Tabel 5.8. Tabulasi Silang Kategori Pengetahuan dengan Kategori Sikap Responden tentang Dampak Rokok terhadap Kesehatan Paru
Kategori Kategori Sikap Total
Pengetahuan Baik Cukup Kurang n p
n n
Baik 219
89,4 26
10,6 245
100,0 0,394 Cukup Kurang
39 95,1
2 4,9
41 100,0
nilai signifikan p=0,05
5.3. Pembahasan
5.3.1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi karakterisrik responden berdasarkan umur dan jenis kelamin. Responden yang dipilih mewakili dari
masing-masing kelas, sehingga dari tabel 5.1 responden terbanyak terdapat pada umur 16 tahun yaitu sebanyak 108 orang 37,8 dan yang paling sedikit terdapat
pada umur 18 tahun yaitu 17 orang 0,3. Sedangkan menurut jenis kelamin terlihat pada tabel 5.2 responden terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 182 orang 63,6, kemudian perempuan sebanyak 104 orang 36,4.
5.3.2. Pengetahuan
Pengetahuan knowledge adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan
sebagainya Notoatmodjo, 2010. Dimana penelitian dilakukan pembagian angket
yang telah valid untuk mengukur pengetahuan dan sikap responden.
Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan siswa tentang bahaya rokok terhadap kesehatan paru diperoleh sebanyak 248 responden 86,7 mengetahui
bahwa rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas, hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI 2003 dalam Purba 2009, rokok adalah
hasil olahan tembakau termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Nicotiana tabacum, Nicotiana rustica dan spesies lainnya atau
sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan yang dibungkus dengan kertas. Sebanyak 230 responden 80,4 menjawab
Universitas Sumatera Utara
dengan benar bahwa rokok filter rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus Purba, 2009. Disamping itu, sebanyak 191 responden 66,8 mengetahui
bahwa tiga racun utama rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida, dan sebanyak 96 responden 33,6 menjawab dengan benar bahwa kandungan rokok
yang menyebabkan kanker adalah tar yang merupakan sejenis cairan kental berwarna coklat atau hitam yang merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat
lengket dan menempel pada paru-paru. Sedangkan nikotin bukan merupakan komponen karsinogenik tetapi nikotin memiliki efek aditif dan psikoaktif
Gondodiputro 2007 dalam Purba 2009 dan sebanyak 222 responden 77,6 menjawab dengan benar bahwa kandungan rokok yang membuat kecanduan
adalah nikotin. Sebanyak 282 responden 98,6 menjawab dengan benar bahwa
perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain dan sebanyak 280 responden 97,9 yang mengetahui bahwa perokok
aktif adalah orang yang merokok. Disamping itu sebanyak 197 responden 68,9 yang mengetahui bahaya asap rokok pada perokok aktif lebih kecil daripada
perokok pasif. Hal ini dijelaskan oleh Budiantoro 2009 dalam Loren 2009 dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia IAKMI yang mengatakan,
sebanyak 25 zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok perokok aktif, sedangkan 75 nya beredar di udara bebas yang berisiko
masuk ke tubuh orang disekelilingnya perokok pasif. Selain itu, sebanyak 281 responden 98,3 telah memiliki pengetahuan
yang baik bahwa organ yang rusak akibat rokok adalah paru-paru, dan sebanyak 278 responden 97,2 mengetahui bahwa penyakit paru yang disebabkan rokok
adalah kanker paru seperti yang dilaporkan WHO 2008, kanker paru merupakan urutan pertama penyebab kematian akibat rokok. Sebanyak 280 responden
97,9 mengetahui gejala umum penyakit paru akibat rokok adalah batuk dan sesak napas dan sebanyak 239 responden 83,6 mengetahui bahwa jika
pembuluh darah pecah akibat iritasi luka pada saluran napas yang terjadi yaitu batuk darah.
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan diperoleh sebanyak 245 responden 85,7 yang berpengetahuan baik, 37 responden 12,9 yang berpengetahuan cukup, dan 4
responden 1,4 yang berpengetahuan kurang. Sedangkan berdasarkan karakteriktik responden dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa berdasarkan jenis
kelamin yang memiliki pengetahuan baik paling banyak berasal dari responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 162 orang 89,0 dibandingkan
perempuan hanya 83 orang 79,8, dan berdasarkan umur antara 13-18 tahun yang memiliki pengetahuan baik terdapat pada umur 13 tahun 5 orang 100,0
dan 18 tahun sebanyak 1 orang 100,0. Dari hasil tersebut terlihat bahwa mayoritas pengetahuan tentang rokok
terhadap kesehatan paru pada siswa SMA Harapan 1 Medan tahun 2012 berada pada tingkat baik dimana laki-laki lebih mengetahui dibandingkan perempuan dan
umur 13 dan 18 tahun juga lebih tahu. Menurut asumsi peneliti, ini disebabkan karena para siswa telah banyak mendapatkan informasi mengenai rokok baik dari
sekolah maupun dari berbagai media yang tersedia.
5.3.3. Sikap