didasarkan pada hasil perhitungan komputer dengan bantuan program SPSS. Adapun model matematis dari penelitian ini adalah:
Y= βo + β1X1 ++ β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana: Y = harga saham variable terikat
β 0 = Konstanta �
1
= Economic Value Added EVA sebagai variabel bebas �
2
= Gross Profit Margin GPM sebagai variabel bebas �
3
= Net Profit Margin NPM sebagai variabel bebas �
4
= Return on Investment ROI sebagai variabel bebas e = error ter
3.7.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada empat
pengujian dalam uji klasik, yaitu : 1. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dengan variabel independen keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test. Data dinyatakan berdistribusi normal
apabila tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05.
Universitas Sumatera Utara
2. Uji multikolinearitas Uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas. Salah satu untuk mengetahui
adatidaknya multikolinearitas ini adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factor VIF dan Tolerance. Apabila nilai VIF kurang dari sepuluh dan nilai
Tolerance T lebih dari 0,1 dan kurang atau sama dengan 1, berarti tidak terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika diketahui nilai VIF lebih dari sepuluh dan nilai
Tolerance T kurang dari 0,1 dan lebih dari 1, berarti terjadi multikolinearitas. 3. Uji autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terjadi problem Autokorelasi yang menyebabkan model yang
digunakan tidak layak dipakai. Setiaji dalam dati, 2009:43 ‘’Untuk mendeteksi adanya Autokorelasi digunakan nilai Durbin Watson, adapun kriteria
pengujiannya adalah : a. Jika nilai D-W dibawah 0 sampai 1,5 berarti ada Autokorelasi positif;
b. Jika nilai D-W diantara 1,5 sampai 2,5 berarti tidak ada Autokorelasi; c. Jika nilai D-W diatas 2,5 sampai 4 berarti ada Autokorelasi negatif.
4. Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan pengujian apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke
Universitas Sumatera Utara
pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Kebalikannya jika residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Untuk menguji adanya heterokedastisitas digunakan uji Glejser. Dasar
pengambilan keputusan dalam uji ini adalah jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi
heteroskedastisitas.
3.7.2. Pengujian Hipotesis