Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana 2005, hlm.93 sebagai Analisis uji statistik

M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X 2 . Tes akhir bertujuan mengetahui hasil belajar senam lantai pada kedua kelas setelah diberikan perlakuan, yaitu dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri pada kelas X 1 dan menggunakan model pembelajaran langsung pada kelas X 2 . Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data postest adalah sebagai berikut :

1. Menghitung skor rata-rata dari setiap kelompok sampel dengan

menggunakan rumus Sudjana 2005, hlm.67 : ̅ Keterangan ̅ = Skor rata- rata yang dicari = Nilai data ∑ = Jumlah n = Jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku, menurut Sudjana 2005, hlm.93 sebagai

berikut : √ Keterangan = Simpangan baku = Jumlah sampel √ = Akar dari = Jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata –rata

3. Analisis uji statistik

Uji statistik dilakukan pada masing-masing pengukuran data, yaitu data hasil dari postest kelas eksperimen 1 X 1 dan data hasil dari postest kelas M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu eksperimen 2 X 2 . Data postest tersebut diuji statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: a Melakukan uji prasyarat Melakukan uji statistik untuk mengetahui perbandinganmodel pembelajaran inkuiri dan model pembelajaran langsungterhadaphasil belajar senam lantai lapang kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2. Untuk menentukan uji statistik yang sesuai maka harus dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. b Uji Normalitas Uji normalitas yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan uji liliefors. Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pengamatan X1, X2,…,Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2,…,Zn. Dengan menggunakan rumus : = – X dan S masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel. b. Untuk bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang FZi = P Z ≤ Zi. c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,…,Zn yang lebih kecil atau sama, dengan Zi, jika diproposi ini dinyatakan oleh SZi, maka: S Z1 = d. Hitung selisih FZi - SZi kemudian harga mutlaknya. e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut yang disebut Lo. f. Kriteria hipotesis adalah hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi Ltabel dari daftar. Dalam hal lainya hipotesis nol diterima. c Uji Homogenitas Untuk menguji kesamaan varian dari kedua kelompok sampel digunakan rumus : Sumber : Sudjana, 2005, hlm. 466 Ditolak Ho hanya jika F ≥ F ½ ɑ V 1…V2 di daftar distribusi F dengan peluang ½ ɑ sedang derajat kebebasan V1 dan V2 masing-masing sesuai dengan M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembilang dan penyebut. Jadi kedua kelompok adalah homogen apabila Fhitung ≤ Ftabel. d Melakukan uji hipotesis Uji kesamaan dua rata-rata satu pihak. Uji ini dipakai bila peneliti sudah menonjolkan salah satu kelompok eksperimen yang dibandingkan, oleh karena itu dinamakan uji satu pihak. Adapun pendekatan statistik yang digunakan adalah sebagai berikut : Uji beda √ Hipotesis diterima jika – t hitung ≤ t tabel dengan tabel t1- ɑ, dk n-1 dengan ɑ = 0,05 setelah melakukan uji beda kelompok A dan kelompok B maka dilanjutkan dengan uji t karena dua kelompok normal dan homogen maka dilakukan pendekatan statistika seperti dibawah ini. √ Sumber : Sudjana, 2005, hlm. 243 Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis Kriteria pengujian menggunakan daftar distribusi siswa dengan tingkat kepercayaan atau taraf ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n1 + n2 – 2 terima hipotesis Ho ditolak. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada batas penilaian, yaitu Ho jika t hitung , t tabel pada taraf nyata ɑ = 0,05. M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN, IMPILASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis menarik kesimpulan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah: 1. Model pembelajaran inkuiri memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar senam lantai. 2. Model pembelajarn langsung Direct Teaching memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar senam lantai. 3. Model pembelajaran inkuiri dan model direct teaching sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar senam lantai.

A. Implikasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT WAJAH TIDAK BERMASALAH SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BERINGIN.

0 3 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION) BERBANTUAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR POLA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 NAINGGOLAN.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI JASA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 IDANOGAWO.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 BINJAI T.P 2014/2015.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 KABANJAHE T.P 2014/2015.

0 6 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN `CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING` DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA T.P 2014/2015.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG.

4 22 37

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR AKTIVITAS SENAM.

0 3 56

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN AQUATIK : Studi Eksperimen Siswa Kelas X Perhotelan SMK NEGERI 3 Cimahi.

0 2 42