85 kejelasan ini tidak memiliki banyak masalah karena banyak kode
yang memiliki ketepatan matematis. Kebanyakan dalam kasus, terdapat terdapat hubungan satu lawan satu antara unit kode dan
istilah-istilah dalam bahasa atau konsep yang telah diketahui. Proses decoding dalam banyak kasus tidaklah sulit; penyiapan agen
decoding telah dilatih secara lengkap di dalam sistem. Sebaliknya, dalam bahasa yang alami, khusus untuk tujuan komunikasi, seperti
dalam kasus yang lain, terdapat banyak masalah-masalah yang tidak dapat diatasi dengan keterpahamankejelasan.
Masalah keterpahaman juga menyebabkan encoding dan decoding menjadi faktor utama dalam komunikasi. Harus terdapat
banyak kesamaan antara pembicara dan pendengar dalam elemen- elemen bahasa seperti juga dalam dalam implikasi semantik demi
suksesnya
komunikasi. Sementara
encoding, merupakan
pertimbangan yang utama misalnya bertemu pendengar sebisa mungkin yang memiliki tingkatan yang sama dengannya, dan
meminimalkan redudansi. Semua ini akan memungkinkan pendengar
untuk melakukan
pengkodean decode
dan mendapatkan kepahaman yang optimal
D. Pengajaran Keterampilan Komunikasi
Tujuan komunikasi selanjutnya tidak bisa dilalaikan dalam pengajaran bahasa asing. Ada polaritas yang kita lihat sebelumnya,
pembicara adalah inisiator aktif dari kegiatan berkomunikasi; sedangkan pendengar yang disebut pasif agen yang mengakui
atau memahami. Atas dasar perbedaan ini ketika kita berbicara tentang keterampilan komunikasi dan skill yang lain. Jadi berbicara
dan menulis adalah keterampilan komunikasi, dan mendengarkan dan membaca merupakan keterampilan pemahaman.
Kegiatan komunikasi menunjukkan bahwa ada dua polaritas
benar-benar penting dan ekspresi yang terjadi dalam satu dan
86
penerimaan yang lain. Kami juga melihat bahwa rantai
komunikasi adalah keberlangsungan antara pembicara- pendengar peran antara dua agen
. Selama komunikasi alami bahasa seharusnya kita juga mengajarkan bahasa asing lainnya
seperti kita melihat anak kecil dalam rumah menggunakan bahasa sebagai pola prilaku dan bahasa juga dijadikan sebagai alat
komunikasi. Tingkah laku verbal dan komunkasi memiliki berbagai aspek dan fenomena bahasa yang sama. Untuk alasan ini kita
mengidentifikasi bahasa dengan prilaku verbal seperti perilaku verbal maupun dengan komunikasi meskipun ini adalah domain
perilaku yang tidak termasuk dalam bahasa, domain komunikasi juga yang tidak masuk domain bahasa. Seorang anak di rumah
dapat mengambil L1 sehingga secara menyeluruh sebab untuk L1 nya. Adalah baik suatu aspek penting dari itu tingkah laku sehari-
harinya untuk mandirinya dan dunia disekitarnya dan untuk merasakan kepuasan kebutuhan mereka yang gagal.
Guru yang berbahasa L2 diluar kelas dalam pola-pola lainnya, tempat-tempat lain, mampu mengabaikan prilaku aspek-aspek
komunikasi bahasa. Dalam bahasa asing banyak kegagalannya untuk mengembangkan teknik yang akan mampu pelajar L2 untuk
mengambil aspek-aspek bahasa yang mana dapat membantunya menggunakan apa yang ia pelajari dalam situasi kehidupan dan
membuat L2 menjadi bahasa hidupnya. Langkah terhadap ESP, Inggris: atau spesifik tujuan mencoba rmemenuhi persyaratan ini
untuk beberapa pekerjaan yang harus dilakukan. Apa pun dapat pola-pola argumen dalam hal ini tidak adanya - suasana L2 dan
kebutuhan untuk penggunaan L2 secara aktif, hal itu mewajibkan L2 harus diajarkan terutama sebagaikomunikasi.
Tidaklah mungkin bagi kita untuk melihat bahasa tanpa ada hubungan dengan seseorang, secara alami dan pengalamannya
bervariasi. Bahasa tidak ada di luar manusia, meskipun kita mampu
87 melihatnya secara objektif, independen dari orang ini atau itu.
Bahasa komunitas akan bertahan dalam individu yang masih hidup terakhir bahkan ketika seluruh masyarakat binasa. Manusia menjadi
dasar kaitannya dengan bahasa yang dinyatakan dalam semantik. Semantik terdiri dalam totalitas pengalaman yang bervariasi dalam
sebuah masyarakat. Sejumlah dari pengalaman ini, sehingga untuk mengatakan, beku ke dalam bahasa system semantik. Potensi-
potensi masa lalu, sekarang dan bahkan masa depan suatu masyarakat mendapatkan dicantumkan
E. Keterampilan Mikro dalam Memahami Apa Yang Di