SNR Load Variance Kriteria Permasalahan Jamak

21 semua node di dalam pasangan lintasan tersebut. Nilai load variance tersebut dapat diketahui dengan menghitung load balance dengan persamaan berikut Wong dkk, 1982: � ��� = 1 � � �� � − � 1 � � � � � �=1 �� 2 � �=1 4.4

4.2. Protokol Komunikasi Kooperatif Dengan Metode Pareto

Untuk permasalahan yang saling berlawanan, dimana untuk permasalahan SNR adalah dimaksimalkan dan permasalahan load variance adalah diminimalkan dapat digunakan metode Pareto dalam mencari solusi Pareto optimal front. Jika jumlah node total termasuk pasangan source dan destination adalah �, maka terdapat 1 solusi single-hop dan � − 2 solusi 2-hop. Secara matematis kedua permasalahan tersebut dapat ditulis sebagai berikut Ehrgott, 2005 : � ��� = max �� 1 , � 2 , … , � �−2 � 4.5 � ��� = min �� 1 , � 2 , … , � �−2 � Optimasi dengan metode Pareto menjaga solusi pada Pareto optimal solution untuk setiap permasalahan secara terpisah selama optimasi. Pada Pareto optimal solution terdapat adanya konsep dominasi untuk membedakan solusi dominasi inferior dan tidak didominasi non inferior. Untuk optimasi dengan dua permasalahan maka solusi tidak didominasi dapat digambarkan dalam POF bidang datar dua dimensi. Sedangkan untuk optimasi tiga permasalahan maka solusi tidak didominasi dapat digambarkan dalam POF bidang tiga dimensi Pernodet dkk, 2009. POF untuk dua permasalahan yang meminimalkan dapat dilihat pada Gambar 2.13 Chong dan Zak, 2008. Dalam penelitian ini, protokol komunikasi kooperatif dapat dilihat pada Gambar 3.2. Protokol komunikasi dimulai dari source mengirimkan paket secara broadcast. Terdapat dua macam lintasan yaitu lintasan langsung dan lintasan kooperatif dengan hanya dibatasi satu relay. Himpunan semua lintasan tersebut 22 merupakan populasi P solusi. Dalam mencari solusi tidak didominasi dilakukan dengan cara Exhaustive dan Continuously Updated. Exhaustive yaitu mengecek semua solusi secara keseluruhan. Sedangkan Continuously Updated adalah pendekatan terus diperbarui dalam mencari solusi tidak didominasi. Pendekatan Continuously Updated terus diperbarui tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut Deb, 2001 : a. Inisialisasi himpunan lintasan tidak didominasi � ′ = {1}. Set counter � = 2. b. Set � = 1. c. Bandingkan solusi � dengan � yang terdapat pada � ′ untuk mencari solusi yang lebih dominan. d. Jika solusi � mendominasi solusi �, hapus anggota ke- � dari � ′ . Jika � kurang dari jumlah anggota � ′ tambahkan � dengan satu dan kembali ke langkah c. Sebaliknya, maka lanjut ke langkah e. Jika anggota ke- � dari � ′ mendominasi solusi �, tambahkan � dengan satu dan kembali ke langkah b. e. Masukkan solusi � ke dalam � ′ atau perbarui � ′ = � ′ ∪ {�}. Jika � �, dimana � adalah banyaknya solusi maka tambahkan � dengan satu dan kembali ke langkah b. Sebaliknya, proses berhenti dan nyatakan � ′ sebagai himpunan tidak terdominasi. Himpunan tidak terdominasi tersebut yang membentuk POF. Setelah POF terbentuk dari solusi tidak didominasi maka dipilih 2 dua melalui Euclidean Distance terkecil. Dalam menentukan Euclidean Distance terkecil dari titik Utopia ke titik-titik pada POF dapat menggunakan persamaan berikut Cohanim dkk, 2004 : � � = min �� � − � ∗ � ���� � 2 + � � − � ∗ � ���� � 2 4.6 di mana { � ∗ , � ∗ } adalah koordinat solusi-solusi Utopia untuk variabel SNR yang dicari nilai maksimumnya dan variabel load variance yang dicari nilai minimumnya, { �, �} adalah koordinat solusi-solusi pada POF, dan {� ���� , � ���� } adalah koordinat solusi-solusi normalisasi pada bidang permasalahan. � ���� dan