ROI Return on Investment

Menurut Bambang Riyanto dalam Nugraha, 2009:10 net profit margin diartikan sebagai keuntungan netto per rupiah penjualan. Menurut beliau, rumus perhitungan net profit margin dapat ditulis sebagai berikut : Net Profit margin = ���������� ������ ℎ ����� ��� ��������� ���� Tidak jauh berbeda dengan definisi para ahli sebelumnya, Helfert dalam Nugraha, 2009:10 mengartikan bahwa “Net profit margin adalah hubungan antara laba bersih setelah pajak dengan penjualan”. Menurut pendapat beliau net profit margin menunjukan kemampuan manajemen perusahaan sampai cukup berhasil memulihkan harga pokok barang dagang atau jasa, beban operasi termasuk penyusutan dan biaya pinjaman. Rasio ini juga menunjukan kemampuan manajemen menyisihkan marjin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik yang telah menyediakan modalnya dengan suatu resiko. Dari pendapat di atas, net profit margin menunjukan seberapa besar imbal jasa atau kompensasi yang sanggup diberikan perusahaan terhadap investor.

2.3.3 ROI Return on Investment

ROI digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan atau untuk menilai kompensasi keuangan kepada penyediaa pendanaan ekuitas dan utang. Dibawah ini terdapat beberapa pendapat para ahli di bidang ekonomi yang menjelaskan tentang pengertian Return On Invesment ROI. Lukman Syamsudin dalam Rijah, 2009:8 menyatakan bahwa “Return On Investmen ROI adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara Universitas Sumatera Utara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia diperusahaan.” Sedangkan menurut Riyanto dalam Rijah, 2009:8 menyatakan bahwa “Return On Investment sama dengan laba bersih terhadap total aktiva. Rasio ini mencoba mengukur efektivitas sumber daya perusahaan. Uraian ini khususnya dapat diterapkan dalam mengukur kinerja masing-masing segment atau divisi dari suatu perusahaan.” Dari pengertian yang telah diuraikan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Return On Investment ROI menunjukan seberapa banyak laba bersih yang bisa dihasilkan dari seluruh pemanfaatan kekayaan yang dimiliki perusahaan. Sehingga dipergunakan angka laba setelah pajak dan kekayaan perusahaan. Analisis rasio Return On Investmen ROI dalam analisis keuangan mempunyai arti yang sangat penting karena merupakan salah satu tekhnik analisis yang bersifat menyeluruh comprehensive. Analisis rasio Return On Investment ROI merupakan teknik analisis yang lazim digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Return On Investment ROI merupakan salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan investasi yang ditanamkan dalam total asset yang digunakan untuk memperoleh keuntungan. Menurut Riyanto dalam Rijah, 2009:9 besarnya Return On Investment ROI dapat dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut : Return On Investment = Net Profit After Tax × 100 Total Asset Universitas Sumatera Utara Uraian dari rumus diatas adalah: a. Net Profit After Tax Merupakan pendapatan bersih hasil usaha yang merupakan suatu pos dalam income statement laporan rugi laba. b. Total Assets Yang termasuk ke dalam total asset adalah keseluruhan assets yang ditanamkan perusahaan dalam kegiatannya, yaitu yang terdiri dari : Current Assets, yaitu kas dan assets lainnya yang diharapkan dapat dikonversikan ke dalam kas, dijual atau dikonsumsikan baik dalam satu tahun atau dalam suatu siklus operasi. Adapun yang termasuk dalam current assets adalah : marketable securities, account receivable, inventories. Long Term Investment, umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu: - Investasi dalam saham seperti obligasi, capital stocks atau longterm notes. - Investment tanggible fixed assets yang tidak secara langsung digunakan dalam operasi, seperti misalnya tanah yang dibeli dengan modif spekulasi. - Investasi dalam dana khusus seperti dana pensiun atau dana perluasan pabrik, juga termasuk disini adalah dana asuransi. Property, plant equipment, dan intangible assets yaitu terdiri dari peralatan fisik seperti tanah, bangunan, mesin, alat-alat, dan sumber daya seperti hutan dan mineral. Universitas Sumatera Utara Other Assets yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah biaya-biaya yang ditangguhkan Deffered changes misalnya : biaya-biaya organisasi yaitu biaya-biaya yang terjadi pada saat pertama berdirinya perusahaan.

2.4 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bersa Efek Indonesia (BEI)

1 32 98

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan yang Listing di Bursa Efek Indonesia

0 4 96

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

7 20 27

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), DAN Pengaruh Rasio Profitabilitas, Economic Value Added (EVA), Dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 105

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 0 9

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia

0 0 26

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17