RISIKO PERSAINGAN USAHA PENGELUARAN BIAYA-BIAYA TIDAK TERDUGA RISIKO KECELAKAAN

32 4 RISIKO KETERLAMBATAN PENGIRIMAN KAPAL BARU ATAU PERBAIKAN KAPAL YANG ADA SEKARANG Kapal tunda, tongkang, loating crane dan peralatan lain yang dimiliki oleh Perseroan dan Anak Perusahaan diproduksi oleh para supplier atau vendor dari luar Indonesia dan memakan waktu dalam hal pembangunan maupun pengirimannya dari tempat asal. Penyelesaian pembangunan kapal dapat terhambat karena berbagai sebab seperti tidak tersedianyaketerlambatan suku cadang yang diperlukan, ketidakmampuan, keadaan kahar atau kejadian-kejadian lainnya yang berada di luar kendali Perseroan atau pembuat kapal. Selain itu, pengiriman kapal yang telah selesai dibangun juga memerlukan penjadwalan yang baik mengingat adanya hambatan-hambatan cuaca, rute yang ditempuh ataupun dokumentasi yang diperlukan. Apabila terjadi keterlambatan pengiriman kapal, baik kapal baru maupun kapal lama yang sudah diperbaiki, maka jasa layanan Perseroan kepada pelanggan dapat terganggu atau terhambat, yang menyebabkan terjadinya kelalaian pada pihak Perseroan berdasarkan kontrak dengan pelanggan. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha, kinerja operasi dan kondisi keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan.

5. RISIKO PERSAINGAN USAHA

Perseroan menghadapi persaingan dari perusahaan-perusahaan sejenis dan juga dari perusahaan- perusahaan pertambangan yang memiliki jasa angkutan sendiri. Tidak ada kepastian bahwa Perseroan akan dapat bersaing dalam pasar jasa pelayaran angkutan curah atau tidak ada kepastian bahwa posisi persaingan Perseroan saat ini tidak akan berkurang di masa mendatang.

6. PENGELUARAN BIAYA-BIAYA TIDAK TERDUGA

Secara umum, biaya pemeliharaan sebuah kapal agar dapat beroperasi dengan layak akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia kapal, akan tetapi sulit untuk memperkirakan hal tersebut secara akurat.

7. RISIKO KECELAKAAN

Kapal-kapal Perseroan dan Anak Perusahaan berlayar mengarungi beberapa wilayah perairan sehingga sangat rentan terkena kerusakan yang diakibatkan oleh cuaca buruk, tabrakan dengan kapal lain, kegagalan mekanis, kelalaian manusia, atau bahkan karam. Selain itu, barang yang diangkut oleh Perseroan dan Anak perusahaan adalah batubara yang sangat mudah terbakar dan karenanya rentan terhadap terjadinya kebakaran. Perseroan dan Anak Perusahaan juga dapat mengalami tuntutan akibat luka atau kecelakaan yang terjadi pada diri perorangan ataupun tuntutan atas kerusakan dalam pengoperasian kapal. Meskipun Perseroan dan Anak Perusahaan senantiasa memprioritaskan keselamatan sebagai prioritas utama dalam merancang dan mengoperasikan kapal-kapalnya, namun tidak ada jaminan bahwa kecelakaan kerja tidak terjadi dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Akibat lainnya, Perseroan dan Anak Perusahaan dapat mengalami publisitas negatif yang dapat menimbulkan persepsi buruk di mata para pelanggan sehubungan dengan keselamatan operasi yang dijalankan serta dapat merusak reputasi Perseroan dan Anak Perusahaan. Hal ini pada akhirnya berdampak pada berkurangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan, kondisi keuangan dan kinerja Perseroan dan Anak Perusahaan.

8. PENGANGKUTAN LAUT SANGAT BERGANTUNG PADA KONDISI CUACA