Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hak Kekayaan Intelektual Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility

102 Pemberlakuan DMO batubara mengacu kepada Keputusan Presiden No. 5 tahun 2006 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang menetapkan pada tahun 2025 kontribusi batubara sebesar 35 dalam bauran energi nasional. Selain itu juga berdasarkan Undang-Undang No. 3 tahun 2007 tentang Energi serta Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Berdasarkan Permen No. 34 tahun 2009 pasal 2 disebutkan bahwa Badan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara harus mengutamakan pemasokan kebutuhan mineral dan batubara untuk kepentingan dalam negeri. Sebagai konsekuensinya maka setiap perusahaan memiliki kewajiban untuk menjual batubara yang diproduksinya berdasarkan Persentase Minimal Penjualan MineralBatubara yang ditetapkan oleh Menteri dan dituangkan dalam perjanjian jual beli mineralbatubara antara Badan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara dengan pemakai mineralbatubara. Dengan adanya peraturan ini, jumlah kapal tunda dan tongkang yang dibutuhkan akan meningkat secara signiikan mengingat kebutuhan batubara domestik mayoritas berada di luar pulau Kalimantan dan berjarak tempuh lebih jauh.

6.4 Ketersediaan Pendanaan Jangka Panjang

Sejak akhir tahun 2009, perbankan nasional mulai meningkatkan fasilitas pendanaan jangka panjang untuk sektor maritim. Diantaranya, beberapa bank nasional dan internasional memberi kredit baru untuk pembiayaan kapal berjangka panjang. Dengan peningkatan fasilitas ini, menjamin kemudahan kepada industri jasa pelayaran pengangkutan muatan curah untuk melakukan pengembangan dan perluasan usaha

7. Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan

Kapal Perseroan telah diperiksa sesuai pasal 4 Peraturan Menteri No. KM. 4 tanggal 20 Januari 2005 tentang Pencegahan Pencemaran dari Kapal. Hasil pemeriksaan menunjukkan konstruksi penataan peralatan dan perlengkapan pencegahan pencemaran di kapal telah memenuhi persyaratan sesuai ketentuan Peraturan tersebut.

8. Hak Kekayaan Intelektual

Perseroan telah melakukan pendaftaran Merek ENTEBE untuk kelas 12 dan 39 sebagaimana diuraikan berikut ini: No. Pemilik Merek Nomor dan Tanggal Berita Resmi Merek Periode Pengumuman Kelas Barang Nama Merk 1. Perseroan No.156IXA2010 tanggal 20 September 2010 29 September 2010 – 29 Desember 2010 12 ENTEBE 2. Perseroan No.131AVIIIA2010 tanggal 6 Agustus 2010 18 Agustus 2010 – 18 November 2010 39 ENTEBE

9. Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility

Dalam hal penerapan Tanggung Jawab Sosial, Perseroan melalui Community Development, ikut berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Melakukan on the job training bagi kelompok masyarakat sekitar wilayah operasional Perseroan yang menginginkan bekerja sebagai karyawan Perseroan. Perseroan memberikan pelatihan berupa serangkaian proses kerja sebagai general helper di beberapa bagian kerja, sebelum ditempatkan pada bagian yang dianggap sesuai. Tujuan dari proses pendekatan dan pengembangan ini adalah untuk mengenalkan sejak dini pemahaman golongan masyarakat tersebut terhadap proses kerja, pengertian dan adaptasinya terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka nantinya. Bagi masyarakat yang telah masuk dalam kriteria sebagai karyawan Perseroan, diangkat sebagai karyawan kontrak selama 2 tahun dan selanjutnya diangkat sebagai karyawan tetap. Hingga April 2010, Perseroan telah menerima karyawan lokal setempat seluruhnya 42 orang. 103 Perseroan membentuk wadah berupa Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Koperasi TKBM untuk membantu kebutuhan karyawan. Perseroan juga melakukan social development bagi masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah operasi Perseroan. Perseroan melakukan pembangunan isik sarana sosial dan pendidikan. Untuk pembangunan isik berupa sarana sosial, Perseroan telah turut membantu : Dana pengerasan jalan desa sepanjang 14 km di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur pada tahun 2007. Pada tahun 2008, Perseroan juga membantu dana pengerasan jalan sepanjang 5 – 10 km yang menghubungkan Desa Sekerat dan Desa Selangkau di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Perseroan melakukan program “MBSS Peduli Pendidikan” yaitu membangun sarana isik sekolah dan sarana pendukung belajar mengajar siswa-siswi dan para guru. Program ini telah dilakukan pada tanggal 28 – 30 April 2008 di SD Negeri 007 Sekurau Bawah dan SD Negeri 003 Sekerat, tahun 2007 dan 2010 di SDN 013 Sepaso Timur, dan bulan April 2010 di SDN 007 Sekurau Bawah atau SMPN 01 Bengalon. Selain itu, dalam program yang sama, Perseroan melakukan pemeriksaan kesehatan mata kepada seluruh siswa-siswi dan para guru di SD Negeri 007 Sekurau Bawah dan SD Negeri 003 Sekerat. Dari jumlah siswa dan guru sebanyak 270 orang, 63 di antaranya diharuskan menggunakan kacamata sesuai dengan tingkat kerusakan mata yang diderita pada saat pemeriksaan. Seluruh biaya pengadaan kacamata ditanggung sepenuhnya oleh Perseroan, bekerjasama dengan Optic Tunggal. Pada tahun 2007, Perseroan melakukan pembangunan 1 unit sekolah yaitu SDN 013 Sepaso Timur, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Bangunan sekolah ini terdiri dari 6 ruang kelas, ruang guru, ruang kepala sekolah, 3 WC dan sarana prasarana berupa perpustakaan lengkap dengan 500 buku pendidikan sekolah dan pendidikan umum, serta arena olahraga dan tempat upacara. Sekolah tersebut diresmikan pada tanggal 9 Maret 2010. Selanjutnya, Perseroan melengkapi SDN 013 Sepaso Timur dengan 12 unit komputer beserta in-focus untuk peningkatan kegiatan belajar mengajar. Pada bulan April 2010, Perseroan melakukan peletakan batu pertama di SDN 007 Sekurau Bawah atau SMPN 01 Bengalon untuk pembangunan perpustakaan dengan kapasitas 2.000 buku yang dilengkapi dengan taman bacaan, meja-kursi, rak buku, gudang serta seperangkat komputer.

10. Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance