Tingkat Kesukaran Pengolahan Data

Sofi Solihawati, 2013 Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu Untuk menguji reliabilitas instrumen tersebut dapat menggunakan formula Koefisien Alpha dari Cronbach, yaitu: r 11 =              2 2 1 1 t b k k   3.2 Di mana: Rumus varians =   N N X X 2 2 2      3.3 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumentkoefisien alfa k = banyaknya bulir soal Ʃσ b ² = jumlah varians bulir soal σ t ² = varians total N = jumlah responden Tolok ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolok ukur yang dibuat oleh Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990: 177 adalah sebagai berikut. Tabel 3.4 Klasifikasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Koefisien Korelasi r Interpretasi r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah 0,40 r 11 ≤ 0,60 Sedang 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,57 dengan tafsiran sedang.

c. Tingkat Kesukaran

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang proporsional, maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik Arifin, 2009: 266. Sofi Solihawati, 2013 Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu 1 Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Objektif Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat digunakan dengan cara, yaitu Arifin, 2009: 266: TK=     100 x nH nL WH WL   3.4 Keterangan: WL = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = jumlah kelompok bawah nH = jumlah kelompok atas Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, tingkat kesukaran soal bentuk objektif dapat dilihat pada Tabel 3.5. Untuk cara penghitungan tingkat kesukaran soal bentuk objektif terlampir. Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Objektif Nomor Soal WL WH WL + WH WL - WH Tingkat Kesukaran Tafsiran 1. 1 1 1 6,25 Mudah 2. 1 1 1 6,25 Mudah 3. 1 1 1 6,25 Mudah 4. 4 4 4 25 Mudah 5. 1 1 1 6,25 Mudah 6. 8 5 13 3 81,25 Sukar 7. 5 1 6 4 37,5 Sedang 8. 1 1 1 6,25 Mudah 9. 3 1 4 2 25 Mudah Menurut Arifin 2009: 270, kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut. a Jika jumlah persentase sampai dengan 27 termasuk mudah. b Jika jumlah persentase 28 - 72 termasuk sedang. c Jika jumlah persentase 73 ke atas termasuk sukar. 2 Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian Arifin 2009: 273, “Cara menghitung tingkat kesukaran untuk soal bentuk uraian adalah menghitung berapa persen peserta didik yang gagal menjawab benar Sofi Solihawati, 2013 Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu atau ada di bawah batas lulus passing grade untuk tiap- tiap soal”. Untuk menafsirkan tingkat kesukaran soalnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut. a Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27 termasuk mudah. b Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28 sampai 72 termasuk sedang. c Jika jumlah peserta didik yang gagal 72 ke atas termasuk sukar. 3.5 Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, tingkat kesukatan soal bentuk uraian dapat dilihat pada Tabel 3.6. Untuk cara penghitungan tingkat kesukaran bentuk uraian terlampir. Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian Nomor Soal Jumlah Siswa yang Gagal Tingkat Kesukaran Tafsiran 10 2 6,67 Mudah 11 9 30 Sedang 12 9 30 Sedang 13 1 3,33 Mudah 14 12 40 Sedang 15 16 53,33 Sedang 16 24 80 Sukar 17 24 80 Sukar

d. Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi (penelitian kuasi eksperimen pada Kelas XI MAN 11 Jakarta)

0 4 269

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG: Penelitian Eksperimen pada Kelas V SDN Umbul Tengah 1.

0 4 48

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Binaharapan 3 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014).

0 2 34

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SD KELAS V PADA MATERI GAYA GESEK DAN GAYA GRAVITASI (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN I Pamijahan,di Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon).

3 6 34

PENGARUH MEDIA SLIDE INTERACTIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas IV SDN Karang Mulya dan SDN Pelandakan 1 di Kecamatan Kesambi Kota Cirebon).

0 0 39

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PBM) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cadaspangeran Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 54

PENGARUH PERMAINAN BILBAKCAGAM TERHADAP TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Gunungsari I dan SDN Ranjikulon II di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 37

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MATERI PERUBAHAN BENDA SISWA KELAS V SDN CILANGLA : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas V SDN Cilangla Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.

0 0 34

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI MENGHARGAI KERAGAMAN BUDAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).

0 1 51