18
Adapun hal-hal yang ditinjau sesuai dengan kriteria mutu yang diisyaratkan seperti :
1. Kinerja dan kehandalan mengenai prosentase ketepatan dalam prediksi
analisis telah sesuai dengan rencana. 2.
Upaya penambahan karakteristik pelengkap untuk menambah estetika dan kehandalan bangunan seperti pembangunan pagar, taman, tempat parkir,
dan lainnya. 3.
Upaya pengukuran penyimpangan terhadap standar yang telah disepakati. 4.
Pelaksanaan konstruksi yang dilaksanakan telah sesuai dengan spesifikasi teknis dan dokumen kontrak.
5. Penetapan jenis material dan metode konstruksi yang dipakai telah
memenuhi syarat peraturan bangunan. 6.
Tenaga kerja yang terampil dan mempunyai komitmen yang taat dan bertanggung jawab akan memberikan kualitas yang lebih baik.
7. Pengkajian kualitas dan kuantitas personil serta peralatan akan memberikan
hasil yang lebih baik. 8.
Pengendalian kemajuan pelaksanaan proyek secara keseluruhan agar sesuai dengan rencana dalam pelaksanaannya di lapangan.
9. Penyusunan jadwal rencana telah memperhitungkan estimasi kebutuhan
sumber daya dan penggunaannya. 10.
Pengendalian distribusi material dan peralatan.
2.8 Waktu dan Penjadwalan Kerja
Jadwal waktu proyek merupakan tulang punggung keseluruhan proses konstruksi, sehingga harus dibuat berdasarkan pada sasaran dan pencapaian target
yang jelas. Dengan memakai jadwal rencana kerja yang tepat, sumber daya yang memadai dapat tersedia pada saat yang tepat, setiap tahap proses mendapatkan
alokasi waktu cukup dengan berbagai kegiatan dapat dimulai pada saat yang tepat pula. Dalam menyusun jadwal rencana kerja harus sudah mempertimbangkan dan
mencakup estimasi kebutuhan sumber daya dan dana disertai dengan analisa penggunaannya yang tepat dan menentukan rambu-rambu marka pengukuran target
kemajuan proyek.
19
Masalah-masalah yang berpengaruh terhadap waktu pelaksanaan proyek lebih banyak disebabkan oleh mekanisme penyelenggaraan, seperti keterlambatan
pengadaan peralatan, material, keterlambatan jadwal perencanaan, perubahan- perubahan pekerjaan selama berlangsungnya konstruksi, kelayakan jadwal
konstruksi, peraturan-peraturan dari pemerintah mengenai keamanan perencanaan dan metode konstruksi, dampak lingkungan, kebijakan di bidang ketenagakerjaan
dan sebagainya. Untuk menganalisis terjadinya penyimpangan dilakukan dengan membandingankan kurun waktu yang dipakai dengan waktu yang direncanakan.
Pada Gambar 2.5 memperlihatkan kurun waktu kegiatan, grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal sebagai nilai kumulatif penyelesaian pekerjaan dan sumbu
horisontal sebagai waktu kalender dari periode pelaksanaan penyelesaian pekerjaan dari angka 0 sampai angka 100 ini, umumnya berbentuk menyerupa
i huruf “S”. Jadwal rencana penyelesaian proyek memeliki tingkat kehandalan yang dinyatakan
dalam suatu indeks kerja. Adapun besarnya indek kinerja IKJ atau produktifitas jadwal dapat ditentukan dengan rumus:
Indek Kinerja Jadwal =
ℎ � � �
� �
� �
ℎ � � � � �
ℎ � � �
� �
� � � ℎ
2.1
Gambar 2.5 Grafik “S” Waktu Penyelesaian Proyek
Awal proyek Akhir proyek
penyelesaian fisik
Waktu bulan
20
2.9 Kualifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi