Biaya Pelaksanaan Proyek Mutu Hasil Produksi

16 4. Struktur Organisasi Konsultan Gambar 2.4 Struktur Organisasi Konsultan Sumber: Istimawan Dipohusodo, 1996

2.6 Biaya Pelaksanaan Proyek

Menurut Soeharto 1995, biaya adalah segala usaha dan pengeluaran yang dilakukan dalam mengembangkan, memproduksi dan aplikasi produk, sedangkan biaya pelaksanaan proyek adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk tiap pekerjaan dalam menyelesaikan suatu proyek. Secara garis besar biaya pelaksanaan proyek dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Biaya Langsung Direct cost Biaya langsung direct cost adalah biaya yang langsung berhubungan dengan konstruksi bangunan. Biaya langsung didapat dengan mengalikan volume kwantitas suatu pos pekerjaan dengan harga satuan unit cost pekerjaan tersebut. Hal-hal yang mempengaruhi dan perlu diperhatikan pada perhitungan biaya langsung adalah sebagai berikut: a. Material b. Upah Buruh Man Power c. Biaya Peralatan Equipments d. Biaya Subkontraktor 17 2. Biaya Tidak Langsung Indirect Cost Biaya Tidak Langsung Indirect Cost adalah biaya yang tidak secara langsung berhubungan dengan konstruksi, tetapi harus ada dan tidak dapat dilepaskan dari proyek tersebut. Yang termasuk dalam biaya tak langsung adalah: a. Biaya Overhead b. Biaya tak terduga Contigencies c. Keuntungan profit d. Penalti Bonus Dalam keadaan tertentu, penalti dan bonus dapat dianggap sebagai biaya tidak langsung yang dapat mempengaruhi biaya keseluruhan. Biaya langsung dan tidak langsung secara keseluruhan membentuk biaya proyek, sehingga pada pengendalian dan estimasi biaya, kedua jenis biaya ini perlu diperhatikan. Baik biaya langsung maupun biaya tak langsung akan berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek. Meskipun tidak diperhitungkan dengan rumus tertentu, tapi pada umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi kumulatif biaya tak langsung diperlukan Soeharto, 1995.

2.7 Mutu Hasil Produksi

Mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang penilaiannya selalu berubah dari waktu ke waktu. Dimana mutu hasil produksi yang baik merupakan syarat mutlak, sehingga proses produksi harus diarahkan pada upaya untuk memenuhi persyaratan dan segenap kebutuhan pemberi tugas akan standar mutu tadi. Proses produksi tersebut dinyatakan dalam bentuk perencanaan yang menjadi acuan dalam seluruh proses pelaksanaan. Penetapan mutu hasil produksi sendiri dilakukan melalui kegiatan pengawasan, pemeriksaan, pengukuran, dan pengujian laboratorium. Pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu pada hakekatnya penentuan langkah demi langkah terhadap proses pelaksanaan suatu pekerjaan yang mencakup penilaian terhadap metode kerja, ketrampilan kerja, pengadaan material, pengadaan peralatan, pengadaan tenaga kerja, keamanan dan keselamatan kerja demi hasil yang sesuai dengan yang direncanakan. 18 Adapun hal-hal yang ditinjau sesuai dengan kriteria mutu yang diisyaratkan seperti : 1. Kinerja dan kehandalan mengenai prosentase ketepatan dalam prediksi analisis telah sesuai dengan rencana. 2. Upaya penambahan karakteristik pelengkap untuk menambah estetika dan kehandalan bangunan seperti pembangunan pagar, taman, tempat parkir, dan lainnya. 3. Upaya pengukuran penyimpangan terhadap standar yang telah disepakati. 4. Pelaksanaan konstruksi yang dilaksanakan telah sesuai dengan spesifikasi teknis dan dokumen kontrak. 5. Penetapan jenis material dan metode konstruksi yang dipakai telah memenuhi syarat peraturan bangunan. 6. Tenaga kerja yang terampil dan mempunyai komitmen yang taat dan bertanggung jawab akan memberikan kualitas yang lebih baik. 7. Pengkajian kualitas dan kuantitas personil serta peralatan akan memberikan hasil yang lebih baik. 8. Pengendalian kemajuan pelaksanaan proyek secara keseluruhan agar sesuai dengan rencana dalam pelaksanaannya di lapangan. 9. Penyusunan jadwal rencana telah memperhitungkan estimasi kebutuhan sumber daya dan penggunaannya. 10. Pengendalian distribusi material dan peralatan.

2.8 Waktu dan Penjadwalan Kerja

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAPEFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM PENERAPAN TEKNIK LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI.

1 4 12

PENDAHULUAN ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM PENERAPAN TEKNIK LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 4 4

TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM PENERAPAN TEKNIK LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI.

1 8 23

KESIMPULAN DAN SARAN ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK TERHADAP EFEKTIVITAS WAKTU, BIAYA, DAN MUTU DALAM PENERAPAN TEKNIK LEAN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI.

0 4 42

OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE SIMULATED ANNEALING.

0 2 13

Pengaruh Kompetensi Manajer Proyek Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi Gedung di Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

1 3 38

Analisis Strategi Penanganan Risiko Pembengkakan Biaya pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus : Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Kabupaten Jembrana).

0 1 60

Analisis Dampak Risiko Pelaksanaan Konstruksi Gedung Terhadap Biaya, Mutu dan Waktu Proyek.

1 2 63

Judul Poster - Analisis Dampak Risiko Pelaksanaan Konstruksi Gedung Terhadap Biaya, Mutu dan Waktu Proyek.

0 0 1

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA, MUTU DAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

0 1 6