Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Keterangan: -
µ
1
adalah kemampuan membaca pemahaman sebelum siswa belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping.
- µ
2
adalah kemampuan membaca pemahaman setelah siswa belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping.
Ketentuan yang
digunakan adalah jika µ
1
= µ
2
, maka H
a
ditolak dan H diterima, yaitu “
tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman membaca yang signifikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V
SD Negeri Citapen belajar dengan menggunakan strategi Story Mapping ”.
Dan jika µ
1
≠ µ
2
, maka H ditolak dan H
a
diterima, yaitu “ terdapat perbedaan
kemampuan pemahaman membaca yang signifikan dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebelum dan setelah siswa kelas V SD Negeri Citapen belajar dengan
menggunakan strategi Story Mapping ”.
Setelah mengetahui
ada tidaknya
perbedaan yang signifikan dari hasil pengolahan data, maka dapat disimpulkan mengenai berpengaruh tidaknya strategi
Story Mapping terhadap kemampuan membaca pemahaman dalam pembelajaran Bahasa Inggris siswa kelas V di SD Negeri Citapen Kecamatan Tawang Kota
Tasikmalaya.
H. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2009:60 variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Bertolak dari judul penelitian maka penelitian ini mempunyai dua variabel,
yaitu variabel bebas indevendent variable dan variabel terikat dependent variable. Kedua variabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Variabel Bebas Indevendent Variable
Variabel bebas dalam penelitian ini berupa penggunaan strategi Story Mapping dalam pembalajaran bahasa Inggris.
Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Variabel Terikat Dependent Variable
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman siswa. Variabel penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Variabel Bebas dan Variabel Terikat
X = Penggunaan Story Mapping dalam pembalajaran bahasa Inggris. Y =
Kemampuan membaca pemahaman siswa.
2. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya kesalahpahaman mengenai istilah yang digunakan dalam penggunaan judul ini, maka peneliti menjelaskan beberapa definisi yang
berhubungan dengan judul penelitian, yaitu sebagai berikut: a.
Story Mapping atau bagan cerita pada dasarnya sama dengan mind mapping, semantic mapping, semantic webbing yang menuntut siswa membuat bagan-
bagan dari wacana yang dibacanya. Informasi yang ada di dalam suatu wacana harus dapat dipilah oleh siswa agar mampu menyusun organisasi wacana yang
dibaca dengan baik. Story Mapping adalah strategi pembelajaran yang menggunakan graphic
organizer untuk membantu siswa belajar unsur-unsur dari sebuah cerita. Dalam penelitian ini Story Mapping digunakan sebagai strategi pembelajaran dan
strategi evaluasi membaca pemahaman dalam pembelajaran bahasa Inggris. b.
Membaca pemahaman adalah perbuatan membaca yang dilakukan dengan hati- hati dan teliti dengan tujuan untuk memahami keseluruhan isi bacaan sampai
pada hal yang paling kecil. c.
Pembelajaran bahasa Inggris adalah pembelajaran bahasa yang dilaksanakan di sekolah, dimana materi yang dipelajari adalah mengenai bahasa Inggris.
Adapun materi yang akan dipelajari dalam penelitian ini adalah mengenai membaca teks bahasa Inggris.
X Y
Yani Yuliani, 2013 PENGGUNAAN STORY MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian ini membuktikan bahwa pembelajaran dilakukan sesuai dengan tujuan dan standar isi pembelajaran bahasa Inggris sesuai dengan tujuan
pembelajaran bahasa Inggris yang diatur dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2006 mengenai tujuan pembelajaran dan standar isi yaitu mengembangkan kompetensi
berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan language accopanying action dalam konteks sekolah. Sejalan dengan
tujuan pembelajaran, penelitian ini pun telah dirancang sesuai dengan tujuan membaca itu sendiri. Seperti yang diungkapkan oleh Tarigan, tujuan utama dalam
membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Story Mapping digunakan untuk membantu siswa belajar unsur-unsur dari sebuah buku atau cerita. Tekscerita yang dipilih dalam penelitian ini adalah
tekscerita naratif dan disesuaikan dengan perkembangan siswa. Langkah-langkah penggunaan strategi Story Mapping dapat disimpulkan bahwa Story Mapping
dapat dilakukan dengan membagi siswa sebuah tekscerita kemudian mendiskusikan unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, tema, alur, serta pesan yang
disampaikan oleh cerita. Setelah itu menyediakan sebuah model story maps peta cerita yang harus diisi setiap siswa yang terdiri dari bagan-bagan dari unsur-unsur
cerita yang telah ditentukan. Setelah siswa membaca sebuah tekscerita, barulah siswa dapat mengisi story maps tersebut dengan informasi-informasi yang telah
dipahaminya. Story Mapping ini memberikan gambaran atau peta pengaturan terhadap isi dari sebuah cerita.
Setelah melaksanakan penelitian pre-eksperimen mengenai penggunaan Story Mapping dalam pembelajaran bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Citapen. Maka dapat ditarik benang merah bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa setelah
menggunakan strategi Story Mapping meningkat.