Protokol Komunikasi Kooperatif Dengan Metode Pareto

22 merupakan populasi P solusi. Dalam mencari solusi tidak didominasi dilakukan dengan cara Exhaustive dan Continuously Updated. Exhaustive yaitu mengecek semua solusi secara keseluruhan. Sedangkan Continuously Updated adalah pendekatan terus diperbarui dalam mencari solusi tidak didominasi. Pendekatan Continuously Updated terus diperbarui tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Deb, 2001 : a. Inisialisasi himpunan lintasan tidak didominasi � ′ = {1}. Set counter � = 2. b. Set � = 1. c. Bandingkan solusi � dengan � yang terdapat pada � ′ untuk mencari solusi yang lebih dominan. d. Jika solusi � mendominasi solusi �, hapus anggota ke- � dari � ′ . Jika � kurang dari jumlah anggota � ′ tambahkan � dengan satu dan kembali ke langkah c. Sebaliknya, maka lanjut ke langkah e. Jika anggota ke- � dari � ′ mendominasi solusi �, tambahkan � dengan satu dan kembali ke langkah b. e. Masukkan solusi � ke dalam � ′ atau perbarui � ′ = � ′ ∪ {�}. Jika � �, dimana � adalah banyaknya solusi maka tambahkan � dengan satu dan kembali ke langkah b. Sebaliknya, proses berhenti dan nyatakan � ′ sebagai himpunan tidak terdominasi. Himpunan tidak terdominasi tersebut yang membentuk POF. Setelah POF terbentuk dari solusi tidak didominasi maka dipilih 2 dua melalui Euclidean Distance terkecil. Dalam menentukan Euclidean Distance terkecil dari titik Utopia ke titik-titik pada POF dapat menggunakan persamaan berikut Cohanim dkk, 2004 : � � = min �� � − � ∗ � ���� � 2 + � � − � ∗ � ���� � 2 4.6 di mana { � ∗ , � ∗ } adalah koordinat solusi-solusi Utopia untuk variabel SNR yang dicari nilai maksimumnya dan variabel load variance yang dicari nilai minimumnya, { �, �} adalah koordinat solusi-solusi pada POF, dan {� ���� , � ���� } adalah koordinat solusi-solusi normalisasi pada bidang permasalahan. � ���� dan 23 � ���� ditentukan berdasarkan nilai maksimum dari solusi tidak terdominasi �, sedangkan � ���� ditentukan berdasarkan nilai minimum dari solusi tidak terdominasi �.

4.3. Hasil Simulasi

Untuk simulasi perhitungan load variance, diasumsikan bahwa selain source yang mengirim data ke destination terdapat lima node lain yang mengirimkan data secara bersamaan ke node tujuan masing-masing. Akibatnya ada beberapa node yang memiliki peluang lebih besar untuk menjadi relay karena memiliki beban yang relatif lebih rendah. Dalam contoh ini lima pasangan node tersebut menggunakan lintasan 4-12-31, 7-11-25, 10-19-23, 16-12-2, dan 25-20-6. Diasumsikan bahwa source, node 4, node 7, node 10, node 16, node 25 masing- masing mengirimkan data secara berturut-turut sebesar 5 Mbps, 3 Mbps, 8 Mbps, 7 Mbps, 2 Mbps, dan 11 Mbps. Sedangkan node-node lain diasumsikan memiliki beban secara acak sebesar 2 Mbps, 7 Mbps, 12 Mbps, atau 17 Mbps. Gambar 4.2 mengilustrasikan salah satu contoh hasil dari simulasi. Tanda ‘square’ merupakan node source dan destination, ‘star’ menandakan bahwa node tersebut aktif atau sedang ada komunikasi dengan node lain, dan ‘circle’ merupakan node-node sebagai relay. Untuk simulasi dengan algoritma continuously update ini dihasilkan solusi tidak didominasi berjumlah lima yaitu � 1 ′ lintasan S-11-D dengan nilai SNR = 25.55 Mbps dan load variance 43,1396 Mbps 2 , � 2 ′ lintasan S-28-32 dengan nilai SNR = 24.33 Mbps dan load variance 41,58 Mbps 2 , � 3 ′ lintasan S-12-D dengan nilai SNR = 27.23 Mbps dan load variance 45,64 Mbps 2 , � 4 ′ lintasan S-20-D dengan nilai SNR = 36.61 Mbps dan load variance 46.26 Mbps 2 , � 5 ′ lintasan S-22- D dengan nilai SNR = 25.91 Mbps dan load variance 44,70 Mbps 2 . Solusi tidak didominasi hasil simulasi dapat dilihat pada Gambar 4.3. 24 Gambar 4.2. Model jaringan ad hoc nirkabel Gambar 4.3. POF jaringan ad hoc nirkabel Untuk memilih dua solusi tidak didominasi sebagai pasangan lintasan maka dilakukan dengan mencari jarak euclidean terkecil. Nilai jarak Euclidean untuk solusi tidak didominasi � 1 ′ , � 2 ′ , � 3 ′ , � 4 ′ , dan � 5 ′ berturut-turut adalah 0.1087, 0.3792, 0.4251, 0.4347, dan 0.4808. Sehingga dua pasangan lintasan yang terpilih berdasarkan nilai jarak Euclidean tekecil adalah � 1 ′ lintasan S-11-D dan � 2 ′ lintasan S-28-32. Dua pasangan lintasan terbaik untuk pasangan lintasan kooperatif dapat dilihat pada Gambar 4.4. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 node position m node pos it ion m S 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 D 2 1 4 3 5 10 15 20 25 30 35 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 SNR Mbps Load V ar ianc e M bps 2 1 2 3 4 5