Hutang Pihak Hubungan Istimewa OBLIGASI KONVERSI

13 ix. Mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya berdasarkan Perjanjian Pinjaman tersebut kepada pihak ketiga lainnya Pada tanggal 30 September 2010, saldo pinjaman tersebut sebesar USD6.056.167, ekuivalen dengan Rp54.045 juta. PT Bank Syariah Mandiri Berdasarkan akta akad komitmen limit fasilitas pembiayaan line facility No. 16 tanggal 27 Mei 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Badarusyamsi, SH, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan yang diberikan dalam jenis Al Murabahah berdasarkan surat penegasan persetujuan pembiayaan SP3 No.11022SP3DKI tanggal 11 Mei 2009 dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000 juta. Pinjaman ini digunakan untuk pembelian 4 empat buah kapal tunda tugboat. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 36 tiga puluh enam bulan terhitung mulai tanggal pencairan. Berdasarkan akad komitmen limit fasilitas pembiayaan No. 22 tanggal 7 Desember 2009 pinjaman tersebut dikonversi menjadi USD menggunakan kurs pada saat konversi. Pinjaman tersebut dijamin dengan: i. 4 empat buah kapal tunda tugboat Entebe Emerald 22, Entebe Power 1, Entebe Power 2 dan Entebe Star 21; dan ii. Tagihan yang diikat sec ara idusia dengan nilai penjaminan sebesar USD3.000.000. Perseroan terikat dengan beberapa batasan, antara lain: i. Menggunakan fasilitas pembiayaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan; ii. Melaporkan mengenai kerusakan atau kehilangan aset senilai minimal Rp10.000 juta; iii. Mempertahankan status Perseroan dan izin-izin yang dimiliki serta memperbaharui perizinan yang telah berakhir masa lakunya; dan iv. Memelihara rasio keuangan: - Current Ratio tidak kurang dari 1,2 kali - Debt to Equity Ratio tidak lebih dari 2,5 kali. Pada tanggal 30 September 2010, saldo pinjaman tersebut adalah sebesar USD1.910.012,45, ekuivalen dengan Rp17.045 juta. Rasio-rasio yang dipersyaratkan oleh kreditur telah dipenuhi oleh Perseroan. Pada bulan Desember 2010, Perseroan memperoleh surat persetujuan pencabutan pembatasan sehubungan dengan rencana penawaran umum saham dan peralihan sebagian besar saham Perseroan dari PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk, PT Bank Permata Tbk, PT Bank UOB Buana, PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Syariah Mandiri.

7. Hutang Pihak Hubungan Istimewa

Hutang pihak hubungan istimewa pada tanggal 30 September 2010 sebesar Rp95.968 juta merupakan hutang lain-lain kepada Entebe Shipping Pte Ltd, ailiasi atas pembelian dan pembangunan kapal sebesar Rp93.512 juta. Sedangkan hutang lain-lain kepada PT Inacia Perkasa merupakan pinjaman Perseroan untuk keperluan operasional sebesar Rp2.456 juta. Perjanjian-perjanjian kepada Entebe Shipping Pte Ltd dan PT Inacia Perkasa tidak memiliki jangka waktu dan tidak dikenakan bunga. 14

8. OBLIGASI KONVERSI

Pada tanggal 14 Juni 2010, Perseroan mengadakan perjanjian dengan Accion Asia Growth Fund AAGF sebagai investor dan Accion Capital Management Pte. Ltd. ACM, pihak ketiga, untuk menerbitkan obligasi konversi tanpa bunga dalam mata uang Dolar Amerika Serikat senilai USD5.000.000 ekuivalen dengan Rp44.620 juta, yang akan digunakan untuk keperluan umum Perseroan. Obligasi konversi ini diterbitkan dengan harga nominal 100 yang akan jatuh tempo bulan Juli 2013. Obligasi konversi ini dijamin tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan oleh Perseroan. Pemegang obligasi memiliki hak setiap saat untuk mengkonversikan obligasi ini menjadi saham biasa Perseroan dimulai pada tanggal 28 Juli 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo obligasi sesuai dengan syarat-syarat yang dicantumkan dalam perjanjian obligasi. Obligasi ini dapat dikonversi dengan nilai minimum kelipatan USD250.000 sampai maksimum USD5.000.000 yang dapat ditukarkan dengan 2.188.082 sampai 43.761.639 saham Perseroan. Harga konversi pada saat obligasi ini diterbitkan adalah Rp1.074,- per saham dengan nilai pertukaran mata uang asing tetap pada saat konversi yaitu sebesar Rp9.400,-USD. Apabila terjadi illegality event, maka Perseroan harus menebus nilai pokok obligasi beserta premium secara pro rata sebesar maksimal 40 untuk 3 tiga tahun dari nilai pokok obligasi. Apabila Perseroan gagal untuk membagikan dan mengeluarkan saham konversi maka Perseroan harus membayar investor dengan ketentuan sebagai berikut : i Apabila saham Perseroan tercatat pada Bursa listed, jumlah uang yang dibayarkan adalah sama dengan nilai pasar saham konversi yang mencerminkan nilai rata-rata tertimbang dari saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama 10 sepuluh Hari Bursa sebelum tanggal kegagalan pengeluaran saham, yang gagal dibagikan dan dikeluarkan oleh Perseroan. ii Apabila saham Perseroan tidak tercatat di Bursa not listed, maka jumlah uang yang dibayarkan adalah sama dengan nilai pasar wajar atas saham konversi yang dihitung oleh suatu perusahaan independen pada tanggal di mana Perseroan telah melakukan pelanggaran tersebut. iii. Apabila kegagalan Perseroan dalam membagikan dan mengeluarkan saham konversi merupakan kesalahan yang disengaja maka selain yang disebutkan pada butir a atau b, Perseroan juga harus membayar illegality redemption premium secara keseluruhan tanpa diskon 40 pro rata dari nilai pokok obligasi. Manajemen berkeyakinan bahwa bagian komponen instrumen ekuitas pada saat penerbitan obligasi konversi tidak material sehingga tidak dilakukan penyajian secara terpisah komponen kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.

9. KEWAJIBAN DIESTIMASI ATAS IMBALAN KERJA