Tindakan Komunikasi Paradigma Pembelajaran Bahasa Reorientasi Teori, Pendekatan, dan Metode Pengajaran

79 BAB VII BAHASA DAN KOMUNIKASI

A. Tindakan Komunikasi

William Wundt dan George Miller dikatakan sebagai tokoh yang memprakarsai penelitian tentang struktur komunikasi bahasa di masa modern. Buhler, seorang psikolog Jerman, juga meneliti tentang struktur komunikasi. Buhler mengaplikasikan model teknik komunikasi ke dalam psikolinguistik dan menggabungkan beberapa ide dari psikologi Gestalt mengenai performa bahasa dan mengembangkan apa yang dikenal sebagai ‘cybernetics’, yakni ilmu tentang kombinasi. Komunikasi adalah sebuah kejadian. Komunikasi adalah sebuah tindakan yang melibatkan manusia, symbol-simbol alat-alat, dan abstraksi. Komunikasi adalah sebuah kejadian yang terjadi antara dua pelaku: pembicara dan pendengar. Kedua pihak ini bukanlah dua organism yang sungguh-sungguh terisolasi, tetapi manusia dengan dengan latar belakang psikososial dan unsur kesengajaan. Sebuah tindakan komunikasi terjadi antara pembicara dan pendengar , dimana diikutsertakan juga penerimaan atau penolakan serangkaian konsep dan symbol-simbol linguistik pada bagian pendengar dan pembicara. [Fenomena ini akan diteliti pada bagian selanjutnya]. Komunikasi memiliki sebuah arah, sebuah chanel aliran dan cara bagaimana komunikasi itu dilakukan. Sebuah tindakan komunikasi yang tepat diarahkan dari pembicara dan pendengar; umpan balik atau respon kepada pembicara adalah satu hal yang lain, sebuah sebuah tindakan komunikasi yang berbeda dimana pendengar menduga peranan pembicara dan terjadi sebuah pergantian yang konstan antara peran pembicara dan pendengar. Pergantian peran ini membuat komunikasi menjadi sebuah rantai aktifitas, kejadian-kejadian yang berkesinambungan. Untuk itu, arah komunikasi merupakan faktor pergantian. 80 Komunikasi, baik antara dua orang yang berbicara secara langsung atau antara dua orang di telepon, atau melalui piranti nirkabel, atau bahkan melalui tulisan, terjadi hanya dalam satu chanel, tak perduli seberapa pendek komunikasinya atau seberapa jauh jarak antara pembicara dan pendengar. Chanel yang digunakan bisa saja berupa udara, kabel atau ruangan atau media apa saja yang dapat mengalirkan suara. Komunikasi yang kita pahami disini adalah sebuah aktifitas fisik dan memerlukan sebuah chanel yang sama. Gelombang suara bergerak melalui chanel menuju kearah pendengar. Sebuah tindakan komunikasi juga memerlukan cara yang khusus: sebagai cara audio atau cara visual. Sangat memungkinkan juga bagi para orang buta dan orang tuli untuk berkomunikasi melalui apa yang kita sebut cara meraba. Tetapi dalam situasi normal, kedua cara yang disebutkan diatas berfungsi sebagai media. Ringkasnya, tindakan komunikasi tidak dapat dijelaskan secara lengkap tanpa memberikan penekanan pada arah, chanel an cara dimana komunikasi tersebut dilakukan. Komunikasi bersifat struktural dalam beberapa hal yang berhubungan dengan komponennya. Bisa dipandang juga sebagai lapisan-lapisan struktur. Tindakan komunikasi mengikutsertakan pembicara dan pendengar, demikian juga dengan hubungan antara keduanya: pesan. Kita dapat mengidentifikasi pesan sebagai sebuah sistem pengkodean informasi. Secara linguistic, pesan merupakan sistem simbolik yakni bahasa. Bahasa dalam hal ini merupakan sistem pengkodean yang menghubungkan pembicara dan pendengar. Isi komunikasi adalah pesan; isi dari pesan adalah informasi yang dikodekan di dalam pesan. Dengan kata lain, informasi adalah intisari komunikasi. Sebuah tindakan komunikasi dapat diukur dan dievaluasi dalam hal jumlah informasi yang dikodekan dalam pesan. Secara linguistik, sebuah tindakan percakapan yang tidak memiliki isi berupa informasi atau niat tidak dapat disebut sebagai sebuah bahasa, untuk tujuan praktis, 81 seperti sebuah bahasa yang tidak membawa bentuk komunikasi, tidak memiliki symbol-simbol bahasa seperti yang seharusnya dimiliki. Informasi secara empiris dapat diukur dan terdapat kemungkinan untuk menghitung tingkatan redundansi dari sebuah pesan. Hal ini akan diteliti lagi nanti secara detail. Bahasa yang redundan berlebihan tidak membawa informasi baru yang digunakan bersama dengan informasi untuk eksplicatif atau untuk tujuan dekoratif. Inilah sebenarnya struktur dari tindakan komunikasi.

B. Polaritas pembicara- pendengar