berhubungan dengan orang lain, lebih cakap dalam memahami orang lain dan untuk kerja atau akademis yang lebih baik.
48
Berdasarkan  komponen-komponen  utama  dari  kecerdasan  diatas  dapat disimpulkan  bahwa  seseorang  dituntut  untuk  selalu  memainkan  strategi-
strategi  dalam  memperkaya  kecakapan  emosionalnya  baik  dalam hubungannya dengan dirinya sendiri maupun dengan orang lain.
C. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan telaah pustaka dan kajian penulis, ditemukan penelitian yang relevan  dengan  p
enelitian  ini  yaitu  “Penerapan  Konseling  Behavioral  Dengan Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas
VII B SMP Negeri 3 Singaraja”. Berdasarkan hasil penelitian  dan pembahasan, ditarik  kesimpulan  bahwa  konseling  behavioral    dengan  teknik  latihan    asertif
untuk    meningkatkan  kecerdasan  emosional  siswa    kelas  VII  B  SMP  Negeri  3 Singaraja,  ini  terbukti  dari  peningkatan  persentase    kecerdasan  emosional  siswa
berdasarkan  hasil  penyebaran    kuesioner  kecerdasan  emosional.  Peningkatan kecerdasan emosional siswa dari skor awal 53.55 menjadi 59.9 pada siklus I
dan dari 59.9 menjadi 68.5 pada siklus II. Data tersebut menunjukkan bahwa
48
Latifah, Esti. 2009.
Op.Cit. hal. 19
terjadi  peningkatan  sebesar  11.8  dari  kondisi  awal  ke  siklus  I  dan  15.1  dari siklus I ke siklus II.
49
D. Kerangka Berfikir
Menurut  Sugiyono,”kerangka  pemikiran  merupakan  sintesa  tentang hubungan  antara  variabel  yang  disusun  dari  berbagai  teori  yang  telah
dideskripsikan”.
50
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah bahwa teknik
assertive  training
dapat  meninngkatkan  kecerdasan  emosi  pada  peserta  didik, karena penggunaan teknik
assertive training
dapat membantu peserta didik lebih jujur  dan  terbuka  terhadap  yang  ingin  dilakukannya,  membantu  peserta  didik
untuk  berkata  “tidak”  terhadap  ajakan-ajakan  yang  akan  merugikan  dirinya. Berikut dapat digambarkan alur kerangka pikir dalam penelitan ini:
49
Ni Md Ayu Pitasari, dkk. Penerapan Konseling Behavioral Dengan Teknik Latihan Asertif Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VII B SMP Negeri 3 Singaraja
. Jurusan Bimbingan Konseling, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.
50
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Alfabeta;Bandung;2009,hal.60
Kecerdasan Emosi
Assertive Training
: 1. Mengenali diri
2. Merasa bebas menyatakan perasaannya 3. Menghormati pembicaraan orang lain
4. Mampu berkomunikasi secara terbuka 5. Mengungkapkan pendapat pribadi
6. Dapat menerima keterbatasan orang lain 7. Menjalankan hak pribadinya
8. Berani berkata tidak apabila tidak sesuai
dengan diri 9. Menerima kritikan dari orang lain
10. Menunjukkan keakraban kepada orang lain
Kecerdasan Emosi Meningkat
Indikator Kecerdasan Emosional :
1. Mampu dalam mengenali emosi diri 2. Mampu dalam mengelola emosi
3. Mampu memotivasi diri sendiri 4. Mampu dalam mengelola emosi orang
lain 5. Mampu dalam membina hubungan baik
dengan orang lain
Kecerdasan Emosi Rendah
1. Sulit mengelola emosi 2. Mudah tersinggung
3. Menarik diri dari
lingkungan 4. kurang mampu
memotivasi diri orang lain
Gambar 1 kerangka berfikir
E. Hipotesis