Pengujian Validitas Instrumen Proses Pengembangan Instrumen

Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Langkah 7. Membuat graphic organizer atau gambar peta cerita yang berisi unsur-unsur dari suatu tekscerita naratif. Seperti alur plot, tema theme, tokoh character, latar setting, dan pesan yang disampaikan dalam tekscerita message of the text. Langkah 8. Mengidentifikasi bentuk-bentuk soal tes, dan tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes penugasan. Yaitu siswa menentukan alur plot, tema theme, tokoh character, latar setting, dan pesan yang disampaikan dalam tekscerita message of the text.

2. Proses Pengembangan Instrumen

a. Pengujian Validitas Instrumen

Menurut Arikunto 2006: 168 “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen ”. Lebih lanjut Arikunto menyatakan “Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat ”. Tes hendaknya memiliki tingkat kevalidan atau kesahihan yang tinggi. Untuk menguji validitas setiap butir, maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total Arikunto, 2006:176-178. Untuk mengetahui valid atau tidaknya soal-soal yang telah dibuat maka terlebih dahulu peneliti mengujicobakan soal-soal yang telah dibuat terhadap sekolah yang dianggap sama karakteristiknya dengan kelas penelitian. Sekolah yang dianggap sama karakteristiknya dengan sekolah penelitian adalah SD Negeri 3 Karangpawitan Kawali Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis karena SD Negeri 3 Karangpawitan merupakan Sekolah Dasar dengan lingkungan yang mulai berkembang dan pembelajaran bahasa Inggrisnya pun mulai berkembang dengan baik. Uji coba instrumen dilaksanakan di kelas V SD Negeri 3 Karangpawitan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Namun tidak semua siswa mengikuti tes uji instrumen. Banyak siswa yang mengikuti tes uji instrumen adalah sebanyak 15 orang. Dalam pengisiannya soal- soal ini diisi sendiri oleh siswa sesuai kemampuannya dengan bimbingan guru. Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kriteria pengujian validitas adalah dengan membandingkan antara koefisien korelasi r hitung dengan nilai tabel korelasi Pearson Product Moment r tabel. Kriteria nya: “jika r hitung r tabel maka instrumen valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka instrumen tidak valid” Arikunto, 2006: 276. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian adalah uji validitas item. Validitas item ditunjukan dengan adanya korelasi atau dukungan terhadap item total skor total, perhitungan dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil penghitungan korelasi akan didapat suatu koefisien korelasi yang digunakan untuk mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah suatu item itu layak digunakan atau tidak. Dalam penelitian ini perhitungan uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0. for windows. Langkah-langkah uji validitas pada program SPSS adalah sebagai berikut:  Entry data atau buka file data yang akan diuji.  Pilih menu Analyze CorrelateBivariate Gambar 3.2 Menu Analyze CorrelateBivariate  Klik semua item dan skor total, masukan ke kotak Variables, klik OK. Gambar 3.3 Kotak Dialog Bivariate Correlations Hasil dari penghitungan koefisien korelasi r hitung dibandingkan dengan r tabel product moment . “Jika didapatkan harga r hitung r tabel, maka butir Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu instrumen dapat dikatakan valid, akan tetapi sebelumnya jika harganya r hitung r tabel, maka dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak valid. ” Interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut: Arikunto, 2006: 276. Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r Besarnya nilai r Interpretasi Antara 0,800 – 1,00 Tinggi Antara 0,600 – 0,800 Cukup Antara 0,400 – 0,600 Agak rendah Antara 0,200 – 0,400 Rendah Antara 0,000 – 0,200 Sangat rendah Tak berkolerasi Berdasarkan hasil uji coba lima butir soal kepada 15 siswa di SD Negeri 3 Karangpawitan Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis, diketahui bahwa seluruh butir soal valid. Penghitungan uji validitas ini dilakukan menggunakan program SPSS 16.0. for windows . Hasil uji validitas soal dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut. Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen No. Soal Koefisien Korelasi Interpretasi Validitas 1. 1 Validitas Tinggi 2. 0,83 Validitas Tinggi 3. 0,76 Validitas Cukup 4. 0,58 Validitas Agak rendah 5. 0,59 Validitas Agak rendah Berdasarkan tabel tersebut dapat dijabarkan bahwa terdapat dua soal yang memiliki interpretasi validitas tinggi, dua soal yang yang memiliki tingkat validitas cukup dan satu soal yang memiliki interpretasi validitas agak rendah. Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Maka, berdasarkan hasil uji validitas tersebut soal-soal yang telah diujikan dapat dinyatakan valid.

b. Pengujian Reliabilitas Instrumen