Daya Pembeda Pengolahan Data

Sofi Solihawati, 2013 Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu atau ada di bawah batas lulus passing grade untuk tiap- tiap soal”. Untuk menafsirkan tingkat kesukaran soalnya dapat digunakan kriteria sebagai berikut. a Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27 termasuk mudah. b Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28 sampai 72 termasuk sedang. c Jika jumlah peserta didik yang gagal 72 ke atas termasuk sukar. 3.5 Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, tingkat kesukatan soal bentuk uraian dapat dilihat pada Tabel 3.6. Untuk cara penghitungan tingkat kesukaran bentuk uraian terlampir. Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal Bentuk Uraian Nomor Soal Jumlah Siswa yang Gagal Tingkat Kesukaran Tafsiran 10 2 6,67 Mudah 11 9 30 Sedang 12 9 30 Sedang 13 1 3,33 Mudah 14 12 40 Sedang 15 16 53,33 Sedang 16 24 80 Sukar 17 24 80 Sukar

d. Daya Pembeda

Arifin 2009: 273 mendefinisikan perhitungan daya pembeda sebagai berikut. Penghitungan daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belumkurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal dapat digunakan rumus sebagai berikut. DP =   n WH WL  3.6 Sofi Solihawati, 2013 Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu Keterangan: DP = daya pembeda. WL = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah. WH = jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas. n = 27 x N Untuk mengintrepretasikan koefisien daya pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel pada Tabel 3.7 berikut. Tabel 3.7 Kriteria Koefisien Daya Pembeda Koefisien Korelasi Interpretasi 0,40 ke atas Sangat baik 0,30 – 0,39 Baik 0,20 – 0,29 Cukup, soal perlu di perbaikan 0,19 ke bawah Kurang baik, soal harus dibuang Arifin, 2009: 273 Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.8 berikut. Tabel 3.8 Daya Pembeda NOMOR SOAL WL WH WL+WH WL-WH DP TAFSIRAN 1 1 1 1 0,13 Kurang baik 2 1 1 1 0,13 Kurang baik 3 1 1 1 0,13 Kurang baik 4 4 4 4 0,5 Sangat Baik 5 1 1 1 0,13 Kurang baik 6 8 5 13 3 0,38 Baik 7 5 1 6 4 0,5 Sangat Baik 8 1 1 1 0,13 Kurang baik 9 3 1 4 2 0,25 Cukup 10 1 1 2 Kurang baik 11 4 3 7 1 0,13 Kurang baik 12 4 2 6 2 0,25 Cukup 13 1 1 1 0,13 Kurang baik 14 8 8 8 1 Sangat Baik 15 3 3 6 Kurang baik 16 8 4 12 4 0,5 Sangat Baik 17 6 2 8 4 0,5 Sangat Baik Sofi Solihawati, 2013 Pembelajaran Learning Cycle 5e Pada Materi Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas V : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Pelandakan I dan SDN Karang Mulya Kecamatan Kesambi Kota Cirebon UPI Kampus Sumedang | repository.upi.edu Berdasarkan hasil perhitungan, maka terdapat enam buah soal yang cocok untuk dipakai pretes dan postes, yaitu soal nomor 6, 7, 13, 14, 16 dan 17. Soal tersebut dipilih karena nilai validitasnya baik, tingkat kesukaran soal seimbang karena soal dengan kriteria mudah, sedang dan sukar. Soal tersebut juga mampu membedakan antara siswa yang sudah atau belum memahami materi pesawat sederhana. Terdapat 11 buah soal yang dibuang, yaitu soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 12, dan 15.

2. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi (penelitian kuasi eksperimen pada Kelas XI MAN 11 Jakarta)

0 4 269

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DI KELAS V SDN UMBUL TENGAH 1 KOTA SERANG: Penelitian Eksperimen pada Kelas V SDN Umbul Tengah 1.

0 4 48

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V SDN Binaharapan 3 Kota Bandung Tahun Pelajaran 2013-2014).

0 2 34

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA SD KELAS V PADA MATERI GAYA GESEK DAN GAYA GRAVITASI (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN I Pamijahan,di Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon).

3 6 34

PENGARUH MEDIA SLIDE INTERACTIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS IV PADA MATERI SUMBER DAYA ALAM (Penelitian Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas IV SDN Karang Mulya dan SDN Pelandakan 1 di Kecamatan Kesambi Kota Cirebon).

0 0 39

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH(PBM) DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Cadaspangeran Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang).

0 0 54

PENGARUH PERMAINAN BILBAKCAGAM TERHADAP TES HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Gunungsari I dan SDN Ranjikulon II di Kecamatan Kasokandel Kabupaten Majalengka).

0 0 37

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MATERI PERUBAHAN BENDA SISWA KELAS V SDN CILANGLA : Penelitian Tindakan Kelas pada siswa Kelas V SDN Cilangla Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi.

0 0 34

PENGARUH MODEL CLIS (CHILDREN LEARNING IN SCIENCE ) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA (Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Salam dan SDN Ciranjang Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang ).

0 2 37

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V PADA MATERI MENGHARGAI KERAGAMAN BUDAYA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas V SDN Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang).

0 1 51