10
13. Membuat laporan harian tentang pelaksanaan pekerjaan, agar selalu sesuai
dengan metode konstruksi dan instruksi kerja yang telah ditetapkan. 14.
Menerapkan program keselamatan kerja dan kebersihan di lapangan. Supervisor dituntut memiliki wibawa sebagai seorang pemimpin yang siap
berkorban serta menjalankan tugas yang diemban agar visi dan misi perusahaan dapat tercapai. Tugas dan tanggung jawab supervisor memang sangat luas, pada
intinya adalah bagaimana ia memastikan bahwa semua pekerjaan dapat dilakukan dengan baik. Supervisor juga dituntut dapat memberikan motivasi kepada karyawan
atau bawahannya agar kembali semangat kerja serta di jalur yang benar dalam melakukan pekerjaan.
2.4.3 Faktor-Faktor Kompetensi Supervisor Proyek
Kompetensi seorang supervisor proyek dalam pekerjaan di suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi beberapa faktor antara lain Listiawati, 2004:
1. Faktor Perencanaan
Faktor perencanaan merupakan salah satu faktor penting. Kejayaan atau keruntuhan seorang supervisor proyek ditentukan oleh rencana kerja.
Karena masa depan yang tidak pasti dapat kita buat lebih baik dengan melakukan perencanaan dari pada hanya berupa kemungkinan. Perencanaan
akan mempercepat proses penyelesaian suatu masalah. Memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-
asumsi mengenai masa depan yang akan datang dalam hal memvisualisasi serta merumuskan aktivitas-aktivitas yang diusulkan yang dianggap perlu
untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan merupakan tindakan dari perencanaan.
2. Faktor Pengaturan
Kegiatan ini bertujuan melakukan pengaturan dan pengelompokam kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan
harapan. Tahap ini menjadi sangat penting karena ketidaktepatan pengaturan dan pengelompokan kegiatan yang terjadi akan berakibat
langsung terhadap tujuan proyek.
11
3. Faktor Pengontrolan
Faktor pengontrolan dilakukan untuk mengetahui perkembangan pekerjaan apakah pekerjaan sesuai dengan jalur yang direncanakan ataukah ada
penyimpangan. Supervisor proyek akan mengetahui dari laporan berkala yang diterima sehingga dia setiap waktu sadar akan hasil dari usahanya
dalam merencana, mengorganisir, dan mengarahkan seluruh pekerjaan proyek. Supervisor proyek tidak hanya mengontrol dari laporan yang
diterimanya tetapi harus mengecek langsung ke lapangan apakah laporan yang dibuat cocok dengan situasi sesungguhnya di lapangan.
4. Faktor Pengkoordinasian
Koordinasi dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Koordinasi internal dilakukan untuk melakukan evaluasi diri terhadap kinerja yang
telah dilakukan, terutama kinerja staf dalam organisasi itu sendiri, sedangkan koordinasi eksternal adalah proses evaluasi kinerja pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek konstruksi kontraktor, konsultan dan owner.
2.5 Proyek Konstruksi