Desain Penelitian Tahapan Penelitian Metode Penelitian

M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian dibutuhkan desain penelitian, untuk dijadikan acuan dalam langkah-langkah penelitian. Mengenai desain penelitian Nasution, 1991, hlm.40 menjelaskan bahwa desain penelitian merupakan “Suatu rencana tentang cara mengumpulkan data sesuai dengan tujuan peneliti”. Peneliti merancang bagaiaman caranya untuk mengumpulkan data sesuai tujuan yang dibutuhkan. Adapun fungsi dari desain penelitian menurut Sudjana dan Ibrahim 2005, hlm.31 mengemukakan sebagai berikut : 1. Memberikan kesempatan untuk membandingkan kondisi yang dituntutoleh hipotesis penelitian. 2. Memungkinkan penelitian membuat interpretasi dari hasil studi melalui analisis data secara statistik. Menurut pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa desain memudahkan kita dalam melakukan penelitian secara sistematik dan teratur. Untuk itu diperlukan dalam sebuah penelitian untuk mengukur alur penelitian yang akan dilakukan dan dengan adanya desain penelitian tersebut acuan penelitian bisa terarah. Merujuk pada Sugiyono 2013, hlm.112. Desain penelitian ini termasuk kategori desain penelitian eksperimen, desain kelompok eksperimen hanya postes. Rancangan penelitian tersebut dapat dilihat dalam gambar 3.1. Tabel 3.1 Sugiyono 2013 hlm. 112 Keterangan: A = Pengelompokkan sampel secara acak. 0O = PretestPosstest X 1 = Kelompok sampel yang memperoleh perlakuan menggunakan model pembelajaran inkuiri. A 0 X 1 O A 0 X 2 O M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X 2 = Kelompok sampel yang memperoleh perlakuan menggunakan model pembelajaran langsung.

C. Tahapan Penelitian

Tabel 3.2 Langkah penelitian

D. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono 2013, hlm.107, metode eksperimen dapat diartikan “Sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan ”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode Populasi Sampel Kelompok A Kelompok B Model pembelajaran inkuiri Model pembelajaran langsung Tes Akhir Pengolahan Data Analisis Data Kesimpulan Tes Awal M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian eksperimen merupakan rangkaian kegiatan percobaan untuk tujuan menyelidiki suatu hal atau masalah sehingga diperoleh hasil. Metode ini yaitu mengadakan kegiatan percobaan terhadap variabel-variabel yang diselidiki untuk mendapatkan suatu hasil dari suatu sebab akibat dalam kondisi tertentu. Variabel penelitian meliputi satu variabel bebas dan satu variabel terikat, variabel bebas terdiri dari pemberian bentuk model pembelajaran inkuri dan pemberian bentuk model pembelajaran langsung. Variabel terikat adalah hasil belajar senam lantai. Selain variabel utama, terdapat pula variable kontrol yang akan terlibat dan diduga akan mempengaruhi variabel utama. Oleh karena itu variabel-variabel itu harus dikendalikan agar tidak membiaskan penelitian. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Usia Subjek Untuk menghindari pengaruh usia terhadap hasil dari eksperimen, maka perlu subjek dalam proses belajar senam lantai ini berusia 15-17 tahun. Dengan demikian usia subjek yang terlibat dalam eksperimen ini bersifat homogen. 2. Lamanya waktu latihan Lamanya waktu kegiatan eksperimen ini adalah 6 minggu atau 16 kali pertemuan. 3. Penggunaan fasilitas dan alat latihan Kualitas alat dan fasilitas latihan yang berbeda dapat mempengaruhi hasil latihan. Oleh sebab itu, alat dan fasilitas latihan yang dipergunakan oleh kedua kelompok tersebut setara dalam kualitas maupun kuantitas. 4. Pembina Petugas Untuk menghindari bias dari hasil latihan. Kedua kelompok subjek dibina dan dikelola oleh Pembinapetugas pelaksana yang sama. Peneliti dalam hal ini dibantu oleh guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah tersebut. Beliau mengawasi siswa dalam pelaksanaan eksperimen termasuk peneliti sendiri. 5. Kesungguhan Berlatih Berkaitan dengan perlakuan Treatment yang berbeda pada kedua kelompok, maka subjek sama sekali tidak mengetahui bahwa mereka itu M Reza Indrawan, 2015 Perbandingan Model Inkuiri dengan Model Direct Teaching Terhadap Hasil Belajar Senam Lantai Studi eksperimen di SMK Negeri 1 Cirebon Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu termasuk dalam salah satu kelompok tersebut selama eksperimen berlangsung. Dalam pelaksanaan eksperimen ini subyek diberikan dorongan semangat agar mereka berlomba memperagakan kemampuan terbaiknya. Jadi, metode eksperimen merupakan metode yang cocok untuk penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu perbandingan model pembelajaran inkuiri dengan model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar senam lantai.

E. Definisi Operasional

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERHADAP HASIL BELAJAR PERAWATAN KULIT WAJAH TIDAK BERMASALAH SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BERINGIN.

0 3 23

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INTRUCTION) BERBANTUAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR DASAR POLA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 STABAT.

0 2 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA HAND OUT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 NAINGGOLAN.

0 2 28

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN GANDA TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI JASA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 IDANOGAWO.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 1 BINJAI T.P 2014/2015.

0 5 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 KABANJAHE T.P 2014/2015.

0 6 26

PERBEDAAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN `CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING` DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SISWA KELAS X AK DI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA T.P 2014/2015.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SENAM PADA SISWI DI SMP NEGERI 5 BANDUNG.

4 22 37

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR AKTIVITAS SENAM.

0 3 56

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN AQUATIK : Studi Eksperimen Siswa Kelas X Perhotelan SMK NEGERI 3 Cimahi.

0 2 42