Efek Vaginosis Bakterial pada Ibu Hamil Tata Laksana Vaginosis Bakterial pada Ibu Hamil

Gambaran diagnostik dari Vaginosis Bakterial dan Kandidiasis Vulvovaginalis Kategori Fisiologis normal Vaginosis Bakterial Kandidiasis Vulvovaginalis Keluhan utama - Bau amis, Meningkat setelah berhubungan seksual Gatal, rasa terbakar Cairan vagina Putih, bening Keruh atau putih, tipis, lengket Putih, kental, tidak berbau KOH “whiff test” - Bau amis seperti ikan - pH vagina 3,8 - 4,2 4,5 4,5 Mikroskopis - “Clue cells”, sedikit peningkatan leukosit Pseudohifa Tabel 2.2. Gambaran diagnostik dari Vaginosis Bakterial dan Kandidiasis Vulvovaginalis Sumber : Schorge, 2008

2.2.6. Efek Vaginosis Bakterial pada Ibu Hamil

VB merupakan penyebab komplikasi ginekologis seperti serviksitis, salpingitis, endometritis, post-operatif infeksi, dan infeksi saluran kemih. Serta komplikasi pada kehamilan yaitu ketuban pecah dini, lahir prematur, chorioamnionitis, dan postpartum endometritis Anggraini, 2012. Menurut Al-Mousawi 2006, ibu hamil di Amerika Serikat dengan VB lebih sering memiliki bayi yang lahir secara prematur dan memiliki berat badan lahir rendah. Universitas Sumatera Utara

2.2.7. Tata Laksana Vaginosis Bakterial pada Ibu Hamil

Metronidazole 500 mg secara oral dua kali sehari selama 7 hari atau clindamycin krim 2 5 gr secara intravaginal selama 7 hari Hacker, Gambone, et al ., 2010 2.3. Hubungan Personal Hygiene dengan Kandidiasis Vulvovaginalis dan Vaginosis Bakterial pada Ibu Hamil Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya. Melihat hal itu personal hygiene diartikan sebagai hygiene perseorangan yang mencakup semua aktivitas yang bertujuan untuk mencapai kebersihan tubuh, meliputi membasuh, mandi, merawat rambut, kuku, gigi, gusi dan membersihkan daerah genital. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kesehatan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena mengganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut kurang diperhatikan dapat mempengaruhi kesehatan secara umum terutama pada wanita usia subur Nurhardini, Zainal, et al., 2011. 2.4. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kandidiasis Vulvovaginalis dan Vaginosis Bakterial pada Ibu Hamil Menurut Wirapradja 2013, menyatakan terdapat perbedaan yang mencolok antara wanita yang berpengetahuan baik dan buruk tentang perawatan organ reproduksi di berbagai jenjang pendidikan menunjukkan ketidakmerataan penyebaran pendidikan kesehatan reproduksi wanita pada kelompok wanita di Indonesia. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sukarti 2005 terhadap remaja putri di Grobogan, Jawa Tengah yang mengungkapkan bahwa hampir 95 dari remaja di berbagai jenjang pendidikan mendukung untuk diadakannya pendidikan kesehatan reproduksi. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan semakin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pengetahuan yang dimiliki untuk meningkatkan kesehatan. Namun demikian, tingginya pengetahuan tentang Universitas Sumatera Utara perawatan organ reproduksi wanita tidak menjamin mempunyai perilaku yang baik untuk meningkatkan status kesehatannya. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian