Sandy Mardiansyah Widia,2013 Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Peserta Diklat Pegawai Negeri
Sipil PNS Di BBPPKS Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sebelum kegiatan pengambilan data yang sebenarnya dilakukan, angket yang akan digunakan terlebih dahulu diujicobakan. Maksud dari dilakukannya uji
coba angket ini adalah untuk mengetahui validitas dan realibilitas dari item yang telah disusun, serta untuk mengetahui kelemahan atau kekurangan dari setiap item
dalam angket, apakah itu kekurangan dalam susunan kata-kata atau redaksi kalimat, alternative jawaban, maupun dalam maksud atau isi pernyataan. Faisal
1982:189 mengemukakan pentingnya dilakukan uji coba sebagai berikut: Setelah angket disusun, lazimnya tidak langsung disebarkan untuk
penggunaan sesungguhnya tidak langsung dipakai dalam pengumpulan data yang sebenarnya. Sebelum pemakaian yang sesungguhnya sangatlah
mutlak diperlukan uji coba terhadap isi maupun bahasa angket yang telah disusun.
Adapun uji coba angket ini penulis lakukan terhadap 10 orang PNS yang menjadi peserta diklat yang dilaksanakan di Diklat Badan Kepegawaian Daerah
Kota Bandung. Dipilihnya objek uji coba tersebut adalah agar data yang diterima dari hasil uji angket tersebut dapat dijadikan pembanding untuk hasil penelitan
yang sebenarnya. Setelah uji coba dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah menguji
keajegan dan kesasihan tiap item pernyataan dari setiap variabel. Intrumen sebagai alat pengumpul data, pengukur variabel penelitian, harus memenuhi syarat utama,
yaitu syarat validitaskesasihan dan syarat realibilitaskeajegan. Angket dianggap valid, apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
3.1. Uji Validitas
Sandy Mardiansyah Widia,2013 Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Peserta Diklat Pegawai Negeri
Sipil PNS Di BBPPKS Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Validitas menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk apa yang akan di ukur. Suatu tes atau intrumen pengukur dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud yang dilakukan
pengukuran tersebut. Menurut Masrun sebagaimana dikutip oleh Sugiyono 2004:124 menyatakan
“Teknik korelasi untuk menentukan validitas item sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan.” Item yang mempunyai korealasi positif
dengan skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut memiliki validitas yang tinggi pula. Biasanya minimum untuk dianggap
memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3”. Jadi kalau antara butir dengan skor total kurang 0,3 maka butir dalam instrument penelitian tersebut dinyatakan tidak valid.
Semua item yang memiliki korelasi kurang dari 0,30 dapat disisihkan dan item-item yang akan dimasukan dalam alat tes adalah item-item yang memiliki
korelasi diatas 0,30. Pengertian semakin tinggi koreasli itu mendekati angka satu 1,00 maka semakin baik pula konsistensinya atau validitasnya.
Penulis menggunakan rumus koreasli product moment untuk mencari nilai korelasinya, dengan rumus menurut Sugiyono 2004:182 adalah sebagai berikut:
Dimana:
r
xy
: Koefisien Korelasi
Sandy Mardiansyah Widia,2013 Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Efektivitas Kerja Peserta Diklat Pegawai Negeri
Sipil PNS Di BBPPKS Balai Besar Pendidikan Dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
∑x : Jumlah skor X
∑y : Jumlah Skor Y
n : Jumlah Responden
x : Total skor jawaban pertanyaan nomor ganjil
y : Total skor jawaban pertanyaan nomor genap
Selanjutnya dilakukan uji t-test dengan rumus sebagai berikut:
1 2
2
r n
r t
t = nilai t
hitung
r = koefisien korealasi hasil r
hitung
D istribusi table t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n – 2,
maka dasar pengambilan keputusan: Jika
t hitung t table berarti valid, sebaliknya t hitung t table berarti tidak valid
Jika instrument itu valid, maka dilihat criteria penafsiran mengenai indeks korelasinya r sebagai berikut:
antara 0,800 sampai dengan 1,000 : sangat tinggi antara 0,600 sampai dengan 0,700 : tinggi
antara 0,400 sampai dengan 0,599 : cukup tinggi antara 0,200 sampai dengan 0,399 : rendah
antara 0,000 sampai dengan 0,199 : sangat rendah tidak valid
3.2. Uji Reliabilitas