berdasarkan pada fungsi dari media gambar,
yaitu membantu meningkatkan kemampuan siswa terhadap hal-hal yang abstrak atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan, peneliti bermaksud mencobakan penggunaan media gambar
sebagai media pembelajaran di kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten. Media gambar ini diterapkan agar dapat membantu
guru khususnya dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, agar penyajian bahan ajar PKn menjadi lebih menarik, sehingga diharapkan siswa tidak lagi merasa
bosan dan jenuh dengan materi pelajaran. Berdasarakan uraian dan kondisi di lapangan menarik perhatian bagi guru
untuk mengadakan penelitian ti ndakan kelas ini dengan judul ”Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa Melalui Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran PKn pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jungkare, Karanganom, Klaten Tahun Ajaran
20102011”.
B. Perumusan Masalah