2.4.5. Asma
Istilah asma berasal dari kata Yunani yang artinya “terengah-engah” dan berarti serangan nafas pendek Purnomo, 2008. Asma merupakan gangguan
inflamasi jalan napas yang menyebabkan serangan mengi, sesak, dada terasa tertekan, dan batuk Jackson,2011. Menurut Rab 2010, asma bronkial adalah
penyempitan bronkus yang bersifat reversibel yang terjadi oleh karena bronkus yang hiperaktif mengalami kontaminasi dengan antigen.
Faktor pencetus asma adalah alergi, infeksi dan iritasi, ketidakseimbangan saraf otonom, perubahan lingkungan dan suhu Rab, 2010.
Asap rokok, semprotan obat nyamuk dan semprotan rambut dapat mencetuskan serangan asma. Penderita yang tidak merokok bisa dapat serangan asma karena
berada dalam ruangan yang penuh asap rokok. Anak-anak yang menderita asma lebih sering mendapat serangan asma bila dirumahnya ada yang merokok
Sundaru, 2007. Hal ini juga diperkuat dari data yang diperoleh oleh Riskesdas yang menunjukkan bahwa kelompok mantan perokok 1,9 kali berisiko terkena
asma dibandingkan dengan merokok dan kelompok bukan perokok karena penderita asma mempunyai sifat kepekaaan saluran nafas yang berlebihan
sehingga merokok merupakan pemicu utama terjadinya asma. Oemiati, Sihombing, dan Qomariah, 2010.
Gejala asma yang khas yaitu mengi bengek yang terjadi secara mendadak dan episodik serta memburuk pada malam hari atau dini hari dan saat
cuaca dingin, olahraga dan heartburn refluks cairan lambung. Gejala lain yaitu batuk dengan atau tanpa sputum, dada terasa tertekan seperti diremas, dan sesak
napas. Pengobatannya terutama harus menghindari alergen dan iritan pernapasan yang diketahui. Gejala asma dan inflamasi jalan napas harus dikontrol dengan
pengobatan. Obat “pereda cepat” atau obat penyelamat direkomendasikan untuk penggunaan segera saat onset serangan. Umumnya digunakan obat bronkodilator,
seperti agonis beta kerja pendek yang dengan cepat akan merelaksasi otot pernapasan. Kortikosteroid kerja panjang mencegah inflamasi jalan napas dan
digunakan untuk kontrol jangka panjang Jackson, 2011.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 .