31
BAB IV METODE PENGAJARAN BAHASA ARAB
A. Pengertian Pendekatan, Metode Dan Teknik
1. Pendekatan
Madkhal
Dalam pengajaran bahasa, ada tiga istilah yang perlu dipahami pengertian dan konsepnya secara tepat, yakni pendekatan,
metode, dan teknik. Pendekatan adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan hakekat bahasa dan belajar mengajar bahasa.
Metode adalah rencana menyeluruh penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan pendekatan yang ditentukan. Sedangkan
teknik adalah kegiatan spesifik yang diimplementasikan di dalam kelas, selaras dengan metode yang telah dipilih. Untuk lebih
jelasnya, akan kami berikan suatu paparan tentang macam-macam pendekatan, diantaranya adalah:
1 Pendekatan Humanistik Humanistic Approach Yaitu sebuah pendekatan yang memberikan perhatian
kepada pembelajar sebagai manusia, tidak menganggapnya sebagai benda yang merekam seperangkat pengetahuan. Pembelajaran
bahasa menurut pendekatan ini adalah bertujuan mempererat hubungan antara manusia dengan berbagai ragam budaya dan
pengalaman. Maka langkah pertama untuk merealisasikan tujuan hal itu adalah dengan memberikan kesempatan kepada pembelajar
yang berbeda budaya dan pengalamannya itu untuk berdialog mengenai diri mereka.
Mengungkapkan perasaan
mereka serta
bergantian mengungkapkan berbagai hal mengenai diri mereka. Proses ini bisa
memenuhi kebutuhan pembelajar untuk aktualisasi diri. Pendekatan ini tidak lebih didalamnya berisi seperangkat pesan-pesan yang
mendorong agar proses pembelajaran lebih memberi perhatian pada siswa dan diberlakukan manusia manusiakan siswa.
32 2 Pendekatan Teknik Media-Based Approach
Yaitu pendekatan yang didasarkan pada pemanfaatan media pembelajaran dan teknik-teknik pendidikan. Pendekatan ini
berpendapat bahwa media dan teknik pembelajaran sangat berperan dalam menyampaikan pengalaman belajar serta bisa merubah
pengalaman belajar menjadi pengalaman yang nyata terindra.
Kesuksesan media dan teknik dan proses pengajaran berdampak pada munculnya orientasi baru pada bidang pengajran
bahasa asing. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan cara untuk menjelaskan makna kata, terkib-terkib serta konsep-konsep
budaya baru dengan menggunakan gambar-gambar, peta, lukisan, menghadirkan contoh yang nyata, kartun dan lain sebagainya yang
bisa membantu memahamkan siswa tentang pesan-pesan kata bahasa asing. Namun ada beberapa kendala dalam pendekatan ini,
diantaranya adalah kurangnya materi pembelajaran baik serta tingginya biaya yang harus dikeluarkan guru untuk menyiapkan
media yang memenuhi standar yang diinginkan sesuai dengan jumlah pengguna.
3 Pendekatan Analisis dan Non Analisis Adapun perbedaan antara pendekatan analisis dan non analisis
adalah sebagai berikut : a Pendekatan Analisis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berdasarkan pada kebahasaan. 2. Didasarkan pada kajian-kajian ilmu sosial kebahasaan,
semantik, dan proses bicara. 3. Menurut
adanya needs
analysis kebahasaan
dan metodologi kebahasaan modern.
4. Mengharuskan penyiapan materi pengajaran baru serta strategi pengajaran baru.
33 b
Pendekatan Non Analisis Sedangkan pendekatan non analisis mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut: a Didasarkan pada konsep psycholinguistic tokoh pendidikan
bukan pada konsep-konsep kebahasaan. b pendekatan ini juga disebut dengan pendekatan global dan
integrated naturalistic. c Didasarkan pada asumsi-asumsi khusus terhadap siswa, dan
difokuskan pada pemenuhan kesempatan pemerolehan bahasa bukan pembelajarannya.
4 Pendekatan Komunikatif Communicative approach Yaitu pengajaran bahasa secara konunikatif artinya
pengajaran yang dilandasi oleh teori komunikatif atau fungsi bahasa. Menurut pendekatan ini tujuan pengajaran bahasa adalah
untuk mengembangkan kemampuan komunikatif serta prosedur pengajaran keempat ketrampilan berbahasa mendengar, berbicara,
membaca serta menulis yang mengakui interdepensi atau saling ketergantungan antara bahasa dan komunikasi. Teori tentang
hakikat bahasa yang melandasi pendekatan komunikatif ini adalah teori yang menyatakan bahwa bahasa itu adalah alat untuk
menyatakan fungsionalkomunikatif. Tujuan pengajaran bahasa adalah untuk menolong pembelajar mencapai kemampuan
komunikatif.
Metode pembelajaran Bahasa Arab telah mendapatkan perhatian dari para ahli pembelajaran Bahasa dengan melakukan
berbagai kajian dan peneitian untuk mengetahui efektifitas dan kesuksekan berbagai metode pembelajaran. Yaitu bahwa metode
menjadi hal yang sangat penting dalam studi Bahasa Asing termasuk didalamnya adalah belajar Bahasa Arab. Kesuksesan
34 belajar ini sangat barkaitan dengan berbagai faktor yang
mendukungnya yaitu faktor antara siswa dengan guru, karena hal ini adalah metode atau cara yang dipakai dalam pembelajaran
untuk mempermudah seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan kebahasaan, tetapi ada kalanya juga seseorang mendapatkan
kesulitan jika dalam belajarnya tidak sesuai dengan karakteristik metodenya atau tidak tepat sasaran. Oleh karena itu metode yang
tepat dalam belajar sebaiknya melihat konsep dari sebuah metode belajar Bahasa Arabnya.
Bahasa Arab sebagaimana kita ketahui merupakan bahasa yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit yang maju, dimana
bahasa arab juga sebagai bahasa Al-
Qur’an. Selain itu kosa kata
dalam bahasa Indonesia juga banyak yang menyerap dari bahasa Arab.
Bahasa Arab dapat didefinisikan sebagai berikut:
ﺔ ﻐ ﻠ ﻟ ا ﻰ ﻤ ﻈ ﻌ ﻟ ا
ﻢ ﻀ ﻟ ف ﻮ ﻔ ﺻ
ﺔ ﻣ ﻻ ا ة ﺪ ﺣ ا ﻮ ﻟ ا
.
ﻊ ﻤ ﺟ و ﺔ ﻤ ﻠ ﻛ
,
ﺎ ﻤ ﻛ ة ا د أ
ﺎ ّﻤ ﻋ أ ﺮ ﻤ ﻟ ا
.
ﺔ ﻟ ا و ض
ﺮ ﻌ ﻟ ﺎ ﻣ
ﻞ ﻘ ﻌ ﻟ ا
,
د ا ﺮ ﻓ إ ﺎ ﻤ ﺠ ﻟ ا
ﺔ ﻋ ا ﻮ ﻟ ا
ة ﺪ ﺣ ﻰ ﻠ ﻋ
ﺎ ﺿ ر
,
ﻊ ﺟ ﺮ ﻤ ﻟ ا ﻰ ﻓ
ﺔ ﻐ ﻠ ﻟ ا ا ﺮ ﻌ ﻟ ا
ﻰ ﻓ
, V
Dari penjelasan
diatas, dapat
dijelaskan bahwa
pembelajaran bahasa Arab adalah proses interaksi peserta didik dengan lingkungannya dalam hal ini adalah bahasa Arab sehingga
terjadi perubahan perilaku siswa dimana mereka dapat memahami, mengerti, dan menguasai keterampilan bahasa Arab yang meliputi
menulis, membaca, mendengarkan, berbicara dengan baik dan benar.
3. Metode Thariqah