Metode Pareto Optimasi Permasalahan Jamak MOO

14 a. Titik Anchor Titik anchor merupakan titik dengan nilai terbaik dari salah satu fungsi obyektif. b. Titik Utopia Titik Utopia merupakan titik dari perpotongan nilai maksimalminimal suatu fungsi obyektif dan nilai maksimalminimal suatu fungsi obyektif yang lain. c. Titik Dominasi dan Tidak Didominasi Titik dominasi dan tidak didominasi dapat diketahui dari membandingkan dua buah solusi, sebagai contoh p3 dan p9, yang terdapat pada Pareto optimal solution. Sebuah solusi p3 dikatakan dominasi dari solusi p9 apabila kedua kondisi dibawah ini benar yaitu Deb, 2001: - Solusi p3 tidak buruk dibandingkan p9 dalam semua fungsi obyektif. - Solusi p3 lebih baik dibandingkan dengan solusi p9 untuk paling sedikit satu fungsi obyektif. L o a d V a r i a n c e Solusi tidak terdominasi Solusi dominasi POF Titik Utopia Jarak Euclidean Contoh : 1-3-9- 32 Titik Anchor Konsumsi Daya p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p16 p15 Gambar 2.5. POF untuk dua fungsi obyektif 15

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini memaparkan metode penelitian dalam Hibah Bersaing 2015 ini yaitu perumusan protokol komunikasi kooperatif berdassarkan kriteria permasalahan jamak lintas lapisan. Kriteria permasalahan jamak lintas lapisan tersebut diformulasi menjadi MOO. Selanjutnya dilakukan simulasi untuk mengetahui kinerja protokol komunikasi kooperatif dengan kriteria permasalahan jamak lintas lapisan yang diformulasi menjadi MOO yang diselesaikan dengan metode Pareto.

3.1. Pemodelan Sistem Dan Protokol

Model jaringan ad hoc yang digunakan adalah satu source, satu destination, dan multi relay. Semua node berada pada ruang terbuka dengan luas 100 m × 100 m. S mengirimkan paket data secara broadcast ke D dibantu oleh multi relay node. Pada studi ini, ditentukan sebanyak 30 node memiliki peluang menjadi relay. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1. Dalam studi ini setiap node dapat bertindak sebagai source S, relay R, dan destination D. Ciri-ciri dari model sistem ini adalah : • Tiap-tiap node mengunakan antena tunggal dengan radiasi omnidirectional. • Relay dalam melakukan komunikasi kooperatif menggunakan metode AF. • Metode pengiriman paket berdasarkan half duplex. • Transmisi dilakukan dalam fase transmisi langsung dan satu atau lebih fase transmisi kooperatif. • Daya pancar S dan R dianggap sama sebesar �. • Model kanal yang digunakan adalah model path loss yaitu distance power law yang dipengaruhi oleh shadowing Gunantara dan Hendrantoro, 2013. • Noise yang mempengaruhi adalah noise AWGN dengan varian � . 16 S D 1 N 8 7 6 5 4 3 2 Gambar 3.1. Model sistem Kami asumsikan dalam protokol ini masing-masing node menyiarkan informasi tentang daya yang diterima dan beban trafik dari node lain secara bergantian sehingga masing-masing node mengetahui daya terima setiap node berupa tabel daya yang diterima. Protokol komunikasi dimulai dari source mengirimkan paket secara broadcast. Terdapat dua macam lintasan yaitu lintasan langsung dan lintasan kooperatif dengan hanya dibatasi satu relay. Himpunan semua lintasan tersebut merupakan populasi P solusi. Dalam mencari solusi tidak didominasi dilakukan dengan cara Continuously Updated. Terakhir, memilih dua solusi tidak didominasi dengan Euclidean distance terkecil. Untuk lebih jelasnya protokol ini dapat dilihat pada Gambar 3.2.