Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN

Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Proses belajar mengajar merupakan kegiatan utama sekolah. Kegiatan belajar mengajar hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan hal- hal yang menggali pemahaman dan termotivasi. Suasana belajar yang diciptakan guru harus melibatkan siswa secara aktif, terutama guru diberikan kebebasan untuk mengelola kelas yang meliputi strategi, pendekatan, metode, teknik pembelajaran, dan penilaian yang efektif, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, karakteristik siswa, guru, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. Pendidikan dapat dipahami dari sudut pandang yang berbeda. Untuk memaknai pendidikan di Indonesia, dimaknai sesuai dengan BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menurut Depdiknas 2006: 12 dalam KTSP dijelaskan: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari penjelasan di atas maka pendidikan menuntut setiap individu untuk mengembangkan diri dalam segala bidang. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sosial sehingga pengajaran bahasa pun menjadi penting. Pengajaran bahasa bertujuan agar siswa memperoleh informasi dengan mudah. Pengajaran bahasa dapat membantu peserta didik dalam mengembangkan kemampaun berkomunikasi. Dengan ditetapkannya Lampiran I Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar bahasa Inggris untuk Sekolah Dasar, yang intinya mewajibkan setiap sekolah dasar rmengembangkan dan menetapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP sesuai kebutuhannya, berdasarkan panduan penyusunan KTSP Sekolah Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP. Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Di era globalisasi saat ini, mempelajari dan meguasai bahasa Inggris dipandang penting dan merupakan suatu kebutuhan. Implikasinya bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang dipelajari pada setiap jenjang pendidikan. Pada kenyataan saat yang ada, mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar lebih sulit jika dibandingkan dengan sekolah menengah pertama atau menengah atas. Itu terjadi dikarenakan siswa sekolah dasar tidak mengetahui bahasa Inggris sebelumnya. Dengan mempelajari bahasa Inggris, siswa diharapkan dapat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Terdapat empat keterampilan berbahasa. Yaitu, mencakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagaimana yang diungkapkan Tarigan 1979:1 sebagai berikut: Keterampilan berbahasa atau language art, language skills dalam kurikulum di sekolah biasanya mencakup empat segi, yaitu: 1 keterampilan menyimakmendengarkan listening skills; 2 keterampilan berbicara speaking skills; 3 keterampilan membaca reading skills; 4 keterampilan menulis writing skills. Empat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya, saling menunjang, dan saling mendukung. Dari keempat keterampilan diatas, membaca merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting. Begitu pula yang terjadi pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar. Pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar harus memadukan empat keterampilan berbahasa. Selain itu, pentingnya pemaduan empat keterampilan berbahasa dalam satu kegiatan pembelajaran adalah karena bahasa Inggris di Indonesia berperan sebagai bahasa asing. Hal ini akan membuat siswa belajar bahasa Inggris secara menyeluruh dan tidak terpisah-pisah. Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa Inggris di Indonesia diperlukan banyak pertimbangan sebagaimana pendapat Brown 1994: 120 berikut ini “Foreign language context are those in which student do not have ready-made contexts for communication beyond their classroom” Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dipahami bahwa siswa tidak dapat belajar di luar lingkungan kelas mereka karena bahan pembelajaran tidak tersedia di luar lingkungan kelas mereka. Oleh karena itu, guru sebagai penyedia sumber pembelajaran dapat menentukan patokan pembelajaran yang dapat membuat siswa Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu lebih termotivasi untuk mempelajari bahasa Inggris. Siswa-siswa pembelajari English as a Foreign Language akan lebih tertarik untuk melihat relevansi kegunaan bahasa Inggris sesuai dengan kenyataan yang ada di sekitar kehidupan mereka. Dalam era globalisasi sekarang ini, akan tidak cukup jika seseorang hanya memiliki keterampilan lisan atau berbicara saja. Akan tetapi ia harus menjadi anggota masyarakat yang berwacana. Dengan demikian, sejak awal siswa harus diperkenalkan dengan kegiatan berwacana seperti membaca. “Pembelajaran membaca, mengerti makna tulisan, sangat penting bagi pendidikan anak maupun perkembangan pribadinya, yang dapat dilaksanakan dengan pengajaran yang tepat ” Cameron, 2001:125. Kenyataan dilapangan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar sering dianggap sulit oleh siswa karena mereka merasa terbebani dengan harus menghapal kata-kata yang asing bagi mereka. Yang paling dirasakan sulit bagi siswa Sekolah Dasar adalah memahami suatu teks dalam bahasa Inggris. Faktor penyebab kesulitan siswa tersebut tentu beragam, namun perlu diperhatikan pula bagaimana cara siswa itu sendiri membaca, yang mungkin menjadi salah satu penentu keberhasilan mereka. Bahasa Inggris dipandang sebagai bahasa asing oleh siswa, sehingga pengalaman keberwacanaannya masih kurang. Pemaknaan pemahamannya pun akan berbeda ketika siswa membaca cerita atau teks berbahasa Indonesia dan ketika siswa membaca cerita atau teks berbahasa Inggris. Diketahui siswa banyak menemui kendala dalam memahami isi bacaan bahasa Inggris. Faktor-faktor yang membuat hal ini terus berlanjut antara lain mereka tidak memahami isi bacaan, mereka tidak mengerti apa yang ditanyakan dalam soal yang berkaitan dengan bacaan. Apabila kondisi ini terus diabaikan, dikhawatirkan siswa sama sekali tidak menyukai pembelajaran membaca bahasa Inggris, karena merupakan pelajaran yang terlalu kompleks yang menuntut siswa untuk paham terhadap suatu bacaan. Sehingga mereka tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran keterampilan membaca. Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Assessment pada pembelajaran reading termasuk penilaian yang cukup kompleks. Keterampilan membaca dalam bahasa Inggris reading skill mencakup kemampuan decoding, pronouncing, dan juga comprehending the message. Penilaian, dalam pelaksanaannya bertujuan untuk melihat sejauhmana pemahaman siswa terhadap pembelajaran yang telah diberikan. Sudjana 1989: 2 menyatakan bahwa: Kegiatan penilaian adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah menempuh pengalaman belajarnya proses belajar-mengajar. Dalam penilaian pada pembelajaran bahasa Inggris, penilaian dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini bertujuan untuk melihat aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa terhadap pembelajaran. Pertanyaan pemahaman bacaan dapat digunakan untuk mengatahui paham tidaknya siswa akan isi bacaan yang dibaca. Strategi lain untuk mengetahui pemahaman siswa dalam membaca adalah dengan story-map, yaitu bagan pemetaan cerita. Dengan strategi story-map ini akan membantu guru untuk mengetahui apakah siswa paham dengan gagasan pokok bacaan atau tidak. Sehubungan dengan hal tersebut, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan proses belajar mengajar yang lebih mengutamakan pada kegiatan belajar siswa secara aktif dan melibatkan penilaian pembelajaran yang sesuai. Berdasar hal di atas peneliti, menggunakan penelitian dengan judul “Penggunaan Story Mapping dalam Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Sekolah Dasar ”. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dapat diidentifikasi. Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini dijelaskan di bawah ini. a. Bahasa Inggris hanya pelajaran muatan lokal di sekolah dasar maka dipandang perlu untuk diperkenalkan kepada siswa sekolah dasar lebih mendalam. Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Terbatasnya kemampuan guru dalam membelajarkan bahasa Inggris kepada siswa terutama dalam pembelajaran membaca dan kemampuan memahami pesan atau isi bacaan. c. Penggunaan strategi Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris belum diterapkan di sekolah dasar. d. Hasil belajar siswa dalam membaca pemahaman tidak maksimal karena tidak dianalisa dari keseluruhan isi suatu bacaan sampai pada hal yang paling kecil. e. Ketidakpahaman siswa dalam memahami isi suatu teks bacaan menjadi faktor yang menjadi kendala dalam membaca pemahaman untuk memahami hal-hal atau keseluruhan isi suatu bacaan sampai pada hal yang paling kecil.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini dirumuskan bagaimana meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui Story Mapping yang dijabarkan dalam rumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen sebelum menggunakan strategi Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar? b. Bagaimana kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen setelah menggunakan strategi Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar? c. Adakah perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V SD Negeri Citapen belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping? C. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini dibuat untuk memperoleh gambaran peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen dengan menggunakan strategi Story Mapping. Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka lebih spesifik tujuan penelitian dirinci sebagai berikut. Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen sebelum menggunakan strategi Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. 2. Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen setelah menggunakan stratgi Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar. 3. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman yang signifikan pada pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V SD Negeri Citapen belajar dengan strategi Story Mapping.

D. Manfaat Penelitian