Analisis Korelasi Ganda R Koefisien Determinasi R Uji Simultan Uji Statistik F Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t

pengamatan yang lain. Jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Kebalikannya jika residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Untuk menguji adanya heterokedastisitas digunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan dalam uji ini adalah jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3.7.2. Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara uji signifikansi pengaruh nyata variabel independen X terhadap variabel dependen Y baik secara parsial, dilakukan dengan menggunakan uji statistik t t-test, dan untuk melihat kelayakan model dilakukan dengan uji statistik F F-test, pada level 5 α = 0,05.

1. Analisis Korelasi Ganda R

Analisis Koefisien Ganda digunakan untuk mengetahui seberapa kuatkah pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Adapun menurut Sugiyono dalam Syaidati, 2009:46 pedoman untuk memberikan interpretasi Koefisien Korelasi Ganda sebagai berikut: Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0,000 – 0,199 Sangat Lemah 0,200 – 0,399 Lemah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Syaidati, 2012 Universitas Sumatera Utara

2. Koefisien Determinasi R

2 Analisis Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

3. Uji Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama- samasimultan terhadap variabel dependen Imam Ghozali, 2009:160, Uji ini digunakan untuk menguji kelayakan model goodness of fit. Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5 dengan derajat kebebasan df = n-K-1, dimana n = jumlah observasi dan k = Jumlah Variabel. Jika signifikan nilai signifikansi di bawah 0,05 berarti variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Jika tidak signifikan nilai signifikansi di atas 0,05 berarti variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. Uji signifikansi tersebut dapat kita lihat pada Tabel ANOVA Uji F dengan menggunakan SPSS Versi 17.

4. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel independen lainnya konstan. Untuk mengetahui nilai t statistik tabel ditentukan tingkat signifikansi 5 dengan derajat kebebasan yaitu df = n-k, di mana n = jumlah observasi dan k = jumlah variabel. Jika nilai signifikansi di bawah 0,05 Universitas Sumatera Utara berarti variabel bebas secara terpisah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai signifikansi di atas 0,05 berarti variabel bebas secara terpisah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Arah pengaruh variabel Independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai t hitung nya sebagai berikut: • Jika t hitung bernilai positif artinya variabel Independen memiliki pengaruh yang searah dengan variabel dependen, dengan kata lain apabila variabel independen naik maka variabel dependen akan mengalami kenaikan. • jika t hitung bernilai negatif artinya variabel Independen memiliki pengaruh yang berlawanan arah dengan variabel dependen, artinya jika variabel independen naik maka variabel dependen tidak akan mengalami kenaikan. • Jika t hitung t tabel artinya variabel Independen berpengaruh terhadap variabel dependen. • Jika t hitung t tabel artinya variabel independe tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dan populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Jasa yang terdaftar di BEI sebanyak 10 perusahaan jasa yang masuk kriteria dalam penelitian ini. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh EVA dan rasio Profitabilitas GPM, NPM, dan ROI terhadap perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011.

4.1.2 Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Dan Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bersa Efek Indonesia (BEI)

1 32 98

Hubungan Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas Dengan Harga Saham Perusahaan Manakan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2 46 73

Pengaruh Rasio Profitabilitas, Economic Value Added dan Market Value Added Terhadap Return Saham Perusahaan Perkebunan yang Listing di Bursa Efek Indonesia

0 4 96

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

7 20 27

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), DAN Pengaruh Rasio Profitabilitas, Economic Value Added (EVA), Dan Market Value Added (MVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 105

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN JASA TRANSPORTASI (YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

0 0 9

Pengaruh Economic Value Added dan Rasio Profitabilitas terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Pengaruh Rasio Profitabilitas Dan Economic Value Added Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia

0 0 26

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17