Hasil Simulasi HASIL DAN PEMBAHASAN
24 Gambar 4.2. Model jaringan ad hoc nirkabel
Gambar 4.3. POF jaringan ad hoc nirkabel
Untuk memilih dua solusi tidak didominasi sebagai pasangan lintasan maka dilakukan dengan mencari jarak euclidean terkecil. Nilai jarak Euclidean untuk
solusi tidak didominasi �
1 ′
, �
2 ′
, �
3 ′
, �
4 ′
, dan �
5 ′
berturut-turut adalah 0.1087, 0.3792, 0.4251, 0.4347, dan 0.4808. Sehingga dua pasangan lintasan yang terpilih
berdasarkan nilai jarak Euclidean tekecil adalah �
1 ′
lintasan S-11-D dan �
2 ′
lintasan S-28-32. Dua pasangan lintasan terbaik untuk pasangan lintasan kooperatif dapat dilihat pada Gambar 4.4.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
node position m node pos
it ion
m
S 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 D
2 1
4 3
5 10
15 20
25 30
35 40
41 42
43 44
45 46
47 48
49
SNR Mbps Load V
ar ianc
e M
bps
2
1 2
3 4
5
25 Gambar 4.4. Pasangan lintasan terbaik
Simulasi dilakukan sebanyak 1000 kali dengan posisi dan beban node yang acak untuk mengetahui distribusi dari masing-masing kriteria dan dibandingkan
dengan metode skalarisasi. Hasil simulasi yang dilakukan sebanyak 1000 kali ditampilkan pada Gambar 4.5 sampai Gambar 4.6. Nilai cdf cumulative
distribution function dari SNR pada protocol diversitas kooperatif dapat dilihat pada Gambar 4.5. Dari Gambar 4.5 tersebut dapat dijelaskan bahwa nilai SNR dari
metode Pareto yang diusulkan berkisar 23.5 sampai 48.5 dB. Sebagai perbandingan ditampilkan juga nilai SNR yang dilakukan dengan metode skalarisasi [15]. Nilai
SNR yang dihasilkan adalah berkisar 18.5 sampai 45 dB. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan protokol yang diajukan diperoleh nilai SNR lebih
besar dibandingkan dengan metode skalarisasi.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
node position m node pos
it ion
m
S 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 D
2 1
4 3
26 Gambar 4.5. CDF dari SNR
Selanjutnya dianalisa nilai cdf dari load variance dimana hasil simulasinya dapat dilihat pada Gambar 4.6. Nilai load variance dari protokol yang diusulkan
diperoleh berkisar 38.51 sampai 50.39 Mbps
2
. Sedangkan dengan metode skalarisasi diperoleh nilai load variance berkisar 39.20 sampai 51.26
Mbps
2
. Gambar 4.6 menunjukkan bahwa nilai load variance dengan protokol yang
diusulkan lebih kecil dibandingan load variance dengan metode skalarisasi. Hal ini disebabkan oleh beban trafik dari node-node pada protokol yang diusulkan
lebih terdistribusi dibandingkan beban trafik dari node-node dengan protokol dengan metode skalarisasi.
Gambar 4.6. CDF of Load Variance
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
65 10
-3
10
-2
10
-1
10
SNR dB P
rob[ S
N R
= abs
c is
s a]
Pareto Scalarization
38 40
42 44
46 48
50 52
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
Load Variance Mbps
2
P rob[
Load V ar
ianc e
= abs
c is
s a]
Pareto Scalarization
27