Siti Nurfauziah,2013 POLA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD AT RAAT-TAQWA 2012-2013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
demikian akan diperoleh data yang lebih akurat, benar, dan dapat dipercaya keabsahannya.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh suatu data dan informasi yang akurat dalam melakukan suatu penelitian, dibutuhkan teknik pengumpulan data yang
dipandang sesuai dengan penelitian yang akan dijalankan, dimana peneliti bertindak sebagai instrumen utama yang menyatu dengan sumber data.
Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan cara terjun ke lapangan untuk mengumpulkan sejumlah informasi yang diperlukan berkenaan dengan
penyusunan perencanaan strategis. Hal tersebut dilakukan untuk lebih memahami kenyataan yang terjadi di lapangan sesuai dengan konteks.
Menurut Lofland dan Lofland Moleong, 2012: 112 menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan
tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain - lain.Walaupun dikatakan bahwa sumber data di luar kata dan tindakan
merupakan data tambahan, namun jelas sumber data tersebut tidak dapat diabaikan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi berbagai cara, yaitu melalui pengamatan observasi, wawancara dan
studi dokumentasi. Ketiga teknik pengumpulan data tersebut digunakan dengan harapan saling melengkapi sehingga dapat diperoleh kemudian
diklasifikasikan menurut jenisnya, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara, sedangkan data sekunder
diperoleh melalui studi dokumentasi. 1. Observasi
Observasi alam kamus Bahasa Indonesia berarti pengamatan atau peninjauan secara cermat. Sedangkan para ahli Satori dan Komariah,
2011:104 memberikan pemahaman observasi sebagai berikut:
Siti Nurfauziah,2013 POLA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD AT RAAT-TAQWA 2012-2013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Alwasilah C. menyatakan bahwa observasi adalah penelitian atau pengamatan sistematis dan terencana dan diniati untuk perolehan data
yang dikontrol validasi dan reabilitasnya. b. Nasution mengungkapkan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuan dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.
Dari semua pendapat tersebut terdapat kesamaan pemahaman tentang pengertian observasi yaitu pengamatan terhadap objek yang diteliti
secara langsung maupun tidak langsung untuk memeroleh suatu data yang harus dikumpulkan dalam suatu penelitian. Guba dan Lincoln Satori dan
Komariah, 2011:108 mengemukakan alasan yang kuat mengapa penelitian kualitatif deskriptif harus menggunakan teknik observasi dalam
penelitiannya, ialah sebagai berikut: a. Teknik pengamatan didasarkan pada pengalaman langsung
b. Teknik pengamatan memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, mengetahui perilaku dan peristiwa karena mengetahui kejadian yang
sebenarnya. c. Teknik pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam
situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang diperoleh dari data
d. Kadang peneliti ragu terhadap data yang sudah dikumpulkan khawatir ada yang melenceng atau bias. Maka peneliti meyakinkannya dengan
melakukan pengamatan e. Teknik pengamatan mampu mengurai situasi-situasi yang rumit
f. Teknik pengamatan merupakan keharusan saat peneliti berhadapan dengan objek yang tidak memungkinkan diterapkan teknik yang lain
seperti pada orang bisu, bayi, dan sebagainya. Seperti pada teknik pengumpulan data yang lainnya, observasi pun
harus menyiapkan pedoman observasi untuk melakukan kegiatan penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif, pedoman observasi dibuat
dalam bentuk garis besar atau butir-butir umum kegiatan yang akan
Siti Nurfauziah,2013 POLA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD AT RAAT-TAQWA 2012-2013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
diobservasi. Sesuai dengan yang di kemukakan Sukmadinata 2012:221 bahwa:
“Dalam penelitian kualitatif pedoman observasi dibuat lebih rinci, malahan dalam penelitian tertentu dapat berbentuk ceklis. Terkait
dengan hal itu, minimal ada dua macam bentuk atau format pedoman observasi untuk penelitian kualitatif. Pertama, berisi butir-butir pokok
kegiatan yang akan diobservasi. Kedua, berisi butir-butir kegiatan yang mungkin diperlihatkan oleh individu yang diamati.
” 2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang sering digunakan dalam suatu penelitian kualitatif. Melakukan penelitian dengan
menggunakan teknik wawancara berarti melakukan interaksi komunikasi atau percakapan antara pewawancara dan narasumber terwawancara
dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi atau data. Wawancara menurut Satori dan Komariah 2011:130 adalah:
“Suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau
tanya jawab. Wawancara dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi informasi secara holistic
dan jelas dalam informan.
” Lebih lanjut, Sugiyono 2013: 81 berpendapat bahwa dalam
melakukan wawancara diperlukan alat-alat yang mendukung. Ia mengemukakan bahwa supaya hasil wawancara dapat terekam dengan
baik, maka peneliti memiliki bukti telah melakukan wawancara kepada informan atau sumber data, maka diperlukan bantuan alat-alat berikut:
a. Buku catatan: berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data.
b. Tape recorder: berfungsi untuk merekam semua percakapan atau pembicaraan.
c. Camera: untuk memotret kalau peneliti sedang melakukan pembicaraan dengan informasisumber data. Dengan adanya foto ini,
maka dapat meningkatkan keabsahan penelitian akan lebih terjamin, karena peneliti betul-betul melakukan pengumpulan data.
Siti Nurfauziah,2013 POLA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD AT RAAT-TAQWA 2012-2013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk menggali dan memperoleh data atau informasi yang lebih mendalam dan relevan
dengan masalah yang diteliti. Kegiatan wawancara ini ditujukan untuk mengungkap informasi dari responden Kepala sekolah, guru dan siswa
tentang proses pembelajaran, komponen pendidikan PAUD, dan keunikan yang terdapat di PAUD At-Taqwa Cimahi.
3. Studi Dokumentasi Teknik pengumpulan data pada penelitian kualitatif yang juga
berperan besar adalah studi dokumentasi. Dengan teknik dokumentasi, peneliti dapat memperoleh data atau informasi tak hanya lewat narasumber
tetapi juga mendapatkan informasi dari macam-macam sumber tertulis atau dari bentuk dokumen yang dimiliki pada narasumber. Studi
dokumentasi dalam penelitian kualitatif merupakan pelengkap dari teknik- teknik sebelumnya yaitu, observasi dan wawancara. Satori dan Komariah
2011:149 menjelaskan : ”Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data
yang diperklukan dalam permasalahanpenelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah
kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian. Hasil observasi atau wawancara akan lebih dapat dipercaya kalau di dukung oleh
dokumen yang terkait dengan fokus penelitian. ” Sedangkan untuk klasifikasi dokumen Sugiyono 2010: 240
mengemukakan bahwa: “Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang
.” Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan untuk mempelajari dan mendalami berbagai
dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Teknik ini juga digunakan untuk memperoleh data dan informasi untuk melengkapi data yang
diperlukan, di antaranya : a. Profil, visi dan misi RA At-Taqwa Cimahi
b. Tujuan penyelenggaraan PAUD di RA At-Taqwa Cimahi c. Kurikulum dan Program Pendidikan RA At-Taqwa Cimahi
d. Proses pembelajaran, Media dan metode Pembelajaran
Siti Nurfauziah,2013 POLA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PAUD AT RAAT-TAQWA 2012-2013
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
e. Evaluasi pembelajaran PAUD At-Taqwa Cimahi Instrumen yang digunakan oleh peneliti pada penelitian yang akan
dilakukan, adalah peneliti sendiri dan kisi-kisi yang akan disusun menjadi pedoman
observasi, pedoman
wawancara, dan
pedoman studi
dokumentasi.
F. TAHAPAN PELAKSANAAN PENELITIAN