BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono “penelitian eksperimen merupakan metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
54
Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini akan dicari pengaruh
setelah sampel penelitian mendapatkan perlakuan
treatment.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
quasi experimental
Alasan peneliti menggunakan desain ini karena, dalam rancangan desain
quasi experimenta l
terdapat kelompok control dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih secara acak
nonrandom assignment
55
.
Bentuk desain yang digunakan adalah
Non-equivalent Control Group Design
. Dalam desain ini kelompok eksperimen dan kelompok control sama-sama diberikan pre-test dan
post-test
. Namun hanya kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan treatment.
56
Bentuk desain ekperimen ini digunakan karena, pada penelitian
54
Sugiyono,Op.Cit, hal. 72
55
John Creswell, Reaserch Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan mixed, Yogyakarta, pustaka pelajar, 2013, hal 238.
56
Ibid, hal 242
43
ini terdapat kelompok eksperimen yang akan diberikan perlakuan dan kelompok control sebagai pembanding. Pada dua kelompok tersebut akan dilakukan
pengukuran sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah perlakuan. Pertama dilakukan pengukuran
pre-test
, kemudian pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan, selanjutnya dilakukan pengukuran kembali
post-tes
guna melihat ada atau tidaknya pengaruh perlakuan yang telah diberikan terhadap
sampel yang diteliti. Desain penelitian dapat dilihat sebagai berikut: Pengukuran
pengukuran
Pretest
Perlakuan
post-test
Gambar 2 Pola
Non-equivalent Control Group Gesign
Keterangan : E
: Kelompok Eksperimen K
: Kelompok Kontrol O1 dan O3
:Pengukuran disiplin belajar pada peserta didik, sebelum diberikan perlakuan
assertive training
akan diberikan
pretest.
Pengukuran dilakukan dengan memberikan angket kecerdasan emosi.
Pretest
merupakan mengumpulkan data yang memiliki kecerdasaan emosi yang rendah dan bellum mendapat
perlakuan. O2
: Pemberian
posttest
untuk mengukur tingkat kecerdasan emosi pada kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan.
Didalam
posttest
akan didapatkan data hasil dari pemberian E O
1
X O
2
K O
3
O
4
perlakuan, diaman kecerdasan emosi pada peserta didikmenjadi meningkat atau tidak meningkat sama sekali.
O4 : Pemberian
posttest
untuk kecerdasan emosi pada kelompok control, tanpa diberikan perlakuan menggunakan
assertive training
. X
: Pemberian perlakuan dengan menggunakan
assertive training
dalam meningkatkan kecerdasan emosi peserta didik.
57
C. Variabel Penelitian