langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang beralasan.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Efektivitas
Assertive Training
Dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Peserta Didik Kelas VIII MTs
Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2016201 7”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penelitian dapat mengidentifikasi beberapa permasalahan, seperti berikut:
1. Dari 30 sampel pesertadidik kelas VIII MTs Muhammadiyah Sukarame
Bandar Lampung, adanya 22 peserta didik dengan persentase 73,3 yang kurang mampu mengenali emosi diri sendiri atau kesadaran diri, 25 peserta
didik dengan persentase 83,3 yang kurang mampu mengelola emosi, 23 peserta didik dengan persentase 76,6 yang kurang mampu memotivasi diri
sendiri, Terdapat 19 pesertadidik dengan persentase 63,3 yang kurang mampu mengelola emosi orang lain , dan 27 peserta didik dengan persentase
90 yang kurang mampu membina hubungan dengan orang lain 2.
Belum efektifnya penggunaan
assertive training
oleh guru bimbingan dan konseling di sekolah
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka untuk lebih efektif dalam penelitian ini dan mengingat luasnya pembahasan masalah ini, maka
peneliti membatasi masalah pada Efektivitas
Assertive Training
dalam Meningkatkan Kecerdasan Emosional Peserta Didik Kelas VIII di MTs Muhammadiyah Sukarame
Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20162017.
D. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosi peserta didik rendah maka yang menjadi rumusan masalah ini adalah “apakah
assertive training
efektif dalam meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik kelas VIII di MTs
Muhammadiyah Sukarame Bandar Lampung?
E. Tujuan dan Kegunaan penelitian
1. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberhasilan
assertive training
dalam meningkatkan kecerdasan emosi peserta didik.
2. Kegunaan penelitian
a. Kegunaan secara teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu bimbingan konseling pada umumnya dan ilmu pemahaman emosi individu
pada khususnya. b.
Kegunaan secara praktis Kegunaan secara praktis penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk
memberikan sumbangan pemikiran dan masukan bagi peserta didilk, terutama mengenai upaya-upaya dalam mengelola emosi dan memanfaatkan emosi secara
produktif.
BAB II TINJAUAN TEORI