5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Analisis
Terdapat beberapa definisi mengenai analisis, yaitu: 1.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:43 : Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan
penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.
2. Menurut Komaruddin 2001:53 :
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan yang terpandu.
3. Menurut Kamus Akuntansi 2000:48 :
Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos atau ayat- ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang
memungkinkan tentang perbedaan yang muncul. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa analisis adalah kegiatan berfikir
untuk menguraikan suatu pokok menjadi bagian-bagian atau komponen sehingga dapat diketahui ciri atau tanda tiap bagian, kemudian hubungan satu sama lain serta
fungsi masing-masing bagian dari keseluruhan.
2.2 Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002 adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuataan seseorang. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah merupakan sesuatu daya yang dapat membentuk atau
mengubah sesuatu yang lain. Pengaruh juga dapat diartikan suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik, atau hubungan sebab akibat antara apa yang
mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi. Dua hal ini adalah yang akan dihubungkan dan dicari apa ada hal yang menghubungkannya.
6
2.3 Kompetensi
Menurut Mitrani et all., 1995 kompetensi didefinisikan sebagai karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja
individu merupakan sesuatu yang melekat dalam dirinya yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kinerjanya. Sesuatu yang dimaksud bisa menyangkut
motif, konsep diri, sifat, pengetahuan maupun kemampuankeahlian. Kompetensi dapat dinyatakan sebagai bagian dari kepribadian individual yang bersifat
permanen yang dapat menentukan atau memprediksi kinerja seseorang. Adapun jenis atau macam kompetensi yang diperlukan atau harus dimiliki
oleh para pimpinan, telah disebutkan oleh banyak pakar. Tiap dari mereka menguraikan kompetensi yang relatif berbeda dari yang lain. Akan tetapi, secara
substansial fokus mereka sama yakni karakteristik individu yang penting dimiliki oleh para pemimpin dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut Zwell 2007 kompetensi pemimpin dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, yang meliputi:
1. Task achievement, yakni kompetensi-kompetensi yang berhubungan dengan
pelaksanaan kerja secara baik, tentang apa yang perlu dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, dengan cara apa, dan bagaimana melakukannya.
2. Relationship, kategori kompetensi ini berkaitan dengan komunikasi dan
bekerja secara baik dengan orang lain serta memuaskan kebutuhan mereka. 3.
Personal attributes, yakni kompetensi-kompetensi yang secara intrinsik dimiliki individu dan berhubungan dengan apa yang mereka percaya,
bagaimana mereka berfikir, merasa, belajar, dan membangun. 4.
Manageriali, yakni kompetensi yang secara khusus berhubungan dengan pengaturan, pengawasan, dan pengembangan pegawai.
5. Leadership, yakni kompetensi yang berkaitan dengan aktivitas memimpin
organisasi dan orang-orang yang ada di dalamnya untuk mencapai tujuan, visi, dan sasaran, yang telah ditetapkan.
7
2.4 Supervisor Proyek