Kategori dan Efek Bagi Perokok

mencapai 3 - 6, dan gas ini dapat dihisap oleh siapa saja, seseorang yang merokok hanya akan menghisap 13 bagian saja, yaitu arus tengah, sedangkan arus pinggir akan berada tetap diluar. Sesudah itu perokok tidak akan menelan semua asap tetapi ia semburkan lagi keluar. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah, lebih kuat dibandingkan oksigen, sehingga setiap ada asap tembakau, disamping kadar oksigen udara yang sudah berkurang, ditambah lagi sel darah merah akan semakin kekurangan oksigen karena yang diangkut adalah CO dan bukan oksigen. Sel tubuh yang kekurangan oksigen akan melakukan spasme, yaitu menciutkan pembuluh darah. Bila proses ini berlangsung terus-menerus, maka pembuluh darah akan mudah rusak dengan terjadinya proses aterosklerosis penyempitan. Penyempitan pembuluh darah akan terjadi dimana-mana.

2.3.4. Kategori dan Efek Bagi Perokok

Ada 2 kategori perokok yaitu : 1. Perokok aktif adalah seseorang yang secara aktif merokok. 2. Perokok pasif adalah seseorang yang sebenarnya tidak merokok, namun karena ada orang lain yang merokok di dekatnya, akhirnya ia pun terpaksa menghisap asap rokoknya. Risiko yang ditanggung oleh perokok pasif lebih berbahaya dibanding perokok aktif karena daya tahan tubuh terhadap zat-zat berbahaya dari rokok lebih rendah. Menurut Budiantoro 2009 dalam Loren 2009 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia IAKMI mengatakan, sebanyak 25 zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok perokok aktif, sedangkan 75 nya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang disekelilingnya perokok pasif. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang Universitas Sumatera Utara mengepul dari ujung rokok yang sedang tidak dihisap. Karena asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Asap rokok yang dihisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen, yaitu komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen yang bersama gas terkondenisasi menjadi pertikulat. Dengan demikian, asap rokok yang dihisap dapat berupa gas sejumlah 85 dan sisanya berupa partikel. Dilihat dari segi asap rokok, asap rokok dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu asap rokok yang dihisap melalui mulut disebut mainstream smoke, dan asap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan ke udara oleh si perokok disebut sidestream smoke. Kedua asap tersebut mengakibatkan seseorang menjadi perokok pasif Sitepoe, 2000 dalam Sumarna, 2009. Menurut Rahmatullah 2009 beberapa penyakit yang yang berhubungan dengan merokok pasif atau berhubungan dengan paparan asap rokok lingkungan adalah: 1. Peningkatan infeksi paru dan telinga, serta eksaserbasi akut penyakit paru kronik, 2. Gangguan pertumbuhan paru pada anak, 3. Peningkatan risiko kematian pada anak sudden infant death syndrome, SISD, 4. Peningkatan kemungkinan penyakit kardiovaskular dan gangguan perilaku neurologis apabila si anak tumbuh menjadi dewasa, 5. Asap rokok lingkungan merupakan penyebab penyakit pada bukan perokok, 6. Paparan asap rokok lingkungan dapat memberikan beberapa efek iritasi akut, dan 7. Paparan asap rokok lingkungan pada orang dewasa bukan perokok dapat meningkatkan risiko untuk timbulnya kanker paru dan penyakit jantung iskemik. Universitas Sumatera Utara Dengan demikian rokok tidak hanya menimbulkan dampak yang berbahaya bagi perokok aktif tetapi juga bagi perokok pasif karena terpaksa menghirup asap rokok.

i. Klasifikasi Perokok